Episode 12

22 2 0
                                    

Akupun menaikkan pandanganku dan melihat siapa yang menguluran tangannya.
Dan...........

Aku hanya melongo😳
Yang menyodorkan tangannya hanya tersenyum.

"A... apa ini mimpi?" Kataku.
"Tidak! Aku nyata. Buktinya aku bisa megang kamu" ucapnya sambil mencubit pipiku.
"Tapi bokongku terasa sakit. Berarti ini nyata" gumamku.

Ia lalu berjongkok di depanku dan bertanya "bagian mana yang sakit?"
"Ah.. ani sudah tidak sakit kok"
"Mian aku mengejutkanmu. Tadi aku sedang mau berlatih tetapi mendengar suara piano indah sekali dan rasanya ingin ikut bernyanyi"
"Gwenchana"
"Apa kamu mengenalku?"
"A.. ah n.. ne, ka.... kamu p.. pa... park j.. ji... jimin"
"Hahaha gak usah takut padaku."
"A.. ani aku ti... tidak takut"
"Siapa namamu?"
"Di... dillys"
"Apa kamu army?"
"I.. iya"
"Siapa biasmu?"
"Kamu"
"Jinjja? Kamu suka padaku?"
Aku hanya diam saja.
"Aahh kau gugup rupanya"
"Ne."

"Kamu ada urusan apa kesini?"
"Aku sedang diajak kesini untuk melihat latihan vokal txt jimin-ssi"
"Aih... tidak usah terlau formal padaku. Kau suka padaku kan? Panggil saja sesukamu"
"Bo... boleh aku memanggilmu oppa?"
"Tentu"

"Omong omong, suaramu bagus sekali"
"Ani. Aku hanya iseng saja kok. Kok oppa tau lagu seventeen?"
"Tentu saja aku tau. Kan kami berteman"
"Ahh geurae"
"Kamu carat juga?"
"Iya oppa"
"Biasmu?"
"Eum... hoshi"
"Aahhh dia sangat baik sekali loh"

Kriett....
"Dillys..."
"Neeee"
"Jimin sunbae?! Ah! Annyeong sunbae" ucap jun sambil membungkukkan badannya.
"Aih, kau masih saja canggung padaku"
"Kamu sudah selesai?" Tanya yeonjun.
"Bahkan aku baru mulai dan tiba tiba terkena musibah" kataku dan memasang muka -_-
"Musibah?" Tanya yeonjun memastikan.
Jimin hanya tertawa.
"Ne!"
"Jadi tadi aku sedang ingin berlatih dan ternyata didalam sini ada dillys dan dia sedang bermain piano indah sekali suaranya juga bagus dan aku ikut bernyanyi lalu tiba tiba ia jatuh" jelas jimin sambik tertawa memegangi perutnya.

Jun hanya menahan tawanya dan mendekatiku.
"Ada yang sakit?"
"Ada! Tapi lebih parah maluku"
"HAHAHAHA" tawa jun dan jimin bersamaan.
"Kok kamu ga bilang sih kalo mah dipake ruangannya"
"Yakan aku gatau sayang." Jawab jun.
"Sayang? SAYANG?" Kata jimin.
"Kalian pacaran?" Lanjut jimin.

"Ne sunbae" "ani" ucapku dan jun bersamaan.
Lalu kami saling pandang dan...
"Kamu gak mengakuiku?!"
"Aniii bukan begitu maksudnya"
"Lalu?!"
"A... aku pikir kalian tidak boleh berpacaran jadi daripada terkena masalah" jelasku.
"Aahh.... kami memang tidak boleh berpacaran tetapi mereka boleh" jelas jimin.
"Jinjjayo?"
"Neeeeee" ucap jun sambil mengacak rambutku.
"Omong omong kok kamu kalem lys? Ketemu ultimate bias begini nih?" Goda jun.
"Yak! Pabo ya! Kenapa dibicarakan!" Ucapku sambil memukul lengan jun.
"Ya... aku ultimate biasmu? Woaahh" kata jimin.
"Gamau minta foto tuh?" Goda jun lagi.
"Yak! Jun pabo ya!"
"Sunbae, kau tahu? Dikamarnya dillys itu poster kau dan barang barang yang bersangkutan dengan kau yang paling banyak memenuhi. Bahkan buku pelajaran pun tidak ada" kata jun.
"Yak! Kau tau darimana?"
"Dari ran" ucapnjun sambil menjulurkan lidahnya.
"Ada kok buku pelajaran!" Kataku.
"Ya kalau ada pr trus kalau udah dibalikin keluar lagi kan?" Tanya jun.
"Emm.. itu.... hehehe"
"Mana handphonemu?" Tanya jimin tiba tiba.
"Untuk apa?"
"Cepat mana handphone mu?"
"Ini" ucapku sambil memberikan hp ku.

Jimin langsung membuka galery hp ku dan asal kalian tahu isi galeryku jimin, yeonjun dan hoshi semua. Sedikit sekali foto diriku sendiri.

Lalu jimin membuka kamera dan merangkulku lalu mengambil foto.
Selanjutnya ia membuka kakaotalk ku dan meng add akunnya dia. Pokoknya dia benar benar menguasai hpku. Dari WA, line, ig, kakaotalk, akun weverse, semuanya pokoknya.

"Kalau kamu mau ke fansign atau konser, chat aku saja. Aku akan menyisakan tiket untukmu" kata jimin.
"Ah! Kamsahamnida oppa!" Ucapku.
"Wanna hug?" Tanya jimin.
Aku hanya melihat ke arah jun dan jun hanya menganggukkan kepalanya terpaksa.
Aku langsung mengecup pipinya kilat lalu memeluk jimin.

"Hahahaha, harus izin dulu sama yang punya ya" kata jimin.
"Woah! Aku bisa merasakan sesuatu yang kotak kotak" kataku.
"Yak! Byuntae!" Seru jun.
"Hehehe mian oppa" ucapku.
"Tak apa, kau mau memegangnya langsung?" Tawar jimin.
"Tak usah oppa! Nanti ada yang mengamuk"
"Yak! Kau membicarakanku?"
"Tentu saja. Siapa lagi memangnya?"

.
.
.


BERSAMBUNG.....

My bias is my namjachingu (bahasa) [fanfiction yeonjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang