2.

106 7 2
                                    

Tidak akan pernah tau kapan hati  diketuk untuk menjadi lebih baik, setidaknya saat pikiran itu berfikir untuk berubah menjadi lebih baik, tidak akan ada kata terlambat selagi ada kemauan.
.....

Happy Reading 🧡🧡
Bantu koreksi ya, takutnya ada typo🤗

Pagi telah tiba, dan jarum jam sudah menunjukkan pukul 08.00, Reta yang baru saja membuka matanya memilih untuk pergi ke kamar mandi terlebih dahulu.

Butuh waktu setengah jam untuk Reta melakukan aktivitas di kamar mandi dan saat pintu terbuka, mata Reta langsung tertuju pada seseorang yang tengah tertidur di sofa, membuat ia teringat bahwa statusnya kini telah bertambah, menjadi seorang mahasiswa sekaligus seorang istri.

Reta pun berjalan mendekat, menatap Rezaf yang tertidur dengan lelapnya. Baru kali ini Reta bisa memandang Rezaf sedekat ini tanpa ada orang lain yang mengganggu. Wajahnya saat tertidur begitu terlihat damai dan kadar kegantengannya pun semakin bertambah.

Ingin sekali Reta mengelus kepala Rezaf membuat tangannya secara perlahan mendekat, tapi sebelum Reta benar-benar memegang kepala Rezaf, Tiba-tiba saja Rezaf membuka matanya. Otomatis pandangan merekapun bertemu.

Deg.

Jantung Reta berpacu lebih cepat.

"Apa?" tanya Rezaf.

"Mmm, nggapapa kok cuma mau bangunin lo," ucap Reta gugup.

Rezaf langsung berdiri, dan ia pun berjalan menuju kamar mandi. Saat Rezaf baru saja akan masuk, suara Reta terdengar membuat Rezaf mengurungkan niatnya dan menoleh.

"Gue siapin baju lo ya?" izin Reta takut.

"Hmm." Walaupun hanya deheman, itu saja sudah membuat Reta bahagia.

" Terus itu jangan lupa bawa handuk," ucap Reta memperingatkan.

"Tunggu!" baru Rezaf akan kembali masuk ke kamar mandi suara Reta lagi-lagi menghentikannya.

"Apa?"

"Selesai mandi langsung ke ruang makan? Atau nanti gue bawain aja?"

"Turun," jawab Rezaf singkat dan sesudah itu ia langsung menutup pintu dengan agak kasar.

Jjbbrreett

"Dasar kutub, sabar-sabar ini baru awal, untung gue cinta," gerutu Reta kesal.

Setelah selesai menyiapkan pakaian untuk Rezaf, Reta memilih untuk ke ruang makan yang ada di hotel ini terlebih dahulu, karena cacing-cacing di perutnya sudah memberontak sedari tadi.

"Baru bangun lo?" tegur Redra sang kakak.

"Liatnya?" jawab Reta cuek sambil mengambil makanan yang ada di meja.

"Dasar pengantin baru, sensasi amat." Redra.

"Tadi Ayah sama Ibunya Rezaf, bilang sama Bunda kalau mereka pulang duluan," ucap Bunda Mahira di sela-sela makanya.

"Oke Bun, nanti Reta sampain."

......

"Hiks, ngga boleh gitu? kalau pulang dulu kerumah ngenep satu hari," rengek Reta tak ingin pindah rumah.

"Ya ngga boleh lah, siapa lo? Lo kan sekarang udah jadi keluarga Pravis," ejek Redra bercanda.

"Kok gitu si ngomongnya, dasar bangbot."

"Bangbot?" tanya Redra bingung.

"Iya bangbot, abang bolot," ledek Reta.

Redra tak terima, "Apa? Lo kali yang bolot, mandi cuma kalau mau kuliah aja, kalau ngga kuliah ya ngga mandi."

My LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang