"Ah aku dimana?" Aku tersadar di suatu tempat yang asing. Aku belum pernah datang kemari sebelumnya. Cukup heran, tetapi tempat ini sangat indah. Banyak sekali bunga - bunga yang bermekaran disini. Tapi, Ini dimana? Mengapa aku tiba-tiba bisa ada disini? Aku pikir, ini hanya mimpi.
Aku mencubit pipi gembulku ini, "Ouchh sakit, aku tidak bermimpi," Rasanya seperti aku sedang masuk ke dalam negeri dongeng saja. Jujur aku suka tempat ini. Pemandangannya sangat indah. Tak jarang aku melihat kelinci dan tupai yang berkeliaran juga kicauan burung yang merdu. Aku semakin penasaran dengan tempat ini. Biarlah aku berjalan - jalan dan melihat - lihat.
"Waaahhh bagus sekali bunganya," Ku terpesona dan memegang kelopak bunganya, namun seseorang melarangku seraya berkata, "Jangan kau petik bunga itu,"
Aku melihatnya. Tampar aku. Aku masih tak percaya ini mimpi. Tampar aku sekali lagi. Supaya aku terbangun.
"Siapa Kau? Mengapa kau lancang sekali?" Tanyanya. Aku gemetaran, tidak tahu mau menjawab apa. Karena aku masih butuh kepastian bahwa ini mimpi atau bukan. Yang bertanya tadi barusan, aku tidak yakin ini kenyataan. Ayo bangunlah!!
"Sebelumnya aku belum pernah melihatmu disini," Katanya lagi. Aku semakin membatu. Siapa pun selamatkanlah aku...
"Aku..." Baru sepatah kata terucap dan orang tadi berkata lagi, "Aku harus pergi sekarang, tapi aku belum mengenalmu. Ku harap kita bisa bertemu lagi,"
Dia pergi. Tidaaaak, aku sedang tidak bermimpi karena baru saja ada yang melempar batu ke arah ku dan itu sakit.
"Maafkan aku," Kata dia yang tadi melempari aku batu, "Apakah sakit?"
Ingin sekali aku jawab, Sakit sekali. Karena batu itu mengenai kepalaku meski itu batu kecil tapi tetap sakit. Dia, mukanya sangat lugu. Aku tidak tega jika harus mengatakan itu.
"Tidak terlalu, lain kali berhati - hatilah," Jawabku.
Dia tersenyum malu menundukkan wajahnya, "Baiklah," Uwuu dia sangat menggemaskan. Tampar aku. Kuharap ini bukan mimpi. Ayo tampar aku.
"Hueningkai!" Terdengar ada yang memanggil dan dia menoleh. Apa itu artinya namanya adalah Hueningkai? Itu nama yang sangat bagus.
"Cepatlah kembali atau boneka mu dicuri rubah gurun,"
Tolong bangun. Ini aku sedang mimpi atau tidak sih!? Terus saja itu yang aku tanyakan di hatiku. Kuharap hatiku menjawab.
"Siapa ini? Apa dia temanmu?" Tanya seseorang yang sepertinya dia adalah teman dekat atau keluarga Hueningkai ini.
"Tidak, Kurasa aku yang tersesat disini," Agak canggung mengatakannya. Ya sudahlah biar sekalian, siapa tahu mereka bisa bantu.
"Kau dari mana?" Tanya pria bertubuh jenjang itu.
Aku dari mana? Apa harus kujawab dari alam bawah sadar?
"Sejujurnya aku tidak tahu. Yang aku tahu hanyalah aku sudah terbangun di taman ini,"
"Ikutlah Kami ke Istana dan tinggallah dengan kami," Ajak Hueningkai yang menggemaskan itu.
"Istana? Apa kalian pangeran?"
"Bisa dibilang seperti itu,"
"Suatu kehormatan bagiku bertemu kalian," Sopannya aku memberi hormat pada mereka. Dan tawaran tadi aku terima.
𑁍︎𑁍︎𑁍︎
"Kau!"
Aku bertemu lagi dengan orang tadi di Istana. Yang memarahiku. Huft, dia lagi.
"Mengapa kau bisa ikut dengan mereka?" Tanyanya mengarah pada kedua pangeran.
"Apa kau mengenalnya?" Tanya Pangeran bertubuh jenjang. Bahkan sampai sekarang aku belum mengenalnya.
"Dia berusaha memetik bunga di taman tadi. Itu akan merusaknya,"
Huftt, Dia sangat tampan dan mulutnya juga sangat jujur sampai berkata sesuatu yang aku saja belum mengklarifikasi.
"Tidak, aku hanya ingin melihatnya. Karena bunga - bunga itu sangat indah. Aku menyukainya,"
"Hahaha, Taehyun-a lain kali bertanyalah dahulu," Pangeran bertubuh jenjang itu tertawa kecil. Dia semakin manis saat tersenyum, lesung pipinya dalam, sedalam rasa keingintahuan ku untuk namanya.
"Ah maafkan aku," Kata Taehyun padaku. Dengan senang hati aku memaafkannya.
"Ayo lanjut berkeliling," Ajak Hueningkai. Dia pemandunya sekarang. Aku diajak berkeliling istananya. Cukup lelah karena terlalu besar. Tapi ditemani mereka, lelahku tidak terasa.
"Kalian disini hanya bertiga?" Tanyaku. Suatu kemajuan bagiku bisa membuat topik pembicaraan.
"Ada 2 Pangeran lagi, nanti kau akan bertemu mereka," Jawab Pangeran bertubuh jenjang. Sedari tadi, dia aktif bercakap. Aku semakin penasaran tentangnya. Dia seperti leader.
.
.
Hii, Sudah masuk FF nya nih. Ingat ya FF nya random. Jadi bakal banyak ff disini khusus era Eternity.
---Tunggu part selanjutnya ya---Terimakasih :)
Berikan star and comment ya supaya aku semangat update ♡︎
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑬𝒕𝒆𝒓𝒏𝒊𝒕𝒚
FanfictionFF Dadakan Series TXT Era TDC : Eternity Berisikan FF yang muncul secara spontan jika ada konten baru di era ini. Jadi kemungkinan update mengikuti Schedule mereka. . Beberapa cerita juga aku share di Twitter @syifkar dengan hastag #ffdadakan_kar . ...