[08]

106 23 0
                                    

Orang tua Marsya telah pulang ke rumah,begitupun dengan teman-teman Marsya yang tadi menjenguknya. Kini didalam ruangan hanya ada Marsya dan Eric saja.

Marsya terlihat sangat canggung saat berada di dekat Eric,pasalnya ia baru pertama kali ini berduaan dengan laki-laki selain Ayahnya.

"Gue tadi kenapa?"tanya Marsya tak berani menatap Eric.

"Lo tadi pingsan waktu disuruh lari muter lapangan sama pak Bambang."jelas Eric.

"Yakali pingsan bisa langsung masuk Rumah Sakit gini."

"Ini pingsan yang magic!"goda Eric dengan ekspresi seperti pesulap.

"Serius ih!"

"Iya sayangku. Tadi lo di bawa ke UKS terus nggak sadar selama 10 menit,akhirnya dibawa ke rumah sakit deh."jelas Eric sambil menatap Marsya.

"Terus waktu dibawa kesini gue langsung sadar?"

"Nggak lah. Lo dibawa kesini aja masih merem terus,giliran gue bisik ditelinga lo,lo baru bangun. Gue emang magic."

"Ha?"ucap Marsya melotot.

"Gue bisikin sayang aja sih sebenernya,terus lo langsung bangun. Coba aja kalo nggak ada gue,mana mungkin lo udah buka mata."

"Apaan dah,emang udah takdirnya gue bangun kali!"cibir Marsya.

"Iya sayang."goda Eric sambil membelai lembut pipi Marsya.

"Cuih..."tukas Marsya sambil menyingkirkan tangan Eric dari pipinya.

Refleks Eric kaget dengan tangkisan dari Marsya.

"Eh gue bilang sayang tulus dari hati,ya. Lo itu beruntung kalo gue bilang sayang ke lo, Kakak kelas aja pada minta dipanggil sayang sama gue. Ya gue ogah lah kan gue sayangnya sama lo."jelas Eric menyengir kuda.

"Gue nggak suka cowo bullshit!"

"Serah lo dah, gue beneran tulus sayang sama lo."ucap Eric lalu memengang tangan Marsya.

"Lepasin tangan gue!"jawab Marsya berusaha melepas genggaman Eric.

Marsya terus menerus berusaha agar tangannya lepas dari genggaman Eric. Eric tetap memandang Marsya dalam-dalam,membuat Marsya merasa canggung.

"Woy! Lepasin tangan gue hm..."

Eric yang kaget refleks langsung menjauhkan tangannya.

"Lo udah makan,Sya?"tanya Eric.

"Ya belum lah, kan gue baru sadar. Gimana sih lo?"

"Santai dong ih. Yaudah,sini gue suapin."ucap Eric sambil meraih bubur yang ada diatas nakas.

"Nggak usah. Gue bisa sendiri."jawab Lie sambil merebut bubur yang ada di tangan Eric.

"Banyak gaya banget sih lo. Badan belum ada energinya aja belagu mau makan sendiri,biar gue suapin,nggak ada penolakan!"jelas Eric.

Marsya terdiam dan menatap Eric kaku. Baru kali ini mungkin Eric membentak dirinya.

"Lo mau makan sambil tidur kek gini atau bangun?"tanya Eric.

𝙀𝙍𝙄𝙎𝙔𝘼 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang