Pindah

112 11 1
                                    

Di pagi hari, Dina dibangunkan oleh ibunya untuk pergi ke rumah baru mereka.

"Din bangun, udah pagi, ayo beresin barang kamu" -Ibu
"Hmm" Dina membuka matanya dan mulai mengumpulkan nyawanya
"Mandi kamu habis itu beresin barang barang kamu" -ibu. Ibu pun keluar dari kamar Dina.
Dina bangun dan dia mandi, setelah selesai mandi Dina menyiapkan barang yang ingin dia bawa ke rumah barunya

𖣔︎SKIP𖣔︎

Dina keluar dari kamarnya dan dia membawa barang yang sudah dia siapkan

"Ibu, Ayah, Dina udah siap nih, ayo kita pergi ke rumah baru, Dina udah gak sabar" -Dina
"Barang barang kamu sudah dibereskan?" -Ibu
"Udah bu" -Dina
"Yaudah ayo kita langsung pergi aja ke rumah baru kita" -Ayah

Mereka pun keluar dari rumah dan menaiki mobil. Ayah membawa mobil itu langsung ke arah rumah baru. Keadaan di mobil sangat hening, sampai Dina memulai pembicaraan.
"Ayah, kalo kita pindah, rumah kita yang dulu mau di apain?" -Dina
"Rumah yang itu kita jual" -Ayah
Dina hanya diam, dia tidak tau mau menjawab apa.

𖣔︎SKIP𖣔︎

Rumah baru mereka sangat jauh sama rumah lama mereka, kira kira perjalanan mereka ke rumah baru sekitar 2 jam an. Dina tertidur di mobil, dan ketika dia bangun mereka sudah sampai di rumah baru mereka.
"Ini rumah kita? Kok serem sih?" -Dina
"Iya ini rumah kita, ini udah lama gak ada isinya, makanya serem kaya gini" -Ayah
"Serius ini rumah kita, kok serem gini, apalagi rumah tetangga jauh dari sini" -Ibu

Rumah mereka memang jauh dari rumah tetangga, karena di samping rumah mereka hanya tanah kosong yang hanya ada pohon pohon di sana. Tapi bagi ayah itu adalah hal yang menyenangkan, karena tidak ada suara yang mengganggu mereka ketika sedang tidur. Ayah pun mengajak mereka masuk dan membawa barang barang mereka.

"Din, kamu mau kamar yang di atas atau kamar yang di bawah?" -Ayah
"Yang di bawah aja deh, di atas kayaknya serem" -Dina

Dina pun memasuki kamarnya dan membawa barang barangnya.
Di kamar Dina sudah ada kasur yang sangat mengerikan, dan penuh darah, Dina ketakutan dia langsung keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar orangtuanya.

"Eh Dina kamu ngapain kesini? Istirahat aja kamu di kamar kamu." -Ayah
"Di atas kasur aku ada darah" ucap Dina dengan tergesa gesa.
"Hah? Mana mungkin, bilang aja kamu mau ditemenin di kamar kan?" -Ibu
"Engga bu, ayo kita liat aja kalo Ibu kalo ga percaya"

Mereka pun ke bawah dan melihat kamar Dina. Dan ternyata di atas kasur Dina tidak ada darah sama sekali, bahkan 1 tetes pun.

"Mana sih darahnya Dina, ayah ga liat" -Ayah
"Tadi ada disini yah, bu. Gatau kenapa tiba tiba gaada" -Dina
"Mungkin perasaan kamu aja kali, yaudah ayah sama ibu mau beresin rumah ini dulu, kamu mandi aja sana" -Ibu. Dina hanya mengangguk

Dina sebenarnya sangat takut karena tadi dia benar benar melihat ada darah di atas kasurnya. Tapi dia berfikir bahwa itu hanya pikirannya saja. Dan setelah itu Dina mandi.
Dan setelah selesai dia mandi, ternyata pintu kamar mandinya terkunci dari luar. Dina sudah berteriak beberapa kali dan tidak ada sahutan dari orangtuanya. Dina menangis dan dia pasrah dengan keadaannya sekarang.

Dahlay aku cape ges. Jangan lupa klik follow dan bintang di pojok kiri yah gess, next nya gatau kapan whahaha

Bayy

Rumah HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang