TETAP TINGGAL

94.5K 711 7
                                    

  Hari ini aku menghabiskan waktuku dikamar sendirian . Dia meniggalkan surat kecil di meja kamar tempat kami bercinta semalam.

Selesaikan sarapanmu jika kau bosan menontonlah
Aku akan datang sore nanti,
dan jangan membuat kesalahan.
*Andre

  ini kesempatan ku untuk kabur dari neraka ini, aku akan kabur dan memulai hidup baru diluar sana. Aku tidak akan kembali pada paman dan tanteku, aku akan pergi sejauh mungkin sampai tak ada yang bisa mengetahui keberadaanku. Tapi sebelum aku pergi aku menulis surat kecil dan tentunya kepada Andre

Terimakasih buat pakaian, kamar dan sarapan
Ketika kau membaca ini akau sudah tidak ada lagi disini
Aku akan pergi jauh jangan mencariku
Tolong ijinkan aku untuk pergi
Aku bukan Bicth
*sentia

  Aku harus mencari cara untuk kabur, tapi bagaimana caranya ya? Aku bertanya dalam hati. Penjaga dirumah ini sangat ketat, lalu aku bertepuk tangan girang aku sudah mendapatkan cara untuk keluar dari sini. Aku menghampiri dapur dan melihat ada banyak tukang masak didalam seperti sebuah dapur restoran.
"Mau kemana nyonya" Tanya salah satu dari mereka
"Aku ingin membuat sup, bisa tolong berikan bahan bahannya" Aku meminta dengan sopan sambil sekali kali melirik jam di dinding dapur. Aku tidak boleh kehabisan waktu
"Ini nyonya" dia menyerahkan bahannya tanpa curiga sedikitpun.
Aku mulai membuat sup daging dengan lihai, aku memang suka memasak alat alat dapur tidak asing lagi bagiku sehingga aku menyelesaikan masakannku dengan cepat. Tidak lupa juga aku memberi obat tidur didalam.
Aku memberikan sup itu kepada setiap orang yang kutemui di rumah besar itu sampai pada penjaga penjaganya. Aku tersenyum penuh syukur, akhirnya aku bisa keluar tanpa ada yang melihatku. Semua karywan tertidur termaksud tukang masak.

  Aku berjalan pada lorong demi lorong sebenarnya ini tidak disebut sebagai rumah tapi terlihat seperti istana. Ketika membuka pintu terkhir ada yang menahan tanganku. Aku melihat kebelakang dengan jantung berdebar debar.
"Apa yang kau lakukan nona" Aku menatapnya dia bukan Andre tapi sepertinya bukan orang biasa. Dia berpakaian seperti Andre mungkin salah satu rekan kerja Andre pikirku.
"Kau cukup cerdik untuk kabur nona. Kenalkan aku josua" Dia memperkenalkan namanya padaku. Aku mengerutkan keningku
"Bisakah kau membantuku?" Aku bertanya dengan ragu ragu
"Apa itu nona?"
"Lepaskan tanganmu dan ijinkan aku pergi tolong jangan memberitahukan pada Andre" aku memohon padanya
"Kau mau kemana?" Dia bertanya sambil melepaskan tangannya
Tapi aku malah membuka pintu dan berlari keluar dan pergi jauh dari rumah itu, berharap tidak akan kembali lagi. Tapi dia meneriakanku dengan kalimat yang membuat aku takut
"Kuharap kau baik baik saja, kita akan bertemu" Apa mungkin dia orang jahat juga yang akan mengejarku, atau dia adalah Andre yang menyamar menjadi josua, atau dia akan menculikku dan membawaku pada rumahnya dan memperlakukan ku sama seperti andre?

  Aku terus berlari dan berlari pikiran ku tentang josua aku buang jauh jauh yang terpenting sekarang adalah cara agar aku tidak bertemu dengan mereka lagi. Sebelum itu aku harus pergi kekantor polisi dan melaporkan pamanku yang telah menjualku. Tapi aku tidak tau kemana aku harus pergi hari semakin sore sendalku putus saat aku berlari tadi. Sakarang aku berlari tanpa beralaskan kaki, dres ku yang mulai kotor karena aku sudah berapa kali terjatuh saat berlari.

Harapanku untuk tetap hidup tanpa Andre, Paman atau tanteku semakin kuat ketika aku melihat segerombolan laki laki yang sedang duduk diatas motor. Aku harus meminta bantuan mungkin mereka bisa membantuku dan melaporkan segalanya kepada polisi.
"Permisi" Aku mendekati mereka
Mereka menatapku dari atas sampai bawah
"Tolong saya" aku meneruskan ketika mereka tidak menyahut sapaanku tadi
"Mbak kenapa?" Salah satu dari mereka bertanya. Pria yang cukup seram dari anatara mereka.
"Aku tersesat, aku dijual dan aku kabur. Tolong bantu aku untuk melaporkan pada polisi aku akan membayarnya ketika aku sudah mendapat pekerjaan nantinya"aku memohon sambil melirik jam pada salah satu laki laki yang berpakaian berantakan. Andre pasti sudah pulang dan mengetahui segalanya, tujuanku sekarang menuju kantor polisi.
"Kami bisa melakukannya tapi kalau mbak bisa membayarnya dengan tubuh mbak kami akan membantu" Pria gondrong yang terlihag agresif. Harapanku putus ketika mendapat jawaban dari mereka.

  Aku mundur selangkah demi selangkah, berbalik dan lari semakin kencang. Mereka bukkan orang baik, mereka sama seperti andre. Aku menangis ditengah pelarianku Andre pasti sedang mencariku aku takut dia sampai pada tempat aku berlari dan mengejariku dari belakang.
"Buuk" mataku seperti berkunang kunang. Dres ku koyak dibagian samping hingga memperlihatkan pahaku yang putih mulus aku terjatuh.
"Jangan lari cantik" aku melihat kebelakang ternyata segerombolan laki laki tadi mengikuti ku. Matilah aku sekarang bukan kepada Andre saja aku kabur tapi pada mereka juga.
"Tolong ijinkan aku pergi" aku menyesal telah meminta bantuan pada mereka, seharusnya aku tidak meminta tawaran kepada mereka.
"Aakkhh lepaskan aku" aku menjerit ketika salah satu dari mereka menarik tanganku keras dan jatuh pada pelukannya
"Tolongg" aku menjerit minta tolong, tapi mereka hanya tertawa.
"Jangan mempermainkan wanita"aku berkata tengah terisak kepada mereka
"Bukannya kau pelacur, pamanmu menjualmu karna kau pelacur bukaan?"
"Dasar brengsek" aku memaki mereka. Salah satu dari mereka ingin menampar ku namun aku melihat sebuah tangan menahan tangannya.

  Aku terpental jatuh aku melihat segerombolan orang sedang berkelahi di hadapanku beberapa dari mereka  ada yang berpakain bagus dan rapi namun semua gelap seketika aku tidak menyadair apa yang terjadi setekah itu dan ada sebuah tangan yang menahanku.

  Aku membuka mataku pelan aku melihat sekeliling sepertinya tempat yang aku kenal. Rumah Andre aku merinding sendiri, aku takut pada Andre dan josua, perkataannya benar kami akan segera bertemu kembali, aku meliihat josua dan Andre memperhatikanku
"Kau sudah bangun?" Josua bertanya namun aku kembali menutup mataku, aku tidak mau berbicara pada josua. Josua tertawa melihat tingkahku dan dia pergi karena parintah dari Andre.
"Buka mata mu" aku membukanya dengan takut takut
"Kenapa kamu kabur?" Dia bertanya padaku. Dasar josua brengsek dia pasti mengadukanku.
"Aku ingin hidup" aku berbicara gugup
"Apa selama ini kau tidak hidup ketika berada dirumahku?" Dia mendekatiku
"Bukan itu yang aku maksud aku ingin hidup tanpa ada orang yang mengatakan pelacur padaku" Aku setengah berteriak
"Bukannya kau dijual? Itu dinamakan pelacur bukan?"
" Dasar bajingan! kenapa kau tidak membiarkanku pada preman preman tadi?" aku sekarang sadar kalau mereka tadi adalah preman. "Apa pekerjaanmu? Membeli perempuan dan menyiksanya seperti ini" aku mengeluarkan air mata
"Diam!" Dia membentakku
"Kau menyuruhku diam, ya kau memang hanya bisa memberi perintah tanpa meyadari perasaan orang yang kau perintah!" Aku melotot padanya
"Kau memintaku utuk hidup? Kau akan tetap hidup tapi di hidup di kehidupanku, sampai aku tidak membutuhkannya nanti"Dia berbicara didepan wajahku dengan tenang. Aku mendorongnya
"Itu bukan hidup Brengsek. Berada didekatkmu merupakan kehidupan sedingin es, terkurung dan tersakiti. Ini namanya kematian kematian yang abadi" aku menangis sejadi jadinya.

  Dia berubah ketiaka aku berkata begitu, raut wajahnya memucat, aku merasakan jantungnya berdegup kencang dan tangannya mengepal. Lalu dia mengikat tanganku pada kepala ranjang. Di menjambukiku, menamparku dan bercinta dengan kasar padaku. Aku hanya bisa  merintih kesakitan dan pastinya memohon ampun. Tidak lama dia terjatuh di atasku dan menyemprotkan benihnya pada rahimku. Aku menangis tanpa suara sekarang. Aku tidak akan pernah bisa kabur lagi, sampai dia tidak membutuhkanku. Aku sekarang hanya bisa menuggu sampai takdir menunjukan jati dirinya padaku.
"Tetap Tinggal" kata  terakhir yang kudengar dari mulut pria yang sekarang sedang mendengkur diatas tubuhku. Air mataku semakin deras dan aku lagi lagi tidak mengeluarkan suara.

Gimana sama ceritanya semoga dapat mengibur kalian semua.
Oh ya sentia disiksa sama Andre karena dia mencoba untuk kabur.
Sentia si nekat buat kabur kan jadi begini jadinya. Tapi btw kok andre berubah ya waktu sentia berkata "itu bukan hidup brengsek. Berada didekatmu merupakan kehidupan sedingin es, terkurung, dan tersakiti. Ini namanya kematian, kematian yang abadi" kayaknya sentia menyebutkan mantra sampai andre begitu marahnya wkwkkwk. Ck ck ck  andre juga meminta sentia untuk tetap tinggal, kira kira apa jadinya ya ketika sentia berusaha menuggu sampai andre tidak membutuhkannya lagi.

Jangan lupa beri ★ dan comen ya.
Sampai ketemu di part selanjutnya
Love you♥




I'm not Bicth (Sentia And Sex Piskopat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang