OUR LIFE

1.WITH MY HUSBAND

       

  1.      WITH MY HUSBAND

                     °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Menguap bosan.Berjalan menyusuri tiap jengkal villa mewah itu dengan tatapan kagum.Cewek berbaju hitam dengan celana training itu melihat pantulan cermin di depannya.Cukup cantik, meskipun beberapa kotoran masih menempel di mata sang cewek.Setidaknya lumayan lah untuk meluluhkan hati laki - laki idamannya.

"Kalau mau mandi,mandi aja"

Cewek berambut panjang itu menoleh ke sumber suara, menyipitkan mata lalu menelisik laki - laki yang baru keluar dari kamar mandi dengan tatapan cabul.Berfikir sejenak tentang hal yang sebaiknya ia lakukan setelah ini,mengoda laki - laki yang kini menjadi suaminya?

Aish....cewek itu tersenyum kegirangan mengingat laki - laki di depannya sudah resmi menjadi suaminya.Sudah paten menjadi hak miliknya.Perjuangannya selama ini tidak sia - sia.Dua tahun mengejar cowok impiannya, berlanjut tertolak ratusan kali, mendapat sumpah serapah tidak mengenakkan, tidak cukup untuk mematahkan semangat untuk mengikat sang cowok impian.

Namanya Yura,cewek berusia 19 tahun yang nekad menerima ajakan nikah dari seorang Rangga Febriansyah~Laki laki mapan berkepala tiga.Mungkin Rangga merasa kasihan, dengan perempuan hiperaktif yang selalu mengejar nya tanpa henti.

"Makan apa yaaa?" Yura mendekat, merangkul tangan Rangga mesra sambil mendusel dada bidang suaminya.

"Menjauh " Rangga Menonyor dahi Yura kesal.Tubuhnya masih basah,dia baru selesai mandi.Banyak hal berguna yang harus ia lakukan.Meladeni anak baru puber ini,cukup menyita waktunya.

Mencabikkan bibir kesal.Pantang menyerah.Menunggu Rangga selama dua tahun saja dia mampu, apalagi mengoda laki laki itu tentulah sangat mudah.Hmm kira - kira apa yang harus Yura lakukan sekarang?

Kalau dipikir-pikir,sudah terikat dalam hubungan pernikahan dengan seorang Rangga Febriansyah adalah hal paling gila yang pernah Yura lakukan.Berhubung Yura malas berfikir,lebih baik dia melakukan hal berfaedah kan?

"Kamu capek gak woi " Yura membaringkan tubuhnya ke kasur sambil memperhatikan Rangga yang sedang memakai baju tidur.

"Gak "

"Tadi kita nikah "

"Terus?"

"Kalau habis nikah biasanya ngapain?" Tanya Yura sok polos

"Emang ngapain?"

"Itu eee itu lah "

"Itu apa?"Rangga mendekat, mensejajarkan tubuhnya dengan Yura.Cewek berambut Sepinggang itu mundur beberapa senti.Dia sangat gugup.

Rangga menahan punggung Yura dengan satu tangan,sedangkan tangan yang lain ia gunakan untuk menopang kepalanya.Menghembuskan nafas kasar.Akan ia lihat, seberapa hebat Yura mengendalikan dirinya.

"Ini serius?" Yura bertanya polos.Dia tidak siap woi.

"Kamu pikir?"

"Sekarang?"

Rangga tersenyum tipis.Lebih mendekatkan diri ke arah perempuan yang sudah resmi menjadi istri sahnya.Jarak mereka tinggal beberapa senti.Hembusan nafas mereka saling bersautan.

Yura mundur.Rangga berusaha mendekat.

Lagi - lagi Yura menjauh.Rangga tak gentar,dia lebih mendekatkan diri pada Yura hingga jarak mereka tanpa sekat.

"Bentar - bentar " Yura menahan dada bidang Rangga dengan kedua tangan

"Kenapa?"

"Belum persiapan "