Sinopsis*

2 0 1
                                    

"kamu anak yang tidak tau diri bagaimana mungkin aku bisa melahirkan anak seperti dirimu, kau dan ayahmu benar benar sialan",bentak risa,lebih tepatnya (ibuku).

"ibu maafin dini, dini janji gabakal nakal lagi khalo sama ibu, asal ibu jangan pegi pegi lagi ya dini sendili di lumah",balas anak perempuan itu,yg berumur 6 tahun itu sambil menarik narik lengan ibu nya agar tidak pergi,

namun naas ibu nya malah mendorong gadis kecil itu hingga tersungkur di lantai.

"enyah kau,jangan coba coba panggil aku dengan sebutan ibu, ibu, dan ibu aku bukan ibumu dan ya aku berharap tuhan tidak akan pernah mempertemukan saya dan kamu lagi"ucap risa sambil menghentakan langkah kakinya dan beranjak meninggalkan kediaman kamar gadis itu.

"ibuuuu....,ibuuu...., jangan tinggalin dini sendilian ibu..., dini takuttt"isak gadis itu.

"sudah non dini jangan nangis ya, kan masih ada bi absoh disini,sudah ya non jangan nangis lagi nanti cantiknya hilang,bibi janji setelah ini akan buatkan non dini kue coklat kering dan susu coklat untuk non"ucap bi absoh.
(pembantu gadis itu),sambil mengusap ngusap puncak kepala gadis itu.

"gamauuu, dini maunya ibu gamau bi absoh mana ibuu,bi absohh panggilin ibu....,dini maunya sama ibuuu.."teriak gadis kecil itu.

-----------------------------------------------------------------

BUGHH

"huff.. Mimpi itu lagi, ya ampunnnn"seorang gadis pun berteriak saat ia tersadar dari mimpi buruknya dan saat ia melihat ke jam weeker nya menunjukan pukul 05:45.

Tok tok tok....

"Non dini, ada apa non kenapa teriak non ada apa?" Tanya bi absoh di luar kamar dini.

"gapapa bi gapapa,bi siapin sepatu sama bekal makan dini ya, dini udah telat nih!"
Teriak dini dari dalam kamar mandi sambil menyalakan shower nya.

"siapp non"jawab bi absoh yang sambil khawatir dan berlari lari mencari sepatu dini yang selalu dini lempar setiap pulang sekolahnya. Ya itu salah satu kebiasaan buruk dini dari SMP yang kebiasaan nya terbawa hingga saat ini ia kelas 12 SMA.

Seusai mandi dan memakai seragam, tidak lupa dini memakai make up berupa bedak dan liptin yang selalu ia bawa kesekolah.

"duh,gawat nih bisa dimarahin bu zul lagi
nih gara gara telat masuk sekolah"omel dini sambil memakai kaos kaki dan mengambil tas nya,tidak lupa memakai sweeter crop top warna krem.

Dini pun bergesa gesa menuruti anak tangga dengan cepat,dan menghampiri meja makan yang sudah tersedia bekal makan nya berisi sandwich dan botol minum nya berisi susu coklat, ya kebiasaan dini dari SD selalu begitu.

"Non jangan buru buru gitu atuh, bibi jadi was-was sendiri ngeliatnya, tenang aja atuh dari pada cepet cepet gabaik non, memding sarapan dulu non,mang husein juga baru aja manasin mobil non"usul bi absoh sambil memberikan sepatu yang sudah ia temukan,mang husein itu supir dini sejak dini berusia 8 tahun.

"aduh bii...., gabisa ini udah jam segini ntar aku disetrap lagi sama guru piket, bilang ke mang husein gausa dipanasin langsung siap siap aja,aku juga udah bawa bekal makan nya,biar nanti aja disekolah aku sarapan nya"jawab dini memakai sepatunya sambil berjalan jalan.

"yauda atuh non hati hati ya,pulang nya jangan kesorean nanti telfon rumah aja ya non kalo udah pulang sekolah"jawab bi absoh.

"iya bi tenang aja, yaudah aku berangkat ya bi,Assalamualaikum"ucap dini sambil mengulurkan tangan dan menyalimi bibi nya, memang semenjak ditinggal ibu nya dini selalu menggangap bi absoh sebagai pengganti ibunya,dan bi absoh pun turuk simpati terhadap majikan nya yang ia sayangi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAN I HAVE YOU? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang