Pengantar dari rasa

20 0 0
                                    

Sore itu hujan, aku duduk diatas kasur sembari menekuk lutut. Angin  menerbangkan gorden jendelaku perlahan. Aku beranjak dan menutup rapat jendelaku. Kulihat jam didinding menunjukan pukul 15.47 WIB. Aku berdiri sejenak sambil menatap keluar jendela. Hujannya begitu deras, aku merindukanmu. Aku merindukan bagaimana eratnya kamu menggenggam tanganku saat itu. Hari ini tolong sekali lagi maafkan aku karena kembali mengingatmu. Maaf, aku membuka gerbang masalalu kita lagi. Kuambil buku harianku dari balik laci. berdebu karna lama tak ku baca atau ku tulis. Ku buka perlahan lembar-demi lembar. 

29 Maret 2010 adalah saat pertama kali kamu memberanikan diri untuk berkenalan denganku. Dengan penuh kepercayaan diri kamu menghampiriku yang sedang duduk sendiri di salah satu coffeeshop kota kita. kamu duduk tepat didepanku dan tersenyum kepadaku. Aku yang kaget saat itu menatapmu dengan aneh. 

"Maaf, aku duduk disini boleh? udah gaada tempat duduk lagi. Hanya disini yang tersisa, aku janji ga berisik." ucapmu polos.

"iyaaa, gapapa"

Kamu mengucapkan namamu sambil mengulurkan tangan. Ku jabat tanganmu dan itulah saat pertama kali kita bertemu. Untuk orang yang pertama kali bertemu, kau cukup mahir mencairkan suasana membuat kita seakan sudah kenal lama. Kamu memang orang yang sangat menyenangkan. semenjak saat itu kita jadi sering bertemukan? 

Hari ini, aku akan memberanikan diri untuk merindukanmu meski aku akan terluka sekali lagi dan akan terus ku ulangi. 

JEDA BUKAN PISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang