1. Ketemu dia!!

22 3 0
                                    

KRIIING!!!
Suara alarm telah memenuhi disetiap sudut kamar. Tetapi, sang penghuni kamar tampak tidak tenggangu sama sekali. Ia masih saja asik dengan dunia alam bawah sadarnya.

“KEYLA!! Bangun nggak lo?!” Teriak Naufan menggedor pintu kamar Keyla.

“Hhmmm.” Keyla berguman sambil menarik selimut hingga keatas kepala karena sinar matahari telah menembus cela-cela kamar.

“WOI!! Itu alarmnya dimatiin dulu ogeb, berisik tauk!” Ujar Naufan yang sekarang sudah memasuki kamar Keyla, dan ia pun mematikan alarm yang berbunyi memekakan telinga.

“Iya bang. Ganggu aja lo!” Ujar Keyla kesal dengan sang abang sulung, karena telah mengganggu tidur cantiknya.

“Eh kebo, bangun gak lu.” Naufal menguncang tubuh Keyla.

“Gue libur aja ya bang, ngantuk banget nih. Lagian nanti nggak belajar juga.” Ujar Keyla di balik selimut.

“Nggak, lo harus sekolah. Kalau nggak gue bilangin mama nih.” Naufal keukeuh, lalu ia menarik selimut yang dipakai Keyla dengan sekali hentakan.

“Bilangin aja, gue nggak takut.” Keyla kembali menarik selimut sampai menutupi kepala. Lalu, bersiap untuk tidur kembali. Keyla sangat mengantuk, serta ia merasakan badannya remuk karena perjalanan jauh.

“Yaudah, palingan lo disuruh pindah ke Amrik bareng bonyok.” Ujar Naufal acuh, kemudian ia beranjak keluar kamar Keyla.

Mendengar itu Keyla terbelalak, ai langsung membuang selimutnya sembarang arah. Jangan sampai hal itu terjadi, akan menjadi bahaya nantinya.

“Rese lo bang!! Gue masih ngantukkk.” Keyla sudah duduk dengan mata yang masih tertutup. Kemudian ia tidur kembali.

“Keyla, jangan tidur lagi!! Lima menit lo gak turun, gue bilangin mama beneran!” Teriak Naufal dari bawah.

“Iya-iya, lo ah, bawel banget sih.” Ucap Keyla.

BRUK!!

Tiba-tiba Keyla terjatuh dari tempat tidur akibat kakinya terlilit selimut yang masih belum lepas. “Aduuh, sakittt.” Ringis Keyla. Kemudian ia bejalan kekamar mandi dengan tergopoh-gopoh.

***

Hari ini Keyla dalam keadaan malas mode on. Bayangkan saja, jam 03.05 tadi ia baru saja sampai dirumah setelah penerbanagan dari Negara Paman Sam. Tentu ia masih merasakan capek, tetapi abang kesayangannya itu tetap saja memaksanya untuk bersekolah. Sungguh abang terbaik di dunia. Keyla bisa jamin, Naufal sekarang sedang berkutat dengan handphone, kasur, dan guling. Menyebalkan emang, dasar abang laknat.

“Keyla!! Tungguin!!” Ujar seseorang di ujung koridor.

Keyla menoleh, dan mendapatkan Novi tengah berlari kearahnnya “Kemana aja liburan lo?” Tanya Keyla setelah Novi menghampirinya.

“Lo ya? Bukannya nanya kabar, ini malah nanya liburan. Yadeh, yang liburan ke New York, udah manjat patung liberti belum lo?” Tanya Novi dengan seringaiannya.

“Yaelah sensi amat lo. Kan gue cuma nanya.” Ujar Keyla. Kemudian mereka memasuki kelas.

“SELAMAT PAGI EPRIBADEH!!!” Pekik seseorang dengan suara cetar membahana yang baru memasuki kelas. Secara spontan yang mendengar menutup telinganya supaya tidak terjadi gangguan yang serius.

"Woi curut, itu volume suara lu bisa diatur ga sih, pecah gendang telinga gw anjeng. Ampun gue dengernya, ganggu aja lo." Sewot Fano, sang ketua kelas, yang sedang membaca buku terganggu karena suara cempreng milik Cila.

“Cil, batre lu ga abis-abis ya perasaan? Makan apa lu bisa kek gini?” Tanya Keyla dengan memukul lengan Cila.

“Tau tuh, habis sarapan toa mesjid lo ya?” Celetuk Novi merasa jengah dengan Cila.

Meet UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang