pagi itu di kota seoul gadis cantik ramah dan penuh dengan mimpi, ya dia adalah Seong Yuna gadi yang sudah beranjak dewasa ini tinggal dengan kedua orang tuanya. Yuna mempunyai mimpi dia ingin sekali kelak dewasa dia bisa membuat kedua orang tuanya bahagia dan dia juga ingin memiliki seorang pangeran yang nantinya akan menjadi tambatan hatinya.
namun mimpi tersebut seperti tumpukan daun kering yang terhembus oleh angin hilang dan berterbangan begitu saja, di karenakan kedua orang tua yuna harus pergi ke negara Rusia untuk pengobatan ibunya yang sedang sakit parah. Kedua orang tua Yuna mengajak Yuna untuk ikut pergi bersama mereka tapi Yuna dengan bersikeras menolak ajakan kedua orangtuanya itu karena dia ingin hidup mandiri mencari uang sendiri untuk kehidupannya dan tidak menyusahkan kedua orang tua Yuna yang juga sangat membutuhkan uang lebih untuk perawatan ibunya di sana.
"aku akan tinggal di korea saja ibu ayah, aku tidak ingin membuat kalian kesusahan karena harus mengurusku juga. aku juga sudah dewasa kan.."
"tapi ibu sangat kwahatir meninggalkan anak gadis ibu ini sendirian disini."
Yuna berlutut di bawah ibunya sambil mencium tangan ibunya yang sudah separuh baya itu.
"aku akan bai baik saja ibu, aku akan menjaga diriku dengan baik." yuna yang merasa sangat sedih karena tidak bisa ikut dengan ibunya tanpa sadar meneteskan air mata di tangan ibunya.
**********
seminggu kepergian ibu dn ayahnya ke Rusia Yuna pun masuk ke dalam sekolah pelayan karena mungkin hanya bakat itu yang Yuna bisa dan juga karena Yuna hanya sekolah di sekolah menengah kejuruan dia langsung melanjutkan untuk mencari pekerjaan.
"aku yakin aku pasti bisa." aku akan membatu ayah dan ibu dari sini."
"hai."
suara seorang pria yang mengintrupsi Yuna akhirnya membuat yuna membalikan badanya.
"oh.. hai." yuna merasa sangat canggung karena dia baru pertama kali di sapa oleh seorang peria yang mmm memang tampan sekaligus cantik.
"apa kau akan mendaftar di sekolah pelayan ini noona?"
"ya aku akan melamar disini, lalu apa yang mmh kamu lakukan disini?"
"ahh kenalkan namaku Taeyong, ini adalah sekolah pelayan milik ayakhku. aku hanya sedang bosan berada di dalam lalu aku keluar untuk mecari udara segar."
Yuna hanya ber oh ria dia kira pria tampan ini akan menfdaftar bekerja sebagai pelayan tentu sangat mustahil. "yuna sambil menggeleng gelengkan kepalanya"
gadis ini manis dan sangat lucu, tetapi kenapa dia masuk ke sekolah pelayang sungguh sayang sekali cantik- batin taeyong
"baklah aku harus masuk untuk mendaftar, sampai jumpa taeyong." yuna yang bergegas pergi dan melambaikan tangan pada lelaki itu.
"apakah kita akan bertemu lagi noona?" ahhh sial aku lupa bertanya nama gadis itu dasar bodoh.
***********
sekolah pelayan ini tidak Yuna harus menempuh kurang lebih 2 tahun untuk menyelesaikan sekolah pelayan ini. Yuna pun sudah sangat mengetahui baik tatakrama dan segala hal yang harus di lakukan oleh seorang pelayan. dan kurang seminggu lagi yuna sudah lulus dari sekolah pelayannya ini.
karena Taeyong juga berada di sekolah asrama ini itu membuat yuna dan taeyong menjadi dekat tapi hanya sebatas teman entah itu taeyong selalu menyemangati yuna atau memberi yuna makan siang dan makan bersama. 2 tahun ini dia lalui dengan mudah saat taeyong selalu bersamanya.
"taeyong terimakasih sudah membatuku selama 2 tahun ini, kau sangat baik." yuna sambil mengembangkan senyumnya yang manis
"aku baru pertama kali melihat senyuman semanis itu, apa dia medengar suara jantungku yang memburu ini.- batin taeyong"
"itu bukan masalah yuna aku akan selalu membantumu, lalu setelah ini apa yang akan kau lakukan.?"
"emm, aku sudah di rekomandisakan bekerja di tempat tonggal pangeran Thailand mungkin sore ini aku akan berangkat."
"pangeran Thailand katamu yuna." Taeyong sedikit kaget karena dia tidak asing dengan sebutan pangeran Thailand itu.
"ya pangeran Thailand kenapa kau terkejut taeyong."
"ah tidak, aku harap kau bisa menjaga dirimu baik baik yuna di tempat barumu bekerja."
"terimakasih taeyong karena kau sudah banyak membantu."
Taeyong sedikit tidak merelakan yuna bekerja menjadi pelayan di rumah Pangeran Thailand itu, dia yakin pria itu adalah Ten chittaphon.
"aku akan menjagamu yuna, aku tidak akan membiarkan mereka memperlakukanmu seenaknya". tapi sayangnya yuna tidak mendengarkan taeyong karena dia sudah kembali masuk untuk beriap siap.
haii readersku... nih aku kasih lagi cerita tapi ini sungguh sungguh pemikiranku sendiri kalau ada kesamaan maaf banget aku sama sekali tak tahu huhuhu
inilah pangeran Thailand kita, duhh cikip bingit sih mis
ini anaknya pemilik sekolahan hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE TEN(Rumit)
Romanceseorang pangeran yang jatuh cinta dengan gadis yang beda jauh dengan dengan si pangeran "jangan permah pergi dari sini jika sudah masuk, ten"