2 : I think you don't!

273 83 176
                                    

Hai, Aku kembali lagi! Tadinya, mau Update Besok, tapi Karna udah lama ga Up ya sudah aku update aja:v

Makasih Untuk kalian yang telah membaca cerita 'Baper'🙏

Jangan lupa Vote dan komen yah, jangan Sider😶

Kalau ada typo bilangin aku:)

"Jangan hanya melihat Baik-baiknya saja. siapa Tahu dia sedang Menderita dan mungkin saja dia Menyembunyikan rasa sakitnya." Aska Dhamas.

⚫⚫⚫

Entah mengapa Kebanyakan seseorang yang sedang terluka oleh karena Keadaan justru memendam rasa sakitnya Sendiri.

Apakah mereka Sejujurnya kuat menahan Rasa sedih dan terluka mereka Ketika hanya memendamkannya? Atau justru itu malah menambahkan rasa luka yang belum sembuh menjadi lebih parah.

Seperti halnya dengan keadaan Aska. Cowok Berpakaian Kaos putih Simpel tersebut masih Dibayang bayangkan oleh Masa lalunya sendiri. Hal itu mampu membuat perasaannya semakin Kacau dan tidak tenang. Hari-hari buruk telah ia lalui. Semua orang di masa lalu membuatnya seolah menjadi laki-laki tak berdaya.

Terkadang Pikiran Kacaunya selalu mengambil alih tubuhnya. Namun, ada hal baiknya untuk mengendalikan Dirinya ketika sedang kacau. Yaitu, Obat.

Aska membuka kelopak matanya dengan tatapan Kosong. Tangan kanannya mengambil Obat berjenis 'Trisiklik' walaupun obat tersebut ada Efek sampingnya namun Hanya itu yang bisa Aska lakukan ketika perasaan kacau mulai melanda.

Dengan penuh terpaksa ia meneguk obat itu ke dalam mulutnya. Kemudian rasa pahit mulai menyerap ke dalam mulut Aska. "Shit! GUE BENCI HIDUP GUA!" Suara Batinnya berteriak.

Tanpa Aska sadari, Kedatangan Flora ke rumahnya dengan Diam-diam dan mengamati Aska dari kejauhan. Perempuan itu tersenyum manis ketika Aska ingin membuka Kaos putih simpelnya. Seketika saja Batinnya ingin menjerit saat ia melihat setengah Belahan dada milik Aska.

"Ayo buka dong Aska! DIBUKA PLEASEEE KAPAN LAGI LIAT LO TELANJANG!" Flora semakin memajukan langkah kakinya tanpa perempuan itu sadari. "Ya ampun Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan," tambah Flora sekali lagi. Tentu saja di dalam hati. Ia takut ketahuan oleh Aska dan jika Aska melihatnya bisa malu dirinya.

Flora berpura-pura menutup kedua matanya rapat-rapat ketika Aska ingin membuka Celana Joger berwarna hitam. Jantung Flora berdetak tidak karuan. Jadi, Kalau Flora ketahuan mengintip sedikit tidak jadi masalah bukan? Kedatangannya juga baik-baik kok, Pikirnya.

Lagian Flora juga tidak sengaja melihat itu kok. Dan itu bukan salahnya sendiri.

"Ra Ngapain Lo?" Itu suara siapa? Aska kah? Apakah dirinya akan ketahuan dari Aska. Atau ....

Flora Masih menutup matanya dengan rapat. Kemudian ia membalikan badan bungilnya. Ia hendak pergi namun suara Aska menghentikan langkahnya.

"Ra, Gue nanya lo ngapain!" Seru Aska gemas. Karna Flora tidak menyahutinya.

Aska menghela napas kasar. Untung saja ia tidak jadi membuka celana jogernya. Entah bagaimana lagi kalau mata Flora menjadi tidak suci ketika melihatnya tadi? Ah, Aska tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

BAPER! [ HIATUS! ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang