Salam,
Apa kabar semua, semoga hari ini ada suatu cerita dan hikmah yang bisa diambil dari kegiatan yang sedang dilakukan atau sudah dilewati oleh kita😀. Aamiin 🙏Terasa perbedaan itu menjelma menjadi ketakutan,gugup,dan juga debar. Sesuatu yang berbeda itu belum terjadi tetapi sekelibat kejadian yang tak mengenakan itu mengulang kembali dalam memori.
Aku merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Seperti anak pertama lainnya. aku dituntut untuk menjadi seseorang yang tidak gampang putus asa dan juga tidak memperlihatkan kesedihan atau kekhawatiran di depan orang lain. Meski orang tua tidak menuntut, tetapi dalam diri tertanam aku sosok role model bagi adikku. Hal ini yang membuat aku sedikit tertutup apabila dibandingkan dengan sang adik. Dan lagi, Type keluargaku model type keluarga yang kurang terbuka satu sama lain.
Hari mulai berganti seolah tidak terasa, tanggal pun berganti angka demi angka. Hingga jatuh pada tanggal 6 februari 2018, tanggal yang selama ini aku hindari dan lupakan bertenggat di kalender itu.
Notifikasi dari handphone yang sedari tadi aku hiraukan cepat-cepat aku baca, karena hari ini sesuai jadwal yang diberikan akan diadakan briefing sebelum MPlS esok harinya dilaksanakan. Banyak yang berkomentar atau cuap - cuap di applikasi hijau tersebut. Sedangkan aku hanya memperhatikan saja apa yang mereka bicarakan, karena kepribadian aku yang sedikit tertutup.
Sebelum berangkat untuk melaksanakan briefing di kampus. aku merasakan sesuatu yang tidak mengenakan, kejadian itu terulang kembali dalam memori. Aku merasakan khawatir, debar dan juga tidak bisa tidur sebelum briefing terjadi. Setelah itu aku menenangkan diri sendiri dengan cara menarik nafas dan menghembuskan nafas. Lalu segera berangkat menuju kampus.
Pukul 06.00 pagi aku sudah berada tepat di dalam kampus, lebih tepatnya ada di masjid. Dikarenakan kami harus bertemu dan mengumpulkan seangkatan terlebih dahulu lalu kakak tingkat yang mendampingi MPLS yang akan menggiring ke dalam ruang pertemuan.
Saat datang hal pertama yang dirasakan yaitu canggung, aku tidak bisa seperti seorang extrovert yang dengan gampang berbaur meskipun pertama kali bertemu. Dan lagi aku memiliki rasa traumatis dengan seseorang yang menyebabkan aku tidak percaya kembali dengan orang lain termasuk sosok yang bernama teman. Dari kejadian itu aku memiliki pedoman dalam pertemanan yaitu, ada atau tidak ada teman tidak masalah. Lebih baik tidak ada teman apabila yang dilakukan teman kita tersebut sesuatu hal yang tidak baik.
*fact in psikologis
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Different
ContoCerita ini sedikit lebih kompleks dan memiliki alur yang maju mundur. Menceritakan tentang kehidupan perkuliahan seorang perempuan yang memiliki latar belakang ekonomi cukup dan belum mempunyai tujuan untuk masa depan seperti: karier dan lain lain...