I'm Not Your Type Anyway

2.2K 109 31
                                    

          ⚡Boboiboy Halilintar x Reader⚡

Untuk apa aku mengejarnya kalau dia menyukai orang lain?
Untuk apa aku di dunia ini kalau dia saja tak mau memandangku?

SMA Pulau Rintis - Kelas 1 D

Your Pov :

"Hei,kau gadis pendiam! Kenapa kau tidak berhenti sekolah saja?! Kau itu menjijikkan!!!"

Ah... aku di bully lagi. Sudah yang keberapa kalikah ini? Aku merasa sudah gila.

"Bagaimana kalau kita tarik saja rambutnya dan potong! Hahahaha!!!" Ucap salah satu anak buah anak pembully ini.

"AH!!! LEPASKAN!!!" Teriakku sembari menarik rambutku yang panjang se pinggang itu.

SRAK! SRAK! SRAK!

Rambutku mulai berjatuhan. Aku hanya bisa menatap sedih rambutku yang (h/c) tebal itu. Berjatuhan layaknya kelopak bunga yang sudah layu tak berguna lagi.

"Ayo kita lanjut lagi!"

Anak-anak lain tidak berani menghentikan para pembully ini bila mereka mengganggu diriku. Aku seperti debu saja di kelas ini.

"HEI,HENTIKAN ITU!!!"

Aku terkejut dan langsung menatap arah suara yang berteriak itu. Kudapati seorang anak lelaki bertopi hitam merah mendekati para pembully ini. Dia memasang wajah marah yang membuat para pembully ini langsung kabur terbirit-birit.

"Hei,kau tak apa? Kau sudah aman sekarang! Cih! HEY KENAPA KALIAN TIDAK ADA YANG BERANI MENGHENTIKAN ANAK BULLY TADI HAH?!!!" Teriaknya marah sekali.

"Su... sudahlah tak apa... aku... tak apa kok!" Ucapku pelan.

"Tak apa darimana? Kau berantakan begitu!" Ucapnya sambil menggendongku ala bridal style.

"K... KAU MAU MEMBAWAKU KEMANA?!"

"Ke UKS. Akan aku perban sekalian lukamu!"

"Kau tak perlu bersikap baik padaku. Kita juga tidak sekelas bukan?"

Dia terdiam sebelum tangannya memegang pintu ruang UKS yang sudah dihadapan kami. Dia menatapku dan tersenyum pelan,senyumannya membuatku serasa tenang dan luluh secara bersamaan.

"Aku teman sekelasmu,bodoh. Namaku Boboiboy Petir Halilintar,anak pertama dari 7 kembar bersaudara. Kau (Y/n) bukan?" Ucapnya sambil menurunkanku perlahan.

"Yah... kau seharusnya tak usah menolongku... Ha... Hali...!" Ucapku dengan sedikit menaikkan suaraku.

"Sudahlah,aku bukan tipe orang yang begitu. Ayo masuk akan kuperban tanganmu!"

POV End.

Halilintar memang ahli sekali memerban luka dan memberi obat pada wajahmu yang luka akibat tamparan keras dari anak bully itu.

Seketika kau merasakan kehangatannya kembali dan kau merasa kalau semua orang tidaklah begitu jahat.

"Selesai! Bagaimana? Tidak terlalu kencang bukan ikatannya?"

Kau menggerakkan tanganmu dan mengangguk pelan padanya.

"Terima... kasih..."

"Hei,mau bertemu dengan teman-temanku?"

Mendengar perkataan itu kau langsung merasa tersekat. Ya,kau sangat sulit mendapatkan teman akibat pembully itu.

Mereka selalu berkata tentang hal buruk pada yang lain. Sebagian ada yang percaya dan ada juga yang tidak. Walaupun begitu kau tetap bersikap seolah tak ada apa-apa sampai hari ini.

Boboiboy Elements X Reader ◇Slow Update◇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang