My Girl 2

672 40 0
                                    

YN's POV

Dia mengajakku pulang bareng? Ini pasti mimpi. Mana mungkin seorang Mac mengajak ku pulang bersama.

"Gimana, mau ga?" Tanya lagi karena tidak ada respon dari ku.

Aku mengangguk ragu, "ma..mau" jawab ku gugup.

Mac tersenyum, dan ia mengenggam tanganku. Aku tersentak kaget, oh tuhan jangan sampai tanganku berkeringat saat ini. Aku memperhatikan punggung nya dari belakang. Ia bertambah tinggi, aku baru sadar ternyata aku menyimpan rasa padanya hampir 3 tahun. Dan baru kali ini Mac menyapaku, bahkan mengajak ku pulang bersama. Kau pasti akan senang jika berada di posisiku.

"Jadi, dimana rumah lo?" Tanya Mac setibanya kami di parkiran.

"uhm.. di komplek x" Jawab ku sambil tersenyum.

Mac menganggukan kepalanya, lalu, ia membuka kan pintu mobilnya untuk ku.

Ini seperti mimpi, jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku. Aku masuk ke dalam mobil Mac, Mac memutar kearah kursi kemudi.

"Jadi, tadi gue liat lo di kantin." Ucap nya membuat ku menoleh kepadanya.

"Lo kenapa buang muka pas gue senyumin?" Lanjutnya lagi.

Mati aku, mau jawab apa ini? Ga mungkin aku jawab kalo aku salting di senyumin sama dia gitu. Aku kan masih punya rasa malu.

"Dan, lo tiba-tiba lari."

Kini aku benar-benar terkejut. Ia memperhatikan ku? Dan satu, ternyata ia banyak bicara. Aku kira ia pendiam.

Aku menggaruk pipi ku yang gatal, "Ehm, emang tadi lo senyum ya ke gue?" Dustaku dengan wajah polos.

Mac terkekeh dan mengacak rambut ku. Aku menunduk karena aku merasakan pipiku memanas lagi. Oh ayolah sehari ini aku sudah berapa kali blushing hanya karena Mac.

"Emang siapa lagi? Di sana kan cuma ada lo," Jawabnya menoleh ke arah ku

"Eh, eh, fokus nyetir aja, jangan liat ke sini." Tegur ku.

Sebenarnya aku tidak mau ia melihat pipi merah ku ini, bisa ku bayangkan pasti pipiku sudah seperti tomat.

Lagi-lagi Mac terkekeh.

"Apa yang lucu sih? Lo kayanya ketawa terus." Tanya ku sebal, Mac ini ketawa terus.

"Elo lah yang lucu, siapa lagi?" Jawabnya enteng.

"Eh?"

Kok aku sih? Emang aku badut ancol apa di katain lucu!

"Ini komplek nya, di mana rumah lo?" Tanyanya ketika kami sampai di depan gerbang perumahan ku.

Aku menunjukan jalan ke rumahku, dan tak lama aku sampai dirumah. Aku segera mengambil ranselku dan tak lupa berterima kasih pada Mac tentunya.

"Mac, makasih ya lo mau anterin gue." Ucapku seraya tersenyum.

"Ga masalah, bahkan bisa aja gue anterin lo setiap hari." Katanya nyengir.

Aku terkekeh geli, "Emang lo sopir gue? Yaudah gue masuk dulu, lo hati-hati di jalan ya." Kataku dan tersenyum lagi.

"Ofc! Gue pulang ya, bye"

Mobil Mac mulai menjauh dari pekarangan rumah ku. Hari ini benar-benar menyenangkan dan menyedihkan. Aku sedari tadi tak henti-henti nya mengulum senyum, sampai mama ku geleng-geleng kepala.

"Kamu kenapa senyum-senyum kaya orang gila?" Tanya mama sambil mengernyitkan kening.

Aku cemberut, "ih, mama, enak aja bilang aku gila. Aku tuh lagi happy hari ini" Jawabku menyengir.

My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang