Chapter 1 : kejadian

407 25 1
                                    

Halo, haloo, chapter ini udah ditulis ulang~ selamat membaca yaa!!

...

Pada pagi hari yang cerah, semua siswa kelas 1-A masuk ke kelas seperti biasanya. Uraraka masuk dengan senyumannya dan menyapa orang yang ditaksirnya, Midoriya Izuku alias Deku.

"Selamat pagi,Deku-kun."
Sapa Uraraka dengan bunga-bunga imajinasi di sekelilingnya. Deku tersenyum menampakkan giginya yang rapi dan menyapa balik Uraraka.

"Selamat pagi, Uraraka-san."
Balas Deku sambil melambaikan tangannya. Uraraka yang melihat itu makin tersenyum gembira dan mencoba menahan gejolak di hatinya.

"Selamat pagi, Uraraka, Midoriya."
Sapa Iida ke Uraraka dan Deku. Seperti biasa, Iida menggerakkan tangannya seperti sebuah robot yang rusak?

"Selamat pagi, Iida-san."
Sapa balik Uraraka dan Deku bersamaan. Mereka saling menatap dan tiba-tiba tertawa entah kenapa.

"Kelas akan dimulai 1 menit lagi,mohon persiapan, bla...bla...bla."
Iida menyiapkan seluruh siswa di kelas agar duduk dan menunggu Aizawa-sensei. Siswa/siswi kelas 1-A hanya terdiam sambil mendengarkan ocehan-ocehan Iida yang seperti pak Kyai sedang ceramah.

...

Saat istirahat, Uraraka, Deku, dan Iida mengobrol tentang sesuatu. Tiba-tiba suara Kaminari memecah obrolan mereka.

"Iida~ Disuruh Aizawa-sensei tu di ruang guru."
Ujar Kaminari Denki, siswa paling konyol di kelas 1-A. Iida dengan segera langsung ke ruangan Aizawa-sensei, meninggalkan Uraraka dan Deku berdua saja. Kaminari yang melihat rona merah tipis di wajah Uraraka segera menyingkir sambil terkekeh kecil.

"Uraraka-san, apa kamu mau ke kantin?"
Deku mengajak Uraraka, pipi Uraraka terlihat memerah dan ingin menjawab sayangnya kalimatnya tidak keluar ketika Yaoyorozu Momo datang ke hadapan mereka berdua.

"Bisakah aku ikut? Aku tidak memiliki teman untuk ke kantin..."
Ujarnya yang tidak menyadari bahwa dia mengganggu momen mereka berdua. Uraraka hanya tersenyum menutupi rasa sedihnya.

"Boleh,kok. Kalo tambah banyak kan jadinya enak..."
Balas Deku dengan senyuman biasanya dan entah mengapa itu membuat Uraraka tidak suka atau bisa disebut cemburu.

Uraraka, Deku, dan Yaoyorozu pun berangkat ke kantin. Tapi saat di tengah perjalanan, Uraraka ijin untuk ke kamar mandi karena alasan kebelet. Lalu dia dengan berat hati menyuruh Deku dan Yaoyorozu agar duluan ke kantin.

Saat selesai dari kamar mandi, Uraraka menepuk-nepuk perutnya, merasa lega. Tiba-tiba saja sebuah teriakan menyadarkan Uraraka dan dia langsung menengok ke arah sumber suara yang sedang menuju ke arahnya dengan tergesa-gesa.

"Permisi,tolong minggir!!!"
Teriak seorang pemuda, Uraraka yang kaget telat menghindar sehingga dia tersenggol oleh pundak pemuda tersebut.

Saat wajahnya hampir saja mengenai lantai, tiba-tiba terdapat sebuah lengan yang merangkul pinggang Uraraka, Uraraka pun memalingkan pandangannya ke pemilik lengan yang melingkar di pinggangnya tersebut.

"E-Eh,Ba-Bakugou?!"
Seketika muka Uraraka pun memerah dan panas, entah mengapa dia salah tingkah ketika melihat Bakugou dengan jarak sedekat ini. Bakugou yang melihat rona merah di pipi Uraraka secara tidak sadar pipinya terdapat rona merah tipis.

"Hati-hati kalo di jalan!"
Tegas Bakugou pada Uraraka, tapi Bakugou menghindari berkontak mata dengan Uraraka. Sehingga Uraraka menatapnya dengan alis berkerut.

Kenapa ya... :v

"Ah,i- iyaa...maaf..."
Uraraka hanya menundukan wajahnya untuk menyembunyikan wajahnya yang terasa panas dan merah itu.

Suasana pun menjadi canggung...

"Oiii~ Bakugou!! Di sana kau rupanya."
Teriak Kirishima memecah keheningan keduanya, mereka berdua pun terkejut dan langsung membalikkan badan mereka ke arah berlawanan. Uraraka langsung menuju kantin dengan lari terbirit-birit dan Bakugou melihat Kirishima dengan wajah seperti biasanya.

"Eh,apa yang kau lakukan dengan Uraraka? Ahh! jangan bilang–"
Belum Kirishima menyelesaikan kalimatnya, Bakugou memukul kepalanya dengan keras. Sehingga Kirishima meringis memegangi kepalanya yang masih utuh itu.

"Diam kau!"
Pekik Bakugou kasar, Kirishima memanyunkan bibirnya sambil mengikuti langkah Bakugou yang kesal itu.

"Padahal aku nggak bilang apa-apa... hmph!"
Gerutu Kirishima pelan, sangat pelan. Tapi, tidak bisa menghindar dari telinga Bakugou. Langsung saja Bakugou mengomel layaknya seorang tsundere. Seperti berkata, "aku tidak ngapa-ngapain dengannya.", "mukaku tidak memerah.", "aku gak suka sama dia.". Kirishima yang mendengar ocehan Bakugou hanya terkekeh kecil.

"Oi!! Apa yang kau ketawakan!?!"
Pekik Bakugou kesal. Kirishima makin tertawa keras. Perjalanan mereka dipenuhi dengan umpatan-umpatan kasar Bakugou dan suara tawa Kirishima yang sepertinya menggoda Bakugou agar jujur terhadap perasaannya.

...

Di sisi lain... Uraraka yang sedang berlarian ke kantin dengan muka yang merah, nafasnya terengah-engah, dan tangannya mencengkeram dadanya erat.

"Ada apa denganku? Tidak mungkin! Mengapa... dia keren sekali?!?!"
Batin Uraraka kesal saat menyadari bahwa yang menolongnya adalah Bakugou. Entah mengapa, rasanya seperti dia dimainkan oleh takdirnya.

"Siapa yang harus kusukai!?! Keduanya sama-sama pernah menolongku! Ahhh!!! Ayo pikir, pikir, pikir, Ochacoo!! Ummm, tapi... tidak mungkinkan... Bakugou... mungkin tidak akan memiliki rasa padaku..."
Batin Uraraka sedih, dia menghentikan langkahnya dan menatap belakangnya. Di sana sudah kosong, dia berbalik dan berjalan dengan wajah dan hati yang sedih dan kesal.

"Apa yang harus aku lakukan?"
Tanya Uraraka dalam pikirannya. Matanya tanpa ia sadari meneteskan air mata tanpa perasaan di dalamnya. Menetes ke pipinya dan terjatuh ke bawah. Hatinya entah mengapa hancur saat memikirkan bahwa Bakugou tidak akan pernah jatuh cinta padanya.

Bersambung

Jangan lupa votenyaa, dan komen ya biar rame kolomnyaa...

oh iya, sekilas info, aku suka bikin cerita sedih-sedih loo... entah akan kerasa sedihnya atau nggak, tapi temenku sampe kezel gara-gara cerita buatanku... namanya marinette_alya1(dia juga bikin crita tentang IzuOcha loo, diliat yaa), maap yaa ma prendd 😂😂



Kacchako Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang