Part 1: The Honor

42 5 0
                                    

Byungchan menatap pantulan wajahnya di kolam ikan belakang rumahnya. Dua bulan lalu usianya telah menyentuh angka 20. Angka yang paling ditakutkan oleh orang banyak. Angka yang menentukan siapa jati diri Byungchan yang sebenarnya. Apakah dia masuk kedalam kluster dengan orang-orang terpilih atau hanya akan menjadi orang biasa yang dilindungi.

Ia menatap pantulan wajahnya sekali lagi. Wajah lesu yang ia lihat saat ini adalah gambaran hidupnya selama 20 tahun ke belakang. Penuh kesulitan karena ia dilahirkan dengan imunitas tubuh yang lemah, hingga harus selalu bergantung dengan Seungwoo, sahabatnya sejak kecil.

Selama lima bulan kebelakang ini bahkan sudah ada tiga tabib yang memeriksanya. Alasannya sama: penyebabnya tidak diketahui. Meski begitu, setiap tabib mengatakan tidak ada sihir jahat yang mempengaruhinya, hanya sekedar imun tubuh yang lemah.

Tapi pusing di kepala Byungchan memberikan reaksi sebaliknya. Kepala itu terus berdenyut ketika waktu menunjukkan pukul 11:11 malam. Bukan hal yang normal untuk orang-orang dengan sakit kepala biasa. Sakitnya selalu berpola. Terus terulang selama lima bulan ini.

Kembali pada keadaannya saat ini. Tepat di hari ini, ia dan Seungwoo akan melakukan pemilihan mahkota. Bagi orang-orang dengan kelebihan, mahkota mereka akan berubah sesuai dengan kekuatan yang akan muncul. Kebalikannya, bagi mereka yang tidak terpilih, mahkotanya akan menghilang.

Byungchan sebenarnya khawatir untuk kedua pilihan yang mungkin akan ia dapatkan. Pertama, jika ia mendapatkan mahkota, tandanya ia harus bertarung hingga hampir mati, atau bahkan mati dan jika ia kalah, ia harus menjalani hukuman dalam penjara seumur hidup. Kedua, jika ia tidak mendapatkan mahkota, ia harus hidup dalam bayang-bayang ketakutan karena ia bisa dihancurkan kapan saja.

Memikirkan kemungkinan-kemungkinan itu, membuat Byungchan ingin memuntahkan makanan yang baru saja ia makan. Bayangan mengenai orang yang saling melawan dan dipertontonkan adalah hal yang paling memuakkan.

Ia kemudian mengambil kerikil-kerikil kecil dan melemparkannya ke kolam ikan. Dalam suasana setenang ini, pikiran tentang mati seharusnya menjadi antrian paling belakang.

***

Seungwoo membantu ayahnya untuk mengambil kayu bakar di hutan. Padahal hari ini adalah hari keputusan apakah ia dapat hidup dengan normal seperti ini atau harus meninggalkan semuanya dan bertarung.

Jika boleh jujur, Seungwoo ingin menjadi manusia biasa. Tanpa kekuatan apapun, tanpa tahta apapun, tanpa mahkota apapun. Hanya ia, keluarganya, kakak perempuannya (yang sebelumnya lolos tidak mendapatkan mahkota), dan Byungchan (sahabatnya sejak kecil).

Seungwoo memikul kayu bakar di pundak kanannya dan tersenyum ketika ayahnya menepuk pundaknya pelan sambil bergumam, “terima kasih.” Ayahnya kemudian melontarkan senyum dan melanjutkan, “pulanglah terlebih dahulu. Hari ini hari istimewa untukmu. Ayah harap kita bisa bertemu nanti di ruang makan,” ucap ayahnya sambil berusahan untun menutupi suaranya yang bergetar. Semakin jelas karena suasana hutan yang sunyi.

Hal paling berat dalam menjadi orang tua adalah melepaskan, Seungwoo mengerti itu. Rasa bersalah mereka ketika anaknya harus menghadapi kemungkinan-kemungkinan berat dan tidak masuk akal di umurnya yang ke-20. Menonton anaknya bertarung melawan orang lain dan tidak dapat melakukan apapun adalah penyiksaan paling kejam.

Memikirkan hal tersebut, membuat Seungwoo menaruh kayu bakarnya dan memeluk ayahnya pelan. Ia kemudian berbisik, “terima kasih, untuk semuanya. Semua bukan salah ayah.” Selanjutnya, terdengar suara isakan dan dua orang di tengah hutan yang sunyi itu.

***

“Byungchan, sudah siap?” tanya ibunya.

Wanita dengan mata sembab itu melihat Byungchan yang sedang menatap wajahnya di cermin. Ia kemudian mengeluarkan suara kembali karena Byungchan tidak menjawab, “anak ibu yang paling tampan. Anak ibu, anak baik, anak satu-satunya ibu yang paling ibu sayang. Apapun yang terjadi ibu sayang Byungchan.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Crown (Seungchan Alternative Universe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang