First day

8 2 0
                                    

"Wah nggak kerasa ya anak Ayah sekarang sudah besar" belaain lembut dari tangan pria yang umurnya sudah seperempat abad

"Kan Ziva sudah besar Ayah" menciutkan bibir mungilnya yang kesal mendengar perkataan sang Ayah

"Iya,iya..anak Ayah sudah masuk SMA" pria itu menatap wajah putrinya yang tak rela bahwa Ziva sudah menjadi anak remaja "Ayo nak cepat masuk mobil nanti telat" ayah yang segera melangkahkan kakinya ke mobil

"Iya Ayah"

Tak lama untuk menempuh jarak dari rumah ke sekolahnya. Ziva dan Ayahnya sudah sampai mereka disambut hangat oleh pak penjaga sekolah.

"Selamat pagi Pak" ucap pria separuh baya ramah yang mengbungkukan badanya

"Selamat pagi juga Pak" timpal Ziva dengan mengulas senyum manisnya

"Selamat pagi" Ayah yang menyodorkan tangannya hendak bersalaman

"Perkenalkan saya penjaga sekolah disini pak nama saya Pak Jeni" reflek pak joni yang mengulurkan tanganya bersalaman

"Saya Mahendra Ayah dari Ziva" senyum ramah dan menyuruh Ziva untuk memperkenalkan dirinya "Ziva ayo giliran kamu yang kenalan" pinta Ayah

"Kenalin nama saya Ziva Zalina Pak panggil aja Ziva" Ziva tersenyum lalu diikuti dengan tangan yang ingin bersalaman

"Iya Neng geulis" ucapan Pak Jeni langsung membuat pipi Ziva merah "Bisa aja Pak Jeni"

Sekarang sudah jam set7 lebih banyak siswa yang sudah berdatangan ke sekolah, Ziva langsung berpamitan dengan Ayahnya.

"Yah Ziva masuk kelas dulu ya" semangat Ziva yang sudah melambaikan tangan dengan gembira

"Semoga menyenangkan" teriakan Ayah sambil mengacungkan kedua jempolnya.

Kini Ziva sudah berada di kelasnya, sebelum banyak anak yang datang Ziva mengelilingi kelasnya dengan teliti (kaya room tour gitu wkwk)

"Gue liat-liat dulu deh" gumam Ziva yang langsung bangkit dari tempat duduknya

"Bagus juga kelas gue" terkekeh kecil "Semoga gue bisa betah sampe lulus nanti" lanjutnya pelan.

"Wah udah banyak yang mau dateng nih gue harus nyari tempat duduk yang strategis" Ziva yang matanya jelalatan mencari tempat duduk "Gue disini aja deh" tempat duduknya berada di bangku ketiga paling pojok

"Gue disini"

"Gue disini deh"

"Aku boleh disini kan?"

"Gue disini ya"

"Kok gue belum ada temen duduknya sih? Padahal temen-temen yang lain udah sepasang masa gue jomblo" gumam Ziva yang menghela napas panjang

"Misi gue boleh disini kan?" Suara yang membuat Ziva senang Vanesha bertanya ramah ke Ziva

"Boleh dong sini duduk" Ziva langsung memberi ruang kosong pada tempat duduknya "Lo siapa kenalin gue Ziva" langsung minta kenalan padahal Vanesha masih belum duduk

"Oh Ziva kenalin gue Vanesha panggil aja Sasa" menaruh tas lalu mengumbar senyumanya ke Ziva "Semoga kita bisa jadi patner terus ya" Sasa yang mulai akrab dengan Ziva yang tertawa kecil.

"Pasti" Ziva tersenyum mendengar perkataan Sasa reflek tanganya menggenggam tangan Sasa.

"Selamat pagi semuanya perkenalkan nama ibu adalah Ibu Mariana, Ibu akan menjadi wali kelas kalian" Guru cantik yang terkenal di SMA ini "Ibu harap kalian bisa senang juga dengan ibu" ujarnya yang tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang membuat semua anak kelas terbius

"Siap bu" sorakan semangat para siswa

"Siap ibu cantik" celetuk salah satu anak yang penampilan serta visualnya yang rupawan dia Zayn langsung  membius para hawa di kelas itu.

"Wah anjir siapa dia" ucap gadis yang berada tepat di depan tempat duduk Ziva dan Sasa yang daritadi memperhatikan Zayn.

"Baik, ibu ingin mengetahui nama kalian satu persatu" sontak membuat siswa langsung tebar pesona "Nak kamu yang pertama memperkenalkan diri maju ke depan sini" Ibu Mariana yang langsung menunjuk ke Zayn yang langsung membuat semua siswa menghadap ke cowo yang membuat mata para gadis membulat.

"Saya bu?" Cengo Zayn yang menunjuk dirinya sendiri dan tak lama jalan ke depan

"Ziva gila ya anak salah satu kelas kita ada yang begini bentukanya" Sasa yang menyenggol lengan Ziva tapi tatapannya hanya tertuju pada Zayn

"Ih apaansi Sa sakit tau!" Ngomel Ziva yang keganggu karena sedang asik dengan ponselnya "Emang seberapa tenarnya sih sampe membuat anak kelas teriak-teriak gini kalo kata gue sih alay Sa" gerutu Ziva yang mendengar teriakan para betina yang menggangu indera pendengaranya.

"Awas aja nanti lo Ziv kalo udah liat tampangnya" celoteh Sasa yang masih menatap Zayn "Ziv..Ziv sini madep ke depan" tanganya menyenggol lengan Ziva lagi sambil senyum-senyum sendiri kek orgil

"Iya..iya..bawel lo Sa ternyata" Ziva yang tak kuat dengan ocehan Sasa langsung menaruh hpnya ke saku dan menatap pria yang tengah berkenalan di depan sana.

"Perkenalkan semuanya nama saya Zayn Mahendra disini saya punya cita-cita menjadi seorang dokter makadari itu saya masuk ke kelas 10 Mipa 2 ini" Zayn berdiri santai tanpa basa-basi "Saya harap kalian semua bisa menjadi teman baik saya" pinta Zayn yang membuat para betina bersorak terkecuali Ziva

"Iya Zayn iya,,"

"Baik Zayn"

"Siap ganteng!!"

"Apaansi cewe-cewe disini gitu aja langsung alay" Ziva ngedumel liat temen ceweknya yang tebar pesona "Lo lagi Sa yang nggak pernah liat cowo ganteng aja" sinis Ziva ke Sasa mata Ziva melirik ke Sasa yang sudah terperosok dengan Zayn

"Alay tau nggak" gumam Ziva langsung membuatnya temen depanya nggak suka

"Dasar cewe itu" bisik Nica kepada teman sebelahnya Mika

"Yang alay itu elo!" Ucap Mika dengan nada suara meninggi wajahnya langsung menghadap ke arah Ziva

"Kok gue?!" Ziva tak terima dengan teman barunya yang duduk di depannya

"Udah deh lo anak baru aja belagu" Mika yang sengaja membuang gumpalan kertas ke arah wajah Ziva

"Maksut lo apa?! Lo nggak ngaca kalo lo juga baru disini" Ziva langsung menggebrak meja yang membuat perkenalan Zayn bubar dan membuat Bu Mariana mendekat

"Dasar betina nggak ada akhlak baru juga masuk udah berantem" gerutu Zayn yang matanya tertuju ke Ziva saat berjalan ke tempat duduknya.

"Udah..udah..kalian nggak usah berantem masalah gini aja berantem sih" Bu Mariana kesal sambil melerai yang membuat emosi keduanya mereda.

               

                             🌇🌇🌇

Wah baru aja masuk sekolah udah berantem aja gimana hari berikutnya wkwk segini dulu ya ceritanya...

Jangan lupa vote ya manteman biar author lebih semangat lagi buat chapter-chapter selanjutnya hehe

                            













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang