MLMC : 1

328 16 24
                                    

Ini cerita ketiga aku ya.. Kalau biasanya aku bercerita soal anak SMA sekarang aku mau bercerita soal Billionaire. Jangan lupa vote sama comment.. Follow me for more information
ruhaeni01

Jangan lupa vote sama coment guys!!!

_FA_

Faihan Alexander Gunmani. CEO tampan yang sedang tenar dan menjadi perbincangan dikalangan para pembisinis seluruh dunia. Siapa yang tak mengenalnya? Bahkan seluruh dunia mengenal seorang Faihan karena kecerdasan dan propesionalisme yang dimilikinya. Tak hanya itu, wajah tampan bak pangeran, rahang tegas, tubuh atletis juga menjadi nilai tambah dari seorang Faihan. Kekayaan, perusahaan, ketenaran. Semua dimiliki olehnya. Hanya satu yang tak dimilikinya untuk saat ini, pendamping hidup.

Usianya memang masih muda, Faihan saat ini baru berusia 23 tahun namun bisnisnya sudah dikenal diseluruh dunia. Tuntutan memiliki pendamping hidup dari sang Ibu menjadi pikirannya saat ini. Sungguh demi neptunus, dirinya tak ingin menikah.

Ponsel miliknya berbunyi nyaring. Faihan memijat pelipisnya mengurangi rasa pusing. Terlihat disana Mommy is calling...

"Hallo mom"

"Hai dear" ucap wanita diseberang sana.

"Bagaimana kabar mom and dad?"

"Sangat baik apabila kamu membawakan seorang calon menantu untuk mom"

"Oh ayolah, Mom. Kita sudah membicarakan ini. Faihan belum ingin menikah"

"Belum dan tidak ingin itu berbeda sayang. Kamu tidak ingin ada yang meneruskan bisnismu?" ucap wanita diseberang sana terdengar lirih.

"Akan Faihan pikirkan, Mom" ucap Faihan tak ingin menyinggung perasaan sang Mommy.

Terdengar suara bersemangat dari wanita itu mendengar jawaban sang putra. "Mom punya satu gadis untukmu, dia anak teman Mom. Dia cantik dan juga baik hati, Mom yakin kamu akan menyukainya. Mom akan mengirim fotonya. Dan yah namanya Aeni Amareta Wilson"

"Baik Mom akan aku lihat nanti, sekarang aku ada rapat"

"Baiklah son. Semoga harimu menyenangkan"

Faihan menutup sambungan telponnya. 'Aeni Amareta Wilson' batinnya. Entah kenapa nama itu menarik perhatiannya. 'Nama yang indah' batinnya lagi. Tanpa sadar Faihan tersenyum kecil sangat kecil.

Seseorang membuka ruangan kerja Faihan. Faihan memutar bola matanya malas. Sekretaris sekaligus sahabatnya dari kecil tersenyum bangga.

"Tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk, Lex?" tanya Faihan dengan nada khasnya. Dingin.

Alex tertawa melihat reaksi bos sekaligus sahabatnya. "Oh maaf aku lupa" ucap Alex pura-pura bersalah.

"Sudahlah, ada apa kau kemari, Lex?"

"Aunty Aerin memintamu pulang segera, Faihan"

Faihan menghela napas berat. "Bilang pada Mom aku akan pulang minggu depan" putus Faihan.

"Perjodohan lagi?" tebak Alex. Tak meleset sama sekali dan tepat sasaran.

MY LOVELY MR COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang