MLMC : 4

152 9 34
                                    

Tekan tombol pojok kiri dong.. Gratis lagi..
Comment perbanyak biar author lebih semangat

Comment perbanyak biar author lebih semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

......

"Maaf saya terlambat,"

Suara serak dan tegas itu mengalihkan perhatian semua orang yang tengah berbincang penuh suka. Seorang laki-laki bertubuh kekar berjalan santai lengkap dengan jas hitam yang melekat pas ditubuhnya.

Laki-laki tampan itu memandang semua orang yang tengah duduk dengan datar. Khas seorang Faihan Alexander gunmani.

Pandangan Faihan terkunci pada seorang gadis yang memakai dress merah sederhana. Mata hezel milik Faihan bertabrakan dengan tatapan iris mata biru milik gadis itu. Tatapan itu seolah menyiratkan makna tertentu.

"Ekheem"

Deheman seseorang memutus tatapan dua pasutri itu.

"Sudah pulang nak?" tanya laki-laki patuh baya yang masih tampan diusia yang tak lagi muda. Dialah Devan Maurer Gunmani- ayah Faihan.

"Sudah, dad." ucapnya lalu duduk disamping sang Mommy.

"Ah ini anakmu, Dev?" tanya Gerald.

"Benar dia anakku. Faihan namanya," ucap Devan.

"Sangat mirip denganmu waktu muda dulu," ucap Gerald terkekeh kecil.

"Faihan kenalkan calon istrimu, Aeni." ucap Aerin.

Faihan menatap kearah gadis yang tengah menunduk menyembunyikan wajahnya. Entah kenapa tingkah gadis itu membuatnya gemas.

"Aeni sayang," panggil Aerin.

Aeni mendongak.

"Ya, tante."

"Maukan dijodohkan dengan anak tante?" tanya Aerin lembut.

"Eh, ya tante"

"Faihan sayang," panggil Claudia lembut.

"Ya tan?"

" Maukan dijodohkan sama Aeni?"

Faihan memandang Aeni sebentar lalu mengangguk.

Semua orang bahagia mendengar persetujuan dua insan itu.

'Tuhan, jika ia orang yang engkau kirimkan untuk menjadi pendamping hidupku maka ajari aku untuk mencintainya, mengabdikan seluruh hidupku padanya' batin Aeni.

'Entah seperti apa hubungan ini akan berjalan. Aku sungguh tak ingin terikat apapun' batin Faihan.

"Ah bagaimana kalau kita menyantap makan malam dulu?" usul Devan.

"Tentu saja." ucap Gerald.

"Mom, dad dan semuanya bolehkah Faihan mengajak Aeni pergi?"

Semu orang tersenyum namun tidak dengan gadis yang sedang menunduk itu. Ia kaget mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LOVELY MR COOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang