Seorang gadis berjalan dengan santai ke ruang kelasnya. Kurang dua meter dirinya sampai di pintu masuk sudah dihentikan oleh temanya. Ia berbalik badan.
"Hari ini ada pertandingan basket lho, demi apa seneng banget bakal banyak jamkos" beritahunya dengan heboh bersamaan masuk ke dalam kelas.
"Hmm" balas Gianetta malas.
"Nyebelin banget sih lo, gue udah excited banget tapi lo biasa aja." Sambil melipat kedua tangan di depan dadanya dengan kesal.
"Terus gue harus teriak" ucapnya saat meletakkan tas di tempat duduknya, membuat Larisa semakin kesal.
"Nggak sabar gue liat cogan dari sekolah lain, sekalian cuci mata hehe. Pokoknya kita harus nontonin mereka siapa tau ada cowok yang naksir sama gue ataupun lo. Biar nggak jomblo lagi" Meskipun tidak ada reaksi dari orang yang ia ajak bicara. Gia beranjak dari duduknya.
"Eh mau kemana?" tanya Larisa dengan muka bingung.
"Kantin" membalas pertanyaan sahabatnya yang cerewet itu.
"Nggak usah deh bentar lagi masuk" sarannya tetapi tak dipedulikan oleh Gianetta.
Sampai di kantin kelas sebelas, terlihat banyak siswa yang berkeruman membuat seorang Gia heran. Ia cuek dan segera membeli minuman karna haus.
"Ada apa sih, kok rame" tanya Larisa pada salah satu siswi.
"Kakak kelas lagi marah-marah" kata siswi tersebut.
Banyak umpatan terdengar membuat semua yang berada di kantin menunduk takut. Kumpulan kakak kelas kemudian pergi meninggalkan kantin selepas memukuli seorang siswa.
Bel masuk berbunyi Larisa menarik tangan sahabatnya dan berlari ke arah kelas mereka lalu duduk diam mengikuti pembelajaran.
"Pinjam bolpoint, punya gue ilang nggak tau lari kemana" ucapnya kesal karna sering kehilangan benda tersebut.
Tanpa menjawab Gia memberikan kontak pensil padanya dan diterima Larisa dengan senang, memang sifatnya cuek tapi akan peduli pada orang terdekatnya.
Di saat semua sibuk dengan kegiatan masing-masing terdengar sebuah pengumuman dari speaker yang berada di setiap ruang kelas. Bahwa Siswa Siswi boleh meninggalkan kelas untuk menonton pertandingan basket.
Siswa siswi tentu sangat antusias mendengar tak terecuali Larisa sampai enggoyangkan lengan Gianetta semangat.
Suasana kelas semakin gaduh di luar juga sudah banyak siswa dan siswi berjalan dan berlarian ke arah lapangan.
Pertandingan basket sudah di mulai semua penonton telah duduk ditempatnya masing masing. Ada yang membeli jajanan terlebih dahulu sebelum ke lapangan. Ada yang memanfaatkan waktu untuk lain-lain serta suporter yang sudah semangat menyuarakan dukungannya.
***
jangan lupa like and coment nya
See you next upd
KAMU SEDANG MEMBACA
Leader Gangsters Do Not Kiss Me
أدب تاريخيLeader gangster yang anti perempuan kini jatuh cinta dengan badgirl cantik nan seksi yang menarik perhatiaannya. Berandal kejam itu mulai mengusik kehidupan gadis tersebut. "You want one more kiss from me"