ketujuh

376 40 3
                                    

"D-date dip-perpus?kamu serius?" Tanya eunha dengan nada terbata bata.

"Iya, gue serius." Jawab jaehyun.

      Eunha tidak lagi merespon jawaban jaehyun, dia hanya menundukan pandangan nya. Dia tak berani memandang jaehyun. Eunha juga tau mau ga mau jaehyun pasti bakal maksa dia buat jadi pacarnya. Mau dengan 1000 tolakan jaehyun pasti selalu ada aja jalan untuk meyakinkan eunha.

"T-api aku belum siap bu-buat pac-aran, ak-u j-uga gapernah pacaran. Aku takut ngecewain k-amu." Kata eunha dengan pandangan nya yang menunduk.
"Na, liat gue." Kata jaehyun sambil mengangkat dagu eunha.

      Eunha membulatkan matanya, terkejut dengan pandangan jaehyun yang menatapnya begitu dalam.

"Kita, jalanin, dulu, sama sama." Ucap jaehyun.
"Ja-e apa kamu ga ngasih kesempatan buat aku pikirin dulu?" Tanya eunha sambil melangkah mundur.
"Engga." Jawab jaehyun.
"Please, kali ini kamu hargain keputusan aku. Aku butuh waktu buat mikir." Ucap jaehyun.
"Oke, gue kasih lo waktu sehari. Besok kita ketemu lagi disini." Kata jaehyun.
"Sss-seh-ari doang?" Tanya eunha pelan.
"Sehari atau sekarang?" Kata jaehyun dengan nada sedikit meninggi.

     Eunha langsung meng-iyakan tawaran jaehyun. Jaehyun langsung menyuruh eunha untuk balik ke kamarnya. Eunha terlebih dahulu meninggalkan jaehyun.

      Saat dikamar eunha, lisa dan rose langsung menatap eunha. Tatapan lisa dan rose seakan dibumbui seribu pertanyaan.

"Gimana?lo diapain sama jaehyun?" Tanya lisa sambil memeriksa badan eunha.
"Lo ga diapa apain kan na?" Tanya rose sambil memeriksa pipi eunha.
"Rose." Sebut eunha sambil memeluk rose.
"Eh, kenapa?" Tanya rose sambil membalas pelukan eunha.
"Yeelah, rose doang yang dipeluk." Celetuk lisa. Eunha melepaskan pelukanya.

"Maafin aku," kata eunha.
"Aku gada niatan sama sekali buat ngerebut jaehyun dari kamu, jaehyun maksa aku bu-." Belum selesai berbicara rose langsung memotong ucapan eunha. "Na, gue sama jaehyun udah gada apa apa, kita cuma dijodohin sama orang tua kita." Kata rose.

"Emang jaehyun maksa lo apa na?" Tanya lisa.

      Eunha menjelaskan kepada lisa dan rose, yang telah terjadi padanya saat di rooftop tadi.

"MAKSA PACARAN?!" Tanya lisa dengan nada tingginya.
"Lisa berisik lo, lanjut na." Kata rose.
"Iya, tapi aku dikasih kesempatan buat mikir."
"Ya kenapa harus mikir lagi?Jaehyun idaman semua cewe disekolah dulu na, gila kali lo ya nolak." Kata lisa.
"Iya na, masa jaehyun udah mutusin gue demi lo masih lo tolak?" Tambah rose.
"Tapi aku takut kalo aku pacaran bisa ganggu waktu belajar aku." Kata eunha.

      Saat chaeyeon ingin masuk ke kamar asrama ia mendengar dan merekam semua omongan eunha,lisa dan rose. Fyi, chaeyeon juga sekamar sama eunha,lisa,rose. Chaeyeon juga penganggum jaehyun dari kelas 10 SMA, tapi cintanya tak kunjung terbalaskan. Saat tau jaehyun menyukai eunha, chaeyeon benar benar sangat membenci eunha.

"Gini deh na, lo minta ke dia suruh bimbelin lo aja gimana?" Tanya lisa.
"Bimbingan belajar?ide bagus tuh, biar waktu date sama belajar lu balance." Tambah rose.
"T-tapi kalo begitu bukanya aku jahat?sama aja aku manfaatin dia?" Tanya eunha polos.
"Ya, mau gimana lagi?daripada lo rugi?" Kata lisa.

      Belum selesai merekam semuanya, chaeyeon sudah menghentikan rekamannya dan pergi dari tempat dimana ia merekam.

"Hmm aku omongin baik baik aja deh nanti sama dia." Kata eunha.

Study Partner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang