pagi hari berlalu begitu cepat sampai temu malam kamu hadir dari balik pintu rumah. membawa semua penjelasan akhir dari balik labium yang terangkat manis.
"kita udah nggak sejalan."
aku tersenyum getir, "sebab kamu bosan."
"maaf."
aku menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan, "bisa dibicarakan? aku mau bertahan."
ia menggeleng, "jangan. kamu benar," kemudian ia tertunduk, "sia-sia."
aku nyaris tersedak, dia bilang sesederhana itu?
"oke," aku berdiri, ia mengikuti, "itu hak kamu. aku nggak bisa maksa. aku tau posisiku udah lama diganti, daripada buat penyakit hati ada baiknya memang diakhiri. take care."

KAMU SEDANG MEMBACA
selepas usai
Jugendliteratur[2O2O] himpunan kalimat ini dirangkai untuk mengenangnya dalam dekap semu. + lowercase