Dominic and Jennifer

43.3K 950 104
                                    

Peringatan!

Cerita ini mengandung unsur 21+
Bagi yang tetap ingin membaca saya persilahkan, tetapi saya sudah memberikan peringatan di awal cerita.

Tolong jadi pembaca yang bijak.
Terima kasih.

Selamat membaca!

***

"APA?!" Suara teriakan seorang wanita memenuhi seluruh penjuru apartemen.

"Baik, saya akan segera kesana!" Wanita yang bernama Jennifer itu bergegas mengganti baju nya dan berlari mengambil kunci mobil yang terletak di nakas.

Jennifer langsung menyambar ponsel dan tas yang berada tidak jauh dari kunci mobilnya  seperti orang kesetanan. Ia sungguh khawatir!

Dengan cepat Ia keluar dan mengunci pintu apartemennya menuju mobil yang berada di parkiran bawah. Jennifer tidak memperdulikan tatapan orang yang melihatnya bingung karena berlari dan terlihat panik. Ditambah penampilan nya yang sangat tidak rapi.

Ia harus cepat sampai kesana!

***

Jennifer menyusuri lorong yang tampak tidak terlalu ramai itu. Ia membaca dengan cepat setiap ruangan yang di lewatinya.

Setelah menemukan apa yang di carinya, Jennifer langsung masuk dan menemukan adiknya bersama beberapa petugas kepolisian.

"James!" Pekik Jennifer menghampiri adiknya yang duduk terdiam sambil menunduk.

Plak

"Kau ini kenapa hah?!" Pekik Jennifer lagi yang langsung di tahan seorang polisi agar Ia tidak mengamuk lebih parah.

James tetap diam dan menunduk—tidak berani menatap kakaknya. Ia sangat nenyesal sekarang.

Polisi tersebut mendudukkan Jennifer di kursi kosong dan menyuruhnya tenang. Jennifer bersusah payah mengatur nafasnya dan menahan emosi.

Setelah di rasa cukup tenang, Jennifer mendatangi James dan duduk di sampingnya.

"Begini Nona, Adik anda yang bernama James telah terjerat kasus narkoba bersama teman-temannya. Kami menemukannya di sebuah club malam." Seorang polisi yang duduk di hadapan mereka angkat bicara dan menjelaskan perihal adiknya.

"Apa itu benar?" Ucap Jennifer menatap tajam James.

Keterdiaman James menandakan apa yang di ucapkan polisi barusan adalah benar. Jennifer mengusap wajahnya frustasi.

"Kakak tidak percaya kau berani melakukan ini. Sungguh memalukan." Ucapan Jennifer berhasil membuat James menoleh ka arahnya.

"Maafkan aku, Kak."

Jennifer tertawa renyah mendengar permintaan maaf adiknya, "Kau kira dengan maafmu bisa mengeluarkanmu dari sini?" Sinis Jennifer. James kembali menunduk dalam.

Jennifer kembali menatap polisi dan bertanya, "Lalu bagaimana dengan adik saya?"

"Adik anda mendapati hukuman 20 tahun penjara dan membayar denda." Mata Jennifer terbelalak mendengar ucapan polisi tersebut. Apa ia tak salah dengar?

Hot señorita (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang