Tragedi

800 40 0
                                    


Ke enam member sudah tiba dibandara dan mereka harus melakukan check in sebelum penerbangan.

"Ayo, bawa koper kalian. Koper gue mana? ahh, ini koper gue menandakan banget kan kalo ini punya gue.. HopeWorld yeaahhh.. " Heboh Hoseok ketika ia mencari cari keberadaan kopernya.

"Ini punya gue.. " Sahut Jimin mengambil koper disebelah hoseok.

Lalu semuanya membawa koper masing masing.

"Lo tau gak cara check in?  " Tanya Seokjin kepada Hoseok.

"...tenang gue tau.." Lanjut Seokjin dengan sombongnya sebelum Hoseok menjawab.

"Emang worldstar tuh beda ya.. " Ucap Hoseok cekikikan.

"Iyadong, gue dilawan.. " angkuhnya.

"...gue gak make up nih masih bagus ga? " Tanya Seokjin kembali pada Hoseok.

"...masih dong ya,  huh emang gue mau pake gak pake make up udah handsome dari lahir.. " Jawabnya sendiri.

Lalu untuk apa bertanya jika ia jawab sendiri? ya ampun orangtua satu ini memang sangat pandai berbicara lebih tepatnya cerewet.

Tanpa disadari sejak tadi, seseorang tengah berdiam diri dipaling belakang barisan tanpa mengeluarkan sepatah katapun, seketika itu Jimin menghampiri.

"Kook, jangan diem mulu.." Ucap Jimin menepuk bahunya pelan.

"...gak lama ko, kan janjinya dua hari kalo dia boong lo hukum seberat beratnya deh kalo lo butuh bantuan gue siap bantu buat hukum dia dengan senang hati.. " Lanjut Jimin cekikikan pasalnya hanya untuk menghibur Jungkook saja agar tidak terus diam.

Jungkook hanya bergumam.

"Astagaaa, dua hari pisah aja galaunya udah kayak kucing mau ngelahirin.. " Ucap Jimin seperti gemas melihat Jungkook yang hanya menjawabnya dengan singkat.

"Gak nyambung, bacot.. " Ucap Jungkook.

"Kim Seokjin.. " Panggil salah satu staff maskapai yang akan melakukan pengecekan passport dan koper.

"Ah, iya saya.. " Lalu Seokjin menyerahkan koper dan passportnya.

Setelah selesai ia mengambil kembali passportnya tetapi tidak dengan kopernya karena belum selesai dilakukan pengecekan.

"Terimakasih.. "

"Taruh ini di conveyor belt..  " Ucap Yoongi kepada Hoseok.

"Lama banget, hyung kita langsung check dua aja sekaligus.. " Saran Jungkook pada Jimin.

"Gak ah, lo aja bawa dua gue bawa satu.. " Jawab Jimin.

Tetapi Jungkook tidak mendengarkannya, ia mendorong koper itu kearah Jimin mau tidak mau Jimin menurutinya karena ia tau Jungkook sedang tidak baik baik saja.

"Anjir kook.. " Jimin berteriak kesakitan tetapi sembari tertawa ketika Jungkook mendorong koper itu menghimpit tubuh Jimin, Jungkook hanya bermain main pada akhirnya ia pun kembali tertawa dari yang tadinya hanya murung saja.

Jungkook sudah tidak terlalu sedih lagi dari sebelumnya karena bercanda dengan Jimin meski bercanda diawali dengan isengan darinya, tetapi Jimin tidak pernah memprotesnya malah ia senang Jika Jungkook kembali ceria.

Akhirnya koper mereka berdua dilakukan pengecekan bersamaan agar mempercepat waktu.

"Terimakasih.. " Ucap Jimin kepada staff maskapai.

Setelah semuanya selesai melakukan pengecekan dan akan pergi menuju pesawat tiba tiba salah satu dari mereka dipanggil kembali oleh staff maskapai.

"Seokjin hyung.." Panggil Yoongi karena Seokjin tidak mendenga staff yang memanggilnya.

"Ah iya, kenapa? " Ia menoleh ke arah Yoongi.

Lalu Seokjin menghampiri staff maskapai.

"Apa di tasmu ada baterainya? " Tanya staff.

"Ya.. "

"Apa ada papan? "

"Ya, ada papan.. apa tidak bisa dimasukan? " Tanyanya.

"Maaf, ini tidak bisa kami bawa.. "

"...peraturan bagasi, semua baterai termasuk baterai tambahan diklarifikasikan sebagai barang berbahaya di udara, jadi anda harus memisahkan baterai dan membawanya secara langsung dengan tas bawaan.. " Jelas staff maskapai.

"Ah, begitu.. "

"Astaga hyung, lo masih gak tau aja tentang peraturan maskapai?? katanya lo paling hapal.. " Sahut Hoseok.

"Woah bawa baterai..? " Ucap Jungkook tak menyangka karena ini bukan penerbangan pertama kalinya, dan Seokjin melanggar peraturan.

"Dia bawa skateboard listrik, terus kita harus gimana? " Ucap Hoseok kembali.

"Malu maluin aja gue punya hyung paling tua ini.. ayo kita pergi duluan aja.. " Sahut Jimin kepada Jungkook.

"Hyung, lo harus ngurusin ini dulu.. lo yang naburin lo juga yang harus mungut.. " Pepatah Hoseok.

Seokjin terdiam, sedikit bingung.

"Gue gak naburin.. " Jawabnya cengengesan.

"Ya lo naburin hyung, ambil skateboardnya.. "

"Apa kita pergi duluan aja tinggalin Seokjin hyung?  " Kata Yoongi.

"Beb, maaf gabisa nemenin.. " Ucap Namjoon pada sang kekasih.

Bukan karena Namjoon kekasih yang buruk untuk Seokjin karena tidak membantunya menyelesaikan masalah, hanya saja mereka semua harus segera masuk kedalam pesawat.

Lalu mereka semua melangkah meninggalkan Seokjin agar mengurus masalahnya dahulu.

"Ah oke, tunggu dipesawat ajaa.. " Ia menyesali.

Seokjin terlihat pucat ditambah sedikit malu setelah menyelesaikan semua masalahnya akibat kecerobohannya sendiri.

"Kenapa kau membawanya " Ucap Staff Bighit yang menemaninya.

"Ah, gue kalo ke luar negeri pengen main skateboard.. pergi keluar santai naik skateboard, padahal itu baru aja gue beli ah tapi sayang banget baterainya gak bisa dilepas.. yaudahlah sia sia jadinya, gue titip simpen aja disini.. " Jawabnya dengan perasaan kesal dan sedih.

Setelah tragedi sungguh memalukan itu terjadi, akhirnya mereka semua sudah berkumpul lengkap kembali dalam pesawat. Tak lama pesawatpun take off.

Hari sudah malam, semua member sudah tertidur kecuali Namjoon yang harus mengecek satu persatu dari mereka memastikan apakah sudah tertidur semua, ketika dirasa sudah lalu ia ikut mengistirahatkan tubuhnya.

Penerbangan malam dari Korea akan tiba di Malta 30 menit lagi, Jungkook terbangun dari tidurnya mengecek jam yang ia lihat dari layar tv dalam. pesawat itu.

"Ah, 30 menit lagi.. "

"..hyung.. " ia membangunkan Hoseok yang tertidur disebelahnya.

"Hmm, masih lama kook tidur lagi.. " Ia pun kembali tertidur.

"MALTA"-TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang