2

1.5K 56 15
                                    

Dirumah,sore hari

"Assalamualaikum mama,papa Amira pulang" ujar amira memasuki rumah tanpa melihat sekeliling ruangan.

"Ehm..Amira salim dulu dong sama tamunya.masa di lewatin gitu aja" ujar mama kepada amira

Amira pun langsung membalikkan badannya untuk melihat siapa tamu yang mama maksud.

Amira melihat ada sepasang suami istri yang seumuran dengan mama dan papa dan ada seorang laki-laki yang duduk disamping nya.amira tidak tau pasti siapa lelaki tersebut disebabkan lelaki tersebut hanya menunduk,tanpa melihat atau melirik Amira sama sekali.amira pun berjalan mendekati tamu Sepasang suami istri tersebut dan menyalaminya dengan ramah.

Jangan kalianberpikir amira akan menyalami lelaki yang tidak Amira kenali itu,karena Amira sudah diajarkan oleh mama dan papa dari kecil tentang islam.salah satunya tidak boleh bersentuhan atau berdekatan dengan lawan jenis kecuali dengan mahramnya.

"Amira sekarang kamu kekamar,mandi,ganti baju,sholat setelah itu turun ya.kita makan malam bersama."ujar mama kepada Amira

"Tapi ma.. Amira ada tugas dari dosen"

"Jangan ngebantah Amira" ucap mama

"Paa..."ujar amira memelas kasihan kepada papa

"Amira nurut ya sayang" ucap papa

"Iya-iya deh iya"

Amira pun langsung menaiki tangga untuk menuju ke kamar nya yang berada di ujung sebelah kanan.dipintu kamar Amira bertuliskan ucap salam sebelum masuk -bidadari syurga

Cklek...

"Hufh!!, cape banget hari ini" Amira pun merebahkan badannya di kasur untuk sementara waktu sebelum melakukan ritual mandi nya.

Knock..knock....knock

"Amira jangan tidur lagi ya sayang" ujar mama tiba-tiba mengetuk pintu yang sudah hafal betul kelakuan anak semata wayangnya ini.

"Iya ma iya, Amira udah bangun"

Amira pun langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi selang beberapa menit, setelahnya Amira menjalankan kewajiban sebagai seorang muslimah.yaitu mengerjakan sholat

******

Tepat pukul 20:09 pm Amira pun turun dari kamar untuk melakukan makan malam bersama.seperti yang sudah mama katakan tadi sore.
Amira mengenakan gamis berwarna maroon dan jelbab kurung yang menutupi seluruh tubuhnya berwarna hitam.

"Sini sayang kita makan malam bersama,amira duduk di situ ya"ujar mama

"Iya mahh" ucap amira singkat

Amira pun menarik kursi yang akan ia duduki tanpa tau menahu siapa yang menduduki kursi disamping nya,tepatnya ia tidak ingin tahu.ia masih sedikit kesal kepada mama nya yang tak memberikan ia membuat tugas kuliahnya.

Amira pun mengambil nasi dan lauk untuk dirinya sendiri dengan porsi 4 suap,dikarenakan dia agak malas berlama" dengan tamu yang tak ia kenali itu.
Tanpa Amira ketahui orang yang berada disampingnya itu melirik nya dengan tatapan datar dan tangan yang dilipat.

"Amiraa,masa nasi sama lauknya untuk sendiri doang.ambilin dong buat yang disampingnya"ucap mama

"Gak mau,dia punya tangan ambil sendiri"ucap amira sambil mengunyah nasi suapan terakhir

"Amiraa,gak boleh gitu"ucap papa

"Amira udah selesai,mau keatas dulu ada tugas dari dosen KILLER"ucap amira pamit tanpa melihat atau melirik orang yang ada disebelah nya.

"Maaf ya bu sarti,pak indra.amira emang gitu kalo marah agak keras kepala,anaknya manja sedikit"ucap mama Amira dengan tidak enakan

"Iya bu gak papa,biasa itu"ujar Bu sarti

"Ehm..saya panggilkan dulu Amiranya ya,kita bicarakan masalah ini di ruang tamu saja.pa antar kan keruang tamu ya pah"ujar Bu Aina mama Amira

"Iya ma. Ayo biar saya antarkan keruang tamu" ujar pak Hasan papa Amira

******

Knock...knock...knock

"Assalamualaikum,Amira mama masuk yaa"

"Iya maa,masuk aja pintunya gak dikunci kok"

Cklek..

"Amira turun yuk,ada yang ingin papa dan mama bicarakan sama kamu"

"Tentang apa mah?"

"Tentang masa depan kamu sayang"

"Emang kenapa sama masa depan Amira mah?"

"Okeh biar mama jelasin sedikit,gini sekarang kan lagi marak maraknya orang pacaran,pegangan tangan, pergi berduaan sama yang bukan mahramnya.jadi mama gak mau anak mama satu satunya ini terjadi fitnah.seperti anak"diluar sana"

"Mah,Amira bisa kok jaga diri Amira sendiri.amira tau batasan kok buat berteman sama yang bukan muhrim Amira,jadi mama gausah khawatir yaa"ujar amira menenangkan mama

"Mama malah khawatir kalo Gak ada yang jagain kamu sayang,apalagi kamu sendiri dirumah mama sering temenin papa keluar kota"

"Mah,Amira udah gede mah gak ada yang perlu dikhawatirkan"

"Biar mama sama papa gak khawatir sama kamu saat keluar kota,kamu mau ya nurutin kata kami. insya Allah mama sama papa minta yang terbaik buat Amira"

"Iya ma.insyaallah kalo itu bisa buat mama dan papa bahagia" ujar amira sambil memeluk mama.mama pun membalas pelukan Amira dengan sedih.

"Ayok kita turun,gak enak ditungguin lama di bawah sama tamu"
Amira dan mama pun turun untuk menemui tamu tadi.

******

Diruang tamu hawanya serasa canggung dan lagi Amira melihat lelaki tadi yang masih menunduk tanpa melihatnya,lelaki itu tampak melihat lihat kuku tangannya tidak ada berniat untuk mengangkat kepalanya.

Dia ada kelainan kah, apakah lehernya tidak sakit menunduk selalu.atau dia ca.. astaghfirullah Amira tidak boleh ngatain orang -batin amira

"Jadi gini Amira kamu papa jodohkan dengan anak teman papa" ujar papa langsung

"HAH!! Amira dijodohin pah yang bener aja, amira baru 18 tahun loh.masa mama sama papa tega menjodohkan Amira sih, mama sama papa gak sayang lagi sama Amira ya makanya mama sama papa mau kawinin amira sama om om"ujar amira bersedih dengan air mata yang hampir jatuh di pelupuk matanya.
















Assalamualaikum readersssss!!!
Jangan menjadi pembaca tanpa jejak ya gaese...
End jangan lupa vote and comment nya yakk~
biar aku tambah semangat ngepublis cerita nya yah...uchh

Happy reading 🤗🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dosen Killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang