Pada suatu hari, di sebuah pedesaan sering terjadi pertengkaran antara fahri ramadhan yang dikenal fahri, dengan hermawan yang dikenal dengan indut. Mereka bertengkar hanya masalah yang kecil. Keduanya sama-sama membela dirinya sendiri,sama-sama kuatnya,dan sama-sama keras kepala. Selama mereka bertengkar belum ada yang mau kalah.
"kenapa kamu itu sering buat aku marah?" decak indut.
"kamu juga yang duluan yang buat masalah sih!" jawab fahri.
"aku bosan terus-terusan bertengkar, fahri." tegas indut.
"aku juga, ndut. Lalu, apa yang harus kita lakukan agar kita tidak bertengkar lagi?" tanya fahri.
"untuk mencegah agar kita tidak bertengkar lagi, sebaiknya tidak ada yang boleh menghina diantara kita. Bagaimana ndut?"
"baiklah aku terima usul darimu!" cakap indut
Perjanjian itu ternyata memang telah membuat pertengkaran antara fahri dan indut sudah tak terjadi lagi, Mereka sangat menghormati satu sama lain. Selama mereka masih mematuhi perjanjian yang telah mereka buat bersama, maka keadaan akan aman dan damai.
Akan tetapi, pada suatu hari, fahri melanggar perjanjian mereka. Fahri mengolok-olok indut di depan temannya.
"hai, fahri, mengapa kamu melanggar janji yang telah kita sepakati bersama? Mengapa kamu berani mengolok-olok aku dihadapan temanmu?"tanya indut.
Fahri yang tak merasa bersalah tenang-tenang saja.
"aku melanggar perjanjian? Bukankah ini jalan umum. Jalan umum ini bebas untuk mengeluarkan pendapat? Nah berarti aku gak salah kan." ujar fahri.
"apa? Aku tidak bisa menerima apa yang lakukan kepadaku!" murka indut.
"terserah aku lah inikan juga jalan umum bebas untuk mengeluarkan pendapat. Baiklah kalau kamu masih gak mau terima dengan ini, kita buktikan saja siapa yang memiliki kekuatan yang paling hebat, Dialah yang akan menjadi pemenang." tantang fahri.
"oke, siapa takut!" balas indut dengan penuh percaya diri.
Perkelahian sengit antara fahri dan indut pun terjadi, Perkelahian makin seru karena fahri didukung oleh teman-temannya. Mereka saling pukul-memukul, tendang-menendang. Dalam waktu sekejap muka indut langsung merah. Kedua orang ini masih berkelahi untuk membuktikan siapa yang lebih hebat dan kuat.
"apa yang menyebabkan kalian berdua berkelahi?" ucap seorang guru.
"dia pak duluan, Dia mengolok-olok aku didepan temannya." jelas indut
"apa, aku? Tidak ada pak." jawab fahri.
(mereka hampir saja berkelahi lagi, untuk saja ada ibu fahri yang menenangi mereka berdua.)
"sudah-sudah jangan mau berkelahi lagi, sebaiknya kalian hidup akur dan damai." terang pak guru
"oke saya terima usul dari Bapak," kata indut.
"kalau dengan kamu bagaimana fahri?" tanya pak guru
(fahri berpikir beberapa menit , dan sampai akhirnya.......)
"iya, aku juga terima dari usul Bapak." kata fahri tenang.
"bagus, kalau kalian bisa terima saran itu, semoga dengan saran ini kalian bisa hidup akur dan damai." tutur Pak guru
Setelah kejadian saat itu mereka pun sadar, Mereka hidup akur dan damai. Mereka bisa saling tolong-menolong, menghormati sesama,dan sedih senang pun bersama.
YOU ARE READING
SAHABAT PENUH CERITA
Short StorySahabat adalah orang yang selalu ada didalam hidup baik senang maupun sedih. Mereka selalu hadir disaat kita membutuhkan tapi tidak selamanya persahabatan itu selalu senang pasti ada perselisihan yang mengikutinya. Nah cerita kali ini tentang dua...