MARRIED. [under renovation.]

Prolog

𝗶'𝗹𝗹 𝘁𝗿𝘆 𝗺𝘆 𝗯𝗲𝘀𝘁 𝘁𝗼 𝗺𝗮𝗸𝗲 𝘁𝗵𝗶𝘀 𝘀𝘁𝗼𝗿𝘆 𝗮𝗹𝗶𝘃𝗲,

𝘀𝗼 𝗱𝗼𝗻'𝘁 𝗳𝗼𝗿𝗴𝗲𝘁 𝘁𝗼 𝗴𝗶𝘃𝗲 𝗺𝗲 𝘀𝗼𝗺𝗲 𝗳𝗲𝗲𝗱𝗯𝗮𝗰𝗸 𝗮𝗳𝘁𝗲𝗿 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴.

feedback = vote/comment.

☀️☀️☀️

jangan ganggu,

yang punya kamar mau tidur dengan tentram.

ganggu = dajal.

"Apa sih? Norak banget anjir."

Taeyong menarik kertas HVS putih yang menempel di kamar sepupunya tersebut kemudian menunjukkannya ke wajah Doyoung, temannya.

Doyoung mengerutkan kening ketika lagu western bertempo cepat memenuhi ruang tidur tersebut dengan volume full sampai pintunya ikut bergetar.

"JAEHYUN! LO CLUBBING APA TIDUR FAK?" Doyoung menggedor pintu kamar yang ternyata milik Jaehyun tersebut dan berusaha menceklek pintunya.

Gagal, dikunci.

"Anjir, pingsan nih anak?" Taeyong merogoh celananya untuk mengeluarkan ponsel, hendak menelpon sang empunya kamar.

"Kemaren Jaehyun abis tournamen nggak Yong?"

Taeyong menggeleng, "Dia dirumah aja seharian kemaren.."

Hening, bahkan sampai lagu didalam kamar sudah bergantipun pintu ini tetap tidak terbuka.

"Anjir... Jangan-jangan...." Doyoung melotot lalu menggedor ulang pintu Jaehyun dengan liar.

"JAEHYUN, STILL ALIVE DON'T YOU?"

Taeyong yang barusan sadar akan ucapan Doyoung tersebut ikutan mendelik, "Anjir Doy jangan nakutin gue lo!" Ucapnya dengan tangan yang sibuk menceklek gagang pintu tersebut.

Nihil.

Pintu tersebut bergeming.

i wish that i could wake up with amnesia,
and forget about the stupid little things..

Lagu berjudul Amnesia milik 5SOS ini menembus sampai keluar ruangan.

"Bangsat, galau bener tuh lagu." Cerca Taeyong dengan raut panik yang masih belum hilang dari wajahnya.

"JAEHYUN WOY BUKA PINTU BANGSAT!" Mereka berdua berteriak bersamaan.

"Dobrak Yong?"

"Sayang pintunya anjir."

"Heh! Sadar ga lo belain pintu gitu?" Doyoung menggeplak lengan Taeyong yang tertutup jas formal berwarna abu-abu tersebut dengan keras.

Taeyong cengengesan, namun sedetik kemudian ia mengangguk dan menyetujui saran Doyoung untuk mendobrak pintu bercat putih tersebut.