0

4 0 0
                                    

Kesepian membuatku bungkam, bahkan aku mulai membenci rasa sepi, tidak tahu sampai kapan rasa itu terus melanda. Sampai akhirnya yang kutahu cara membunuhnya adalah terlelap, biarkan dia tetap mengelilingiku, aku tidak peduli, aku hanya ingin hari esok.
- Adara Gabriella.

.
.
.

5 Januari 2015

Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah libur tahun baru beberapa minggu, yang membuatku sedikit merindukan suasana kelasku yang sangat ribut. Hanya sedikit karena aku hanya merindukan teman-temanku bukan mata pelajarannya.

Saat ini suasana kelasku memang sangat ribut apalagi hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, semua jam dikosongkan alias full free class. Semuanya tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing ada yang sedang bergosip, bermain game, konser didepan kelas, bahkan ada yang tidur padahal ini masih pagi.

Terutama Lukas, Samuel dan Victor yang tak pernah absen menggangguku. Bukan membully tapi selalu menggodaiku. Aku sebenarnya risih diganggu seperti itu terlebih mereka sangat senang sekali waktu aku merespon mereka dengan sangat marah katanya sangat lucu. what the hell?

"pagi cinta".

Baru saja diomongin, salah satu dari mereka sudah menongol menyapaku, entah darimana Lukas, ia baru datang jam 8 pagi, mungkin dia telat atau memang gerbang sekolah belum terkunci. Aku tidak peduli itu.

Ia menarik kursi diseberang mejaku dan duduk sambil melipatkan tangannya dimejaku dan memamerkan sederet giginya.

"nama gue Dara bukan cinta", jawabku ketus tanpa menatap mukanya, aku tetap bermain ponselku.

"iya Daraku sayang, udah sarapan?"

"kepo banget lo".

Itu bukan aku yang menjawabnya tapi Bella teman dekatku, ia menghadap belakang karena tempat duduknya ada didepanku.

"mau ditanyain juga Bel?". Lukas menatap Bella sambil menaik turunkan alisnya, entah apa maksudnya begitu?

"ogah! pergi sono lu, gangguin aja pagi-pagi". Bella memang segalak itu anaknya bahkan dia lebih galak dan mulutnya sedikit pedas jika beradu mulut dengannya pasti selalu kalah.

"tau nih kayak kurang kerjaan aja lo pagi-pagi ganggu", Fio yang duduk sebangku denganku ikut mengusir Lukas.

Lukas pun langsung berdiri dari kursinya, "sakit banget men hati gua diusir, kalo gitu gue pergi, jangan kangen Dara cantik". Lukas ingin meraba rambutku, tapi Fio langsung melemparkan penghapus ke arah Lukas, penghapus itu tidak kena karena Lukas langsung lari saat ia tahu, Fio ingin melemparkan penghapus kearah mukanya.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku melihat kelakuan teman-temanku.

Pintu kelas terbuka, menampakan sesosok ketua kelas dia Kenzo, entah dari mana dia.

Ia berjalan menuju kedepan kelas.

"woi diam!" teriak lantang Kenzo untuk menenangkan seisi kelas yang seperti pasar ikan. Benar-benar sangat ribut apalagi Lukas sehabis menggangguku ia langsung gabung dengan teman-temannya untuk ikutan konser dimeja depan paling ujung sebelah kiri.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang