2

199 73 23
                                    


Jogging di Braga kali ini cukup melelahkan, Ares sudah 3 kali meminta Kala dan Daren untuk beristirahat, tapi 2 temannya tak ada yang menanggapi. Lagian, mumpung hari Minggu, sesekali jogging serius.

"Letoy pisan anjir." Sindir Daren melirik ke arah Ares yang ngos ngosan.

"Capek gue Ren, kemarin malem kan gue juga gym." Keluhnya dengan wajah memelas.

"Tuh, didepan aja istirahat nya." Kata Kala yang memutuskan untuk peduli dengan Ares.

"Akhirnya Gusti, otot gue istirahat juga"

"Lurusin kakinya, Res, nanti keram aja, repot"

"Perhatian banget lo Ren sama gue, suka ya?"

"Nyebut. Kebanyakan bergaul sama orang homo anjing." Kata Kala.

"Guk guk."

"Emang susah ngomong sama cogil mah"

"Cogil apaan Ren?"

"Itu Kal, kalo cewek kan cegil, nah karena si Ares cowok, jadinya cogil"

"Ye bangsat, gue ga gila"

Dareen dan Kala pun tertawa puas melihat raut wajah Ares. Karena cowok  yang mereka sebut cogil itu berkulit putih, jadi kalau marah, seluruh mukanya menjadi merah bak kepiting rebus.

******

Berbanding 360° dengan kegiatan Kalandra dan temannya, Hazel masih berbaring nyaman di atas ranjangnya, apalagi udara sekitar rumahnya masih sangat dingin, jadi Hazel malas untuk memulai kegiatan se-pagi ini.

Tapi sebentar, dirinya teringat sesuatu yang membuatnya mau tidak mau harus membuka kedua matanya.

"AJEL"

Tuh kan, benar saja. Itu suara sepupu Hazel yang umurnya 2 tahun lebih tua, namanya Kafsa, katanya si, Kafsa termasuk jejeran the most wanted boy di kampusnya.

"Jel, bangun lo." Kafsa sudah berada di kamar Hazel, menyilangkan kedua lengannya di dada.

"Berisik ah, ganggu."

"Beneran nih ganggu?, ya udah kalo gitu, padahal gua mau ajak lo jajan."

"Ih mau, Kafsaaaa mauuu."

"Iya iya, ga usah teriak dah lo, berisik."

"Tapi gue mandi dulu, ya?"

"Iya, lagian juga gua maunya pergi jam 10, sekarang gua mau main ps dulu sama om Ferdi." jelas Kafsa.

"Udah pada tua juga, hari libur main ps melulu."

"Dari pada diem di atas kasur, ngga gerak, stroke aja lo."

"Cangkem mu!"

******

Sesuai dengan janjinya pada Hazel, Kafsa mengajak sepupunya itu ke warung yang menjual cirambay. Hazel yang notabene nya suka jajan, tentu merasa senang saat hidangannya datang.

"Jangan lama-lama makan nya, pulang dari sini kita ke Cikole, mau?"

"Ngapain?"

"Jalan-jalan aja." Ajak Kafsa.

"Mmm, kayaknya ga bisa deh, gue mau cari tempat les soalnya"

Kazel (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang