One

70 2 2
                                    

Seorang gadis tengah menggeliat diatas tempat tidurnya dan perlahan matanya mulai terbuka.

"Astagaaa kesiangan!",ucapnya terkejut setelah melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi.

Dengan cepat,dia pun langsung menuju ke dapur dan melaksanakan tugasnya seperti biasa.Ya,tugas paginya dirumah adalah masak nasi,cuci piring,membersihkan dapur dan memasak lauk pauk untuk bekal yang akan dibawanya.

"Udah jam berapa ini,kok baru bangun?",suara sinis terdengar ditelinga gadis itu.
"Maaf Oma,Ehfa kesiangan tadi,soalnya tidur terlalu malam karena ngerjain tugas"

Ya,dia adalah Anehfalara Trifania,seorang perempuan yang bernasib malang karena permasalahan yang menimpanya membuat ia harus tinggal bersama Oma Ana dan hal itu justru menambah masalah baru bagi dirinya.

"Emang paling enak ya kamu disini,udah sana siap-siap kesekolah"
"Iya Oma",ucap Ehfa sambil berlalu mengikuti perintah Oma-nya.

Jujur saja, dirinya bingung dengan perkataan Oma-nya itu.'paling enak' katanya?,ah sudahlah,lagian dia sudah terbiasa akan hal itu.

Setelah lengkap dengan seragam sekolahnya,Ehfa lalu menyisir rambutnya, memakai bedak bayi diwajahnya dan memoleskan sedikit liptint berwarna pink natural pada bibirnya.

"Duh belum ngisi kotak bekal sama air minum lagi, kesiangan itu ribet!"

Secepatnya Ehfa menyiapkan itu semua sembari menunggu om-nya selesai bersiap-siap.

Ya,Ehfa memang tinggal bersama Oma Ana dan juga Om-nya yang bernama Raka.Setiap hari dia selalu berangkat sekolah dibonceng oleh om Raka karena memang sekolah Ehfa dan tempat kerja Om-nya itu searah.
Namun untuk pulang sekolah,Ehfa lebih memilih untuk mengendarai motor mamang ojol.

Tin..tinn..

Bunyi klakson motor sudah terdengar didepan rumah sederhana yang ditempati Ehfa,yang berarti waktunya dia untuk berangkat sekolah.

"Oma,Ehfa berangkat sekolah dulu ya",pamit Ehfa kepada Oma-nya seraya mencium tangan beliau.
"Ya,jangan pulang terlalu sore"

🌙🌙🌙

Perjalanan menuju SMA Gemintang yang merupakan sekolah favorit sekaligus sekolah tempat Ehfa menimba ilmu hanya membutuhkan waktu 5 menit,dan saat ini Ehfa sudah sampai didepan gerbang sekolahnya itu.

Setelah turun dari motor,dia pun berpamitan kepada om Raka yang hanya dijawab dengan kata 'ya'.Haihh,sudah biasa memang,karena Ehfa jarang sekali berbicara dengan om Raka, begitupun sebaliknya.

"Pagi pak Bonn!",sapa Ehfa antusias pada satpam SMA Gemintang yang bernama pak Boni.
"Pagi faa,tumben baru sampai sekolah jam segini?"
"Ya gimana ya pak,banyak tugas sih,jadi kesiangan gara-gara begadang.Ehfa ke kelas dulu ya pak,daaaa",ucap Ehfa sembari melambaikan tangan dan berlari menuju kelasnya sedangkan pak bon yang melihat tingkahnya hanya bisa menggeleng heran.

"Kodok ngorek,kodok ngorek
Ngorek dipinggir kaliii
Teot tekblung,teot tekblung,teot teot tekblung 🎶", sepanjang jalan menuju kelas XI IPA 4 yang merupakan kelasnya digedung B lantai 2,Ehfa terus saja menyanyikan lagu kodok ngorek itu sambil sesekali melompat kecil.
Banyak siswa siswi yang menatapnya heran sekaligus aneh.

'gak ada lagu lain apa ya?'
'kok nyanyi nyanyi sendiri gitu sih?'
'kok dia gak malu sih,kayak anak kecil aja',dan masih banyak lagi pemikiran pemikiran berbeda dari orang yang melihat tingkah Ehfa.Lalu bagaimana reaksi Ehfa ketika diberi tatapan aneh seperti itu?tentu dia hanya bersikap cuek bebek.

"Gilsss,tas gue isinya apaan dah.Berat amat kek beban hidup",ujarnya sembari berlari kecil menaiki tangga.
Ehfa terus saja melangkah sambil menunduk kebawah,
'siapa tau ada uang orang jatuh'pikirnya.

WORSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang