"Sampai jumpa lagi win:d, dah"
Usai melakukan siaran langsung di instagram miliknya Jaehwan segera membereskan sampah-sampah yang dibuatnya. Selesai membersihkan ponsel miliknya berdering, senyum terbit dibibirnya melihat nama sang penelepon.
"Halo. Sayang masih di agensi?"
"Ya, aku baru selesai melakukan live."
"Begitu. Cepatlah keluar aku menunggu."
"Hah? Kenapa tidak bilang jika ingin jemput?" Jaehwan mengomel, mendekati jendela dan melirik kearah parkiran mencari mobil sang kekasih. Benar saja, sebuah mobil sport berwarna merah yang cukup menarik perhatian terparkir di sana.
"Hanya ingin mengejutkanmu, hehe"
"Dasar, aku akan turun sebentar lagi."
"Baik yang mulia."
Jaehwan mendengus kecil mendengar sebutan sang kekasih untuknya. Tapi tidak bisa dipungkiri ia senang mendengarnya.
Tidak ingin membuat kekasihnya menunggu lama Jaehwan segera berpamitan kepada staf di agensi.
"Cieee yang dijemput pacar.. ciwiitt" goda salah seorang staf. Staf di agensinya memang mengetahui hubungan mereka.
"A-ah itu uhm.." Jaehwan gelagapan, pipinya bersemu merah.
"Romantisnya... Mau juga dijemput pacar."
"Sudahlah jangan menggoda Jaehwan terus. Kasian wajahnya sudah sangat merah."
"Ahaha baiklah aku permisi duluan yah" Jaehwan tertawa awkward. Malu. Dengan langkah lebar ia segera menghampiri mobil kekasihnya dan masuk tanpa permisi.
"Kenapa wajahmu merah? Kamu sakit?" sang pacar segera menempelkan dahi mereka memeriksa suhu tubuh Jaehwan.
"Ah tidak aku tidak sakit." duh tolong selamatkan jantung Jaehwan, kekasihnya itu benar-benar tidak tahu situasi. Daniel -kekasih Jaehwan- segera menjauhkan dahi mereka mendengarnya.
"Syukurlah." Daniel menghela nafas lega dan segera melajukan mobilnya ke apartemen milik Jaehwan.
Daniel ingin menghabiskan waktu dengan sang kekasih di weekend seperti ini. Dengan pekerjaan Jaehwan sebagai idol dan Daniel sebagai CEO sebuah perusahaan entertainment membuat mereka sibuk dan jarang bertemu akhir-akhir ini. Sepertinya cuddle tidak buruk.
***
"Niel ingin mandi lebih dulu?"
"Denganmu? Tentu saja mau" Jaehwan menggeplak kepala Daniel yang cuma cengengesan. Sebelum diamuk lebih lanjut Daniel segera berlari ke kamar mandi.
Jaehwan menggeleng melihat kelakuan pacarnya, heran kenapa ia mau pada laki-laki seperti itu. Tapi namanya juga cinta, ya sudahlah.
Sambil menunggu Jaehwan menyiapkan piyama untuk Daniel. Namanya juga pacaran pasti punya pakaian di rumah pacar hehe. Merasa Daniel masih cukup lama Jaehwan memilih untuk memainkan ponselnya, berselancar di sosial media.
"Sayang giliranmu" ujar Daniel yang keluar dari kamar mandi menggunakan bathdrobe sambil menggosok rambutnya dengan handuk kecil.
"Ah ya" Jaehwan beranjak dari tempatnya dan bergegas membersihkan diri. Setelah selesai ia melihat Daniel yang sedang menonton TV di ruang tamu. Tak menunggu lama ia segera bergabung dengan Daniel, duduk menghadap Daniel diatas pangkuannya.