Halo semua,
Maaf lama ga up, semua cerita aku berenti di tengah jalan ╥﹏╥Tadi ga sengaja nemu ini jadi pengen di repost, sayang cuma ini yang tersisa╥﹏╥
Makasih buat yang masih nunggu^_^
Happy reading^_^.
.
.
.
."Nielie..." Lelaki berpipi chubby itu berujar sambil mempoutkan bibirnya lucu, membuat lelaki berbahu lebar itu gemas.
"Apa sayang?" Daniel berujar lembut sambil mengelus kepala kekasihnya sayang.
"Aku bosan, kita kencan yah?" Jaehwan mengeluarkan tatapan memelasnya, membuat Daniel tak kuasa untuk menolak permintaan kekasih imutnya itu, ia hanya bisa tersenyum sambil mengangguk memberi persetujuan membuat Jaehwan kegirangan.
"Yey, Daniel yang terbaik" Jaehwan menghambur ke pelukan Daniel sambil mendusel-duselkan hidungnya ke dada bidang Daniel. Daniel tertawa kecil melihat kelakuan kekasihnya itu, ia ingin membalas pelukan Jaehwan namun dering ponselnya menghentikannya.
"Tunggu sebentar ya sayang" Jaehwan melepaskan pelukannya, membiarkan Daniel mengambil ponselnya yang diletakkan di atas meja. Daniel tiba-tiba terdiam ketika melihat siapa yang menelepon.
"Kenapa tidak diangkat Niel?"
"Ah maaf sayang, sepertinya kita tidak bisa kencan hari ini" sesal Daniel. Jaehwan menundukkan kepalanya, terlihat sedih.
"Kenapa?" tanyanya sambil mengangkat pandangannya kepada Daniel.
"Aku baru ingat kalau aku ada pekerjaan hari ini, maafkan aku" Daniel merasa bersalah, ia tidak tega melihat kekasihnya bersedih.
"Tidak apa-apa, tapi janji yah lain kali kita harus kencan" Jaehwan berusaha untuk mengenyahkan rasa sedihnya, ia tidak ingin membebani kekasihnya itu dengan rasa bersalah.
"Iya sayang, aku janji" Daniel tersenyum kecil sambil mengelus kepala Jaehwan sayang. Mereka berdua segera beranjak dari sofa menuju ke pintu apartemen Jaehwan.
"Sepertinya aku tidak bisa mengunjungimu beberapa hari ke depan, maafkan aku" Daniel semakin merasa bersalah, kekasihnya terlihat begitu sedih namun tetap berusaha tersenyum untuknya.
"Tidak apa Nielie, aku tahu kau pasti sedang sibuk" Jaehwan tidak ingin kekasihnya itu semakin merasa bersalah. Mereka berpelukan sebelum Daniel di depan apartemen milik Jaehwan.
"Jangan lupa terus kabari aku, okay?" Jaehwan mengangkat pandangannya bertemu dengan tatapan Daniel yang memandangnya hangat.
"Iya, kalau perlu aku akan mengabarimu setiap saat" mereka tertawa kecil, hingga akhirnya melepas pelukan mereka. Jaehwan tetap berdiri di sana hingga Daniel memasuki lift, ia melambaikan tangannya sebelum pintu lift tertutup, Daniel balas melambaikan tangan. Ketika pintu lift tertutup Jaehwan kembali ke dalam apartemennya dan memilih untuk beristirahat.
***
Jaehwan duduk merenung di sebuah cafe dekat apartemennya, ia terlihat murung. Sudah seminggu ini Daniel tidak mengabarinya apapun, ia bahkan tidak mengangkat telepon darinya dan pesannya pun tak ada yang dibalas olehnya. Ia bahkan pernah mengunjungi apartemen dan kantor Daniel tapi tetap saja Daniel tidak ada ditempat.
"Hufffttt" Jaehwan berusaha menghilangkan kekhawatirannya, setelah comeback pasti jadwal Daniel sedang padat-padatnya.
"Bukankah itu Kim Jaehwan?"
"Tidak mungkin"
"Hey itu Kim Jaehwan kan"
"Apa aku salah lihat?"