"em, saat itu aku hanya kehilangan teman makan malam, tapi setelah pindah tempat kost, aku bertemu yuri, teman sekamarku." jawabku sebisa mungkin tidak menunjukkan keadanku yang sebenarnya, lagi pula itu masa lalu, di bahas sekarang pun tak memberikan efek apa-apa.
"seminggu setelah kamu pindah kost, aku mencarimu, tapi kata anak-anak kost kamu sudah pindah."
"oh ya? apa ada yang mau kamu sampaikan saat itu?"
"iya ju, beberapa hari aku jarang menemui mu karena aku sedang merencanakan kuliahku, dan hari itu aku ingin memberitahu kamu kalau setelah lulus SMA aku pindah ke Chicago."
"pantesan setelah kelulusan kamu nggak ada kabar jin"
"iya begitulah, orang tua wonyoung yang memintaku kuliah di sana, karena setahun kemudian wonyoung menyusul juga untuk kuliah di universitas yang sama."
"won-young?" aku tidak menyangka yujin melakukan itu untuk pacar SMAnya, dan kalau sudah melibatkan orang tua, artinya? mereka sudah menjalani hubungan serius?
"uhm, mereka ingin aku menjaga anaknya di sana."
"ah, begitu... lalu, sejak kapan kamu kembali ke sini?"
"dua tahun yang lalu, setelah aku lulus, papa sakit dan aku harus pulang."
"lalu pacarmu?"
"dia betah di Amrik, setelah dia lulus kami sempat pulang untuk melangsungkan acara pertunangan, tapi-"
pembicaraan kami terhenti oleh dering di HP yujin
"halo, ya?"
" . . . . ."
"dimana?"
" . . . . ."
"ok aku kesana"
sesaat yujin diam, seperti berfikir lalu kemudian mengambil tanganku, what happened with him?
"kenapa jin?"
"ayo kembali, ada tamu di bawah."
"oh iya lupa, yuri juga masih di bawah kan"
kamipun kembali ke tempat yuri dan husein, tapi anehnya mereka tidak ada di meja yang tadi, hanya ada sepasang kekasih yang asik berbincang membelakangi aku dan yujin.
"wony" panggil yujin
seseorang di depan kami menoleh, lelaki di sebelahnya juga.
"what the fff" batinku
"hai jin, how are you?" gadis itu memeluk yujin seperti kebiasaan orang di luar sana
"masih sama, seperti biasa. kamu sejak kapan pulang?"
"dari bandara aku langsung mampir kesini, dapet kabar dari papi katanya kamu launching kafe baru, selamat ya yujin." jawab gadis itu dengan senyuman
"and, how are you?"
"i am good, jin. seminggu kedepan aku mau ngurus pernikahan aku sama rey, iya kan babe?" jawabnya sekaligus memastikan perkataannya kepada pria bule di sampingnya.
"sure babe."
"ah, gitu. selamat ya rey" ucap yujin dengan senyum yang di paksakan
"thank you bro, and, is she your girlfriend?" tanyanya menunjuk ke arahku
"Minju, ayo pulang." tiba-tiba yuri datang entah dari mana dengan husein, aku menoleh pada yujin, yujin membalas tatapanku, ada yang hilang dari wajahnya, dia tak se ceria tadi.
"yujin, aku pulang dulu." pamitku
"aku antar, ju." beberapa saat ia berpamitan pada wonyoung dan rey, lalu kami bergegas menuju parkiran bawah.
bagiku ini mengejutkan, aku kira yujin sudah resmi bertunangan dengan wonyoung, dan tiba-tiba di hadapan kami wonyoung bergandengan dengan pria lain, juga mereka akan melangsungkan pernikahan? ini rumit, pasti sangat sulit bagi yujin yang sedari tadi tidak terlihat bahagia mendengar kabar pernikahan mantannya.
"yur, minju aku anter, kamu sama husein bawa mobil minju ya!" pintanya tanpa menunggu persetujuan kami bertiga.
yujin mempersilakan aku masuk ke mobilnya, sejak awal yujin hanya diam dan fokus menyetir, sesekali aku menoleh ke arahnya, dan matanya, matanya merah, apa yujin menangis? aku tidak pernah melihatnya seperti ini, dia selalu ceria, ini yang pertama kalinya aku melihat yujin menangis.
"yujin?"
" . . . . ."
"yujin, kenapa?" tanyaku lembut, aku tidak tega melihat yujin yang seperti ini.
tiba-tiba ia mengerem laju mobilnya, jalanan sepi, isak yujin terdengar lirih, ia menangkupkan wajahnya pada setir mobilnya. apa ini benar-benar yujin? aku ikut sakit melihatnya seperti ini, apa yang harus aku lakukan selain mengusap pundaknya, aku ingin memeluknya, ingin sekali mengatakan semua akan baik-baik saja, tapi kami baru saja bertemu setelah sekian lama berpisah, aku takut kami tak sedekat itu.
"minju.." ucapnya lirih
"iya? yujin mau apa."
"temani aku malam ini saja, ku mohon."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
will the spring come?
Fanfictionminju, seorang gadis pemilik toko belle's flower. sejak usia muda, hal yang paling ia kagumi adalah musim semi, namun ada satu musim semi yang paling ia tunggu-tunggu, yaitu berseminya hati yujin untuknya.