"Engga akan ada orang yang perduli sama kamu kecuali diri kamu sendiri jadi harus sabar ya"
Dikamar sendiri dengan perasaan yang sama malem ini langit sangatlah cerah banyak bintang yang menyinari malam nya Airin . Beda dengan hati Airin yang gelap redup seperti tidak ada kehidupan
Airin yang sedang tiduran disebuah balkom sambil memandangi adanya langit dengan sekali melihat diri nya yang terus saja dipenuhi luka , masalah ,tangis dan air mata , ingin sekali rasanya menjadi bintang agar disenangin banyak orang ketika sedang terluka
Airin selalu sekali tersenyum ketika melihat bintang , karna dengan adanya bintang membuat jauh lebih tenang karena menurut dia bintang adalah cahaya terangnya Airin dalam kehidupan
Waktu terus saja berjalan bahkan jam dinding pun sudah menunjukan pukul jam 11 malem. Tapi Airin masih betah dengan pemandangan indah malam seperti ini , dengan angin yang sepai Sepoi sekali membelah helai rambut Airin yang sedang tergurai rambut panjang, dia berharap mungkin suatu saat nanti kehidupannya akan jauh lebih indah dari sekarang
" Bintang aku mau curhat sama kamu boleh engga ? apakah aku bisa bahagia seperti kamu ? yang tidak pernah menangis seperti diri ku disetiap malam. aku ingin punya keluarga yang bisa menghargai aku , apakah aku anak yang terlahir untuk dibanding bandingkan , andai aku bisa seperti dirimu aku ingin tetep bersama mu bintang" lirih hati Airin . Tanpa sengaja setiap kata yang diucapkan menimbulkan kesedihan , satu tetes air mata jatuh dari kelopak mata Airin yang indah , Airin terus saja membayangkan kehidupannya yang sangat amat teramat pait menurut nya
"Bintang kalo nanti aku bisa bahagia , aku bakalan inget kamu terus ko, karna kamu selalu menemani aku disetiap gelap nya hati ku, tapi aku engga yakin deh kalo aku bisa bahagia? Aku emang gini apa adanya yang selalu dibandingkan sama ibu kandung ku sendiri hehe bintang Apa kamu bisa membuat hidupku bahagia " lirih Airin yang perih sakit dari dalam lubuk hatinya tidak pernah disangka bahwa kehidupannya akan sepahit ini , tapi apapun keadaannya kalian harus bersyukur ya
"Bintang aku udah ngantuk , aku mau masuk kekamar ya ,besok malam kita ketemu lagi " tak terasa dengan mata Airin yang sudah membengkak karena tangisanya , dia memang gadis kecil yang ingin sekali merasakan kebahagian walau hidupnya terpenuhi tapi beda rasanya dengan tidak adanya kasih sayang kedua orang tua nya.
Airin yang sudah masuk kedalam kamarnya dan berada ditempat tidurnya , yang sudah mengganti pakaian dengan pakain baju tidur dengan warna hitam bergaris putih , Airin langsung memajamkan matanya ,dan manarik selimut kesayangannya dengan warna merah maroon bercorak gambar tengkorak kecil kecil
..∆..>
Pagi ini seperti biasa ,Airin bangun dengan sendirinya tanpa adanya usapan belaian kasih sayang kedua orang tua nya untuk membangunkannya
Airin langsung saja bangun dan masuk kekamar mandi untuk siap siap bersekolah agar tidak terlambat
Selesai rapih semua Airin selalu saja membayangkan kehidupannya tidak seperti yang dia inginkan beda dengan kakaknya yang selalu dibangunkan ibu untuk sekolah sementara dia harus bangun sendiri menyiapkannya sendiri . Ya sudahlah Airin bukan gadis yang manja
Airin yang sudah rapih segara untuk keluar dari kamarnya menuju ruang makan , dengan muka yang dingin tidak ada sekali senyuman digaris bibirnya , satu demi satu anak tangga yang Airin turunin tibalah disebuah ruang makan disitu sudah ada , kakak, ibu dan ayahnya airin
"Pagi dek, lesuh banget muka senyum sedikit kan manis" sapa ka Layla Kaka nya airin.
Airin hanya tersenyum tipis untuk sekedar menghargai sapaan kakaknya"Layla kamu hari ini mau bareng ayah atau sendiri nak" tanya Jesi mamah dari Airin dan layla. Sambil mengambil suatu nasi untuk Layla , " sendiri aja mah, aku sama Airin ya mah pah?" Jawab Layla dengan senyuman sambil mengambil makanan yang sudah disediakan mamahnya
" Airin gimana Lo mau kan bareng gue" tanya Layla kepada adiknya yang hanya diem saja untuk mengdengar percakapan mamah dan layla setiap pagi . Menurut Airin merasa terabaikan sudah biasa karena memang tidak pernah ada yang peduli dengannya
"Lo sama ayah aja" jawab Airin dingin datar tanpa ada senyuman. Sambil setia memakan roti yang sudah dia oleskan selai coklat sendiri beda dengan Layla yang selalu diambil dan siapkan nasi goreng oleh ibunya . Tentu menurut nya inilah sangatlah pilih kasih
"Kalian ini kan adik kakak kenapa harus sendiri sendiri ? Bagaimana kalian berdua naik mobil bareng ayah saja kalo pulang pak Yanto yang mengantar Kalian pulang " feri ayah dari Layla dan Airin . Yang dari tadi hanya mendengar percakapan kedua anaknya dan istrinya dia pun mulai angkat bicara agar suasana tetap tenang , dia sangat tau dengan sifat kedua putrinya yang sangatlah berbeda
" Bagus boleh juga yah" jawab Layla dengan antusias . Beda dengan Airin yang hanya diem tetap dengan pendiriannya yang ingin berangkat sendiri " engga yah Airin sendiri aja. Airin berangkat " Airin langsung berdiri dari tempat duduknya dan mengambil tas Salim dengan kedua orang tuanya lalu pergi begitu saja dengan motor kesayangannya motor Scoopy warna hitam yang di hiasi dengan garis warna putih emas
Layla yang sangat berharap bisa Deket dengan adiknya sangatlah sia sia , selama ini Layla mempunyai adik tapi tidak seperti punyak adik, Airin yang selalu menjauh dari Layla entah karena apa , tapi Layla sangat tau pasti dia kcewa dengan sifat mamahnya yang selalu pilih kasih kepadanya . Ayah dan layla hanya melihat bahu Airin yang sudah tidak terlihat lagi
Ayah yang merasa gagal dalam membangun rumah tangganya karna dengan ibunya yang selalu pilih kasih dengan kedua putrinya . Sambil sekali melihat kepergian putrinya yang tampak jelas tidak ada raut kebahagian di mukanya
"Sabar ya nak, ayah akan berusaha membuat ibu kamu berlaku adil terhadap kamu juga" lirih hati seorang ayah.
Airin vransiska
Layla anggestaJangan lupa untuk vote koment cerita aku ya apapun saran kalian itu adalah motivasi utuk aku, terimakasih yang sudah membaca cerita aku , aku harap banyak yang suka ceria aku ya 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRIN'N(Revisi)
Teen FictionCerita ini berisi tentang gadis kecil yang selalu dibanding bandingkan dengan ibu kandungnya sendiri ,"Dulu pas kakak Airin dalam kandungan mamah sekitar 5 bulan , airin muncul diperut mamah yang menjalani usia 2 Minggu , kehamilan kakakku disudah d...