O-9; zero-nine🌑🌠

136 26 204
                                    

zero-nine.ㅡ🌫🥀

sekarang yang ada di benak gue cuma satu, pengakuan jisung tadi malem

bener bener buat gue ga fokus dalam segala hal.

praktek percampuran zat di lab kimia berakhir tragis dengan pecahnya salah satu gelas ukur, gue juga harus ganti kerugian akibat ulah gue tersebut

walaupun ga sengaja, tapi tetep salah gue kan?

dengen langkah gontai gue menaiki satu persatu anak tangga yang menggiring gue ke uks

rasanya capek banget, gue mau istirahat sebentar

toh pelajaran pak sehun juga lagi jamkos.

baru aja rebahin badan ke ranjang uks, gue kembali duduk

"ngapain ke sini?" tanya gue

yang di beri pertanyaan hanya tersenyum lantas ikut memposisikan dirinya di sebelah gue

gue berdecih,"sinting"

"gausah ngatain, gini gini juga lo kangenin kan?" ujarnya, gue mendengus meremehkan.

daripada wajahnya berubah babak belur lebih baik gue pergi, males juga ladenin batu kerikil.

baru aja mau turun dari ranjang, pergerakan gue ditahan dengan paksa,"kasih gue service, baru lo boleh pergi" ujarnya tepat disebelah telinga gue.

gue bergidik ngeri, bener bener gak berubah orang ini

masih sama gilanya.

"lepas, atau gue teriak" ucap gue

felix nyunggingin bibirnya, menatap bibir dan mata gue bergantian

"i just miss your lips taste. sekali aja ga apa apa kan?"

"lo masih sama, gatau diri"

"lebih baik gatau diri daripada ga punya harga diri" felix terkekeh. "kayanya usaha lo selama ini gak sia sia ya? pake pelet apa sampe renjun mau deket deket sama lo?" pertanyaan felix barusan bener bener menguji kesabaran gue

ditambah lihat wajah meremehkannya itu, rasanya mau gue cakar cakar sampe gantengnya ilang.

"malang banget nasibnya. coba waktu itu lo gak balik ke indo, kejadian kapan lalu ga akan terjadi dengan tragisnya, dan bisa gue pastiin ningning baik baik aja sampe sekarang"

gue menghela nafas dengan berat,"lo pikir gue bisa memprediksin masa depan? kalo bisa gue ga akan buat kesalahan fatal dengan menjalin hubungan sama manusia separuh iblis kaya lo" gue menekankan kata iblis sambil nujuk wajah felix geram

pemuda itu kembali menyungging senyum lantas menarik kedua bahu gue mendekat ke arahnya,"ini alasan kenapa gue selalu suka sama skiap lo."

gue ngeryitin dahi sambil berusaha lepasin cengkraman felix dari bahu gue.

"my lovely bunny, doesn't even change. selalu samaㅡ kelihatan manis kalo lagi marah"

"apaan sih lo !" dengan sekuat tenaga dan akhirnya berhasil. tangan felix menjauh dari tubuh gue.

"jaga omongan lo selagi gue masih baik. kalo gue teriak, abis lo di sini sama guru bk." ancam gue.

felix tersenyum sarkas, tangan pemuda itu beralih mengusap pipi gue dengan lembut sembari membisikkan kalimat tawaran dengan smirk yang terukir jelas di wajahnya

"u look so pretty with that color lips, accept me to taste that and i will shut my mouth for u"

__________

𝒔𝒐𝒃𝒓𝒆𝒗𝒐𝒄𝒆. | renjun

sungguh part yang tidak mendidik
maafkan aku :"

sungguh part yang tidak mendidikmaafkan aku :"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


subhanallah pacar :*

btw kemarin lupa kasi liat visualisasi tokoh chenle ya? nih sekalian

btw kemarin lupa kasi liat visualisasi tokoh chenle ya? nih sekalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bf material bgt pengen macarin :>

maaf ya klo ada kesalahan dlm bahasa, soalnya aku emg ga jago dan ga pake google translete ㅠㅠ

𝐬𝐨𝐛𝐫𝐞𝐯𝐨𝐜𝐞. | huang renjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang