1.8

7.2K 1.9K 732
                                    

2 minggu setelah Yeonjun menghilang, kini kelas mereka digegerkan lagi oleh hilangnya Chan dan Beomgyu.

Sudah menginjak 3 hari dua orang itu tak menampakkan diri. Membuat beberapa dari mereka merasa resah.

Pulang sekolah mereka semua menggelar rapat dadakan di kelas mereka. Soobin pun memulai percakapan serius ini.

"Apa ada yang liat terakhir kak Chan atau Beomgyu ada dimana?" tanya Soobin.

"Kak Beomgyu sempet curhat ke gue kalo burung Toto kesayangannya hilang. Abis itu udah deh." lapor Taehyun.

"Ini gak bisa dibiarin. Gue yakin salah satu dari kalian itu pengkhianat." ujar Lino.

"Diem lo peneror" desis Changbin.

"Dibilang bukan gue kok yang ngirim. Yang pasti orang yang ngebajak HP gue itu jago di bidang IT." balas Lino.

"Sekarang gue mau minta pendapat, kalian curiga sama siapa. Orang yang paling banyak di pilih, harus bisa jelasin secara detail kalo emang gak salah." ujar Soobin yang langsung disetujui oleh mereka semua.

"Gue curiga sama Beomgyu." ujar Soobin sambil menulis nama 'Beomgyu 1' diatas kertas.

"Kalo gue kak Hyunjin" kata Taehyun.

"Oke mending gini aja deh. Sekalian aja biar gak ribet. Sekarang, siapa yang curiga sama Beomgyu?" tanya Jisung dan 2 orang mengangkat tangan selain Soobin.

"Kalo sama kak Changbin?" tanya Jisung lalu 2 orang angkat tangan.

"Kak Lino??" Jisung menghitung dan hanya ada 1 orang.

Ia sudah menyebutkan semua nama dan kini tinggal melihat hasil vote nya. Soobin memperlihatkan kertas hasil hitungannya.

Beomgyu:3
Hyunjin:4
Changbin:2
Lino:1

"Sekarang kasih tau alesan kalian milih Hyunjin." pinta Soobin.

Taehyun membuka suara. "Karena waktu kita lagi makan bubur, lo kabur gitu aja gak tau kemana. Terus kak Yeonjun bilang di pesannya kak Seungmin kalo dia lagi di rumahnya H deket rumahnya kak Seungmin. Dan ternyata itu rumahnya lo, kak."

"Yang lain?" tanya Felix.

"Gue juga sama kayak Taehyun. Karena rumah lo emang deket sama rumah gue" ujar Seungmin.

"Gue juga sama kayak alasannya kak Seungmin." lanjut Jeongin.

"Oke Hyunjin silahkan pembelaan dirinya." suruh Soobin.

"Kalian semua salah. Taehyun, Soobin, waktu gue makan bubur sama kalian gue langsung pulang ke rumah karena perut gue sakit. Terus soal rumah gue emang bener kalo rumah gue deket sama Seungmin, tapi gue sama sekali gak nyulik atau neror kak Yeonjun. Sumpah!" bela Hyunjin.

"Mau sesumpah apapun lo sama siapapun, bukan berarti lo langsung dapet kepercayaan lo lagi, Jin. Dan kenapa lo gak bilang dulu ke kita kalo mau pulang? Lo ngacir aja tuh." balas Soobin.

Taehyun memicing curiga kepada Hyunjin. "Beneran sakit perut? Kok gue ngerasa kalo lo bohong ya?"

"Terserah kalian lah. Gue gak minta kalian supaya percaya sama gue. Kita liat aja, siapa topeng sebenarnya disini." ujar Hyunjin sambil tersenyum sinis.

"Sekarang alasan kalian curiga sama Beomgyu tuh apa?" tanya Jisung.

"Kalo gue sih karena dia pernah buat kak Yeonjun jatuh dari tangga. Gue gak percaya kalaupun dia gak sengaja. Terus, sekarang kalian ngerasa aneh gak sih? Kak Chan sama kak Yeonjun hilang, dan Beomgyu juga ikutan hilang. Bisa jadi dia yang nyulik mereka berdua." jelas Soobin.

Felix dan Lino menjentikkan jarinya lalu berseru kompak. "Setuju!"

"Apa kita lapor polisi aja?" usul Jeongin.

"Jangan! Nanti kita semua yang jadi tersangka. Lo semua mau?" cegah Hyunjin.

Seungmin mengernyit bingung. "Loh? Kok gitu? Bilang aja lo takut ketauan kan?? Jadi lo ngelarang biar rencana lo selanjutnya gak gagal deh."

Hyunjin menggebrak meja dengan keras. "Bukan gue pelakunya!! Gausah asal nuduh, bajingan."

"Wow takut nih gue hehehe" kekeh Seungmin sambil pura-pura ketakutan.

Jisung tertawa keras sambil bertepuk tangan heboh. Memang semua orang tau jika Jisung memang humoris dan suka tertawa, tapi ayolah-siapa sih yang gak ngerasa aneh kalo dia ketawa disaat situasi sedang begini?

"Jisung, kita lagi gak mau bercanda ya. Ini serius." ujar Soobin sambil menatapnya dingin.

Jisung tetap tertawa seakan tak peduli tatapan aneh dari teman-temannya. Changbin pun menggeram kesal.

"Jisung lo kenapa sih?! Gausah ngelucu di situasi kayak gini!" bentak Changbin.

"Loh? Emang ketawa doang gak boleh? Lagian emangnya di situasi kayak gini juga harus tegang gitu ya? Yaelah happy aja kali, santai. Dibawa serius amat wkwk." balas Jisung sambil bersandar di kursinya.

"Jisung, temen lo ilang dan lo malah cekakak cekikik begini? Sinting sumpah!" sahut Felix.

"Gue cuma menertawakan orang yang terus-terusan berbohong disini." ujar Jisung.

Mendengar itu, Hyunjin tertawa hambar. "Oh ya?"

Jisung menatap satu persatu temannya sambil masih terkekeh kecil.




































"Kalian gak takut kalo pembunuh aslinya lagi duduk disini juga?"























Clue: 3²

[1] Humorous | TXT ft. SKZ『√』 (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang