LDR; keputusan terbaik menurutmu

121 8 1
                                    

Jericho Marcelino

Jericho Marcelino: Ra, ada yang harus aku omongin sama kamu.

Clara Pricilia: tumben, kenapa?

Jericho Marcelino: tapi kamu jangan marah.

Clara Pricilia: kamu belum ngomong, gimana aku tau.

Jericho Marcelino: berat buat ngomong ini, tapi aku harus ngomong.

Clara Pricilia: apa si, aku kepo nih.

Jericho Marcelino: Kamu boleh benci aku, karna aku tau aku emang pantes dibenci kamu.

Clara Pricilia: Kamu mau kita udahan?

Jericho Marcelino: Ra.

Clara Pricilia: benerkan?

Jericho Marcelino: Sorry ra.

Clara Pricilia: Karna apa?

Jericho Marcelino: aku jatuh cinta sama cewe lain.

Clara Pricilia: Siapa?

Jericho Marcelino: ada teman kumpul aku.

Clara Pricilia: sejak kapan?

Jericho Marcelino: tiga bulan yang lalu.

Clara Pricilia: selama itu dan aku gak pernah sadar!

Jericho Marcelino: Kamu marah?

Clara Pricilia: kamu mau aku marah?

Jericho Marcelino: Maaf clara.

Jericho Marcelino: sejak tiga bulan lalu, aku merasa jenuh karna rutinitas kita yang itu-itu aja

Jericho Marcelino: Chatting, Telponan, Vidcall selalu begitu. Buat ketemu aja kita susah, karna kesibukan masing-masing.

Clara Pricilia: bukannya kamu pernah bilang gak akan pernah mempermasalahkan hal itu?

Jericho Marcelino: Tapi seiring berjalannya waktu semua berubah, dan aku rasa memang harusnya kita berhenti disini.

Clara Pricilia: Aku kira selama ini hubungan kita baik-baik aja, tapi ternyata engga. Aku bahkan rela ngejauhin beberapa cowo disini demi untuk menjaga perasaan kamu, tapi kenapa kamu bisa semudah itu untuk ngelupain semuanya yang kita bangun bersama.

Jericho Marcelino: Aku butuh seseorang yang selalu ada disampingku, kamu pun berhak bahagia tapi mungkin bukan sama aku.

Clara Pricilia: Aku ngerti, maaf kalo aku selalu gak ada waktu sama kamu.

Clara Pricilia:  mungkin rasa sayang aku sama kamu selama ini terlalu berlebihan ya, tapi itu karna aku takut kehilangan kamu, Rasa cemburu aku yang terkadang keterlaluan juga mungkin membuat kamu menjadi risih, maaf. 

Jericho Marcelino: Kamu gak salah, dari awal ini emang udah salah aku.

Clara Pricilia: akhirnya waktu dimana kita kalah sama jarak datang juga ya.

Clara Pricilia: Lucu aja, tiga bulan ini aku kemana aja. Masa gak sadar, kamu jarang balas chatku, setiap aku telpon pasti kamu bilang lagi sibuk. dan aku selalu berfikir positif, karna yang aku fikir, kamu gak akan ngecewain aku. Tapi ternyata Aku terlalu bodoh percaya sama kamu.

Jericho Marcelino: Kamu baik-baik aja kan?

Clara Pricilia: Munafik kalo aku bilang aku baik-baik aja, nyatanya aku lagi gak baik-baik aja. Seiring berjalan nya waktu juga akan membaik, kamu tenang aja.

Jericho Marcelino: Maaf, karna aku gak bisa bertahan lebih lama lagi sama kamu.

Clara Pricilia: rasanya Buat nahan kamu untuk tetap stay aja, aku rasa gak akan bisa. Karena perasaan dan hati kamu bukan buat aku lagi kan.

Clara Pricilia: Semoga keputusan kita pisah, bisa membuatmu bahagia ya.

Jericho Marcelino: Aku sayang kamu, tapi aku tetep gak bisa buat ngelanjutin ini semua.

Jericho Marcelino: Aku tahu kamu pasti lagi sedih.

Jericho Marcelino: Jangan musuhin aku ya setelah ini, kalo ada apa-apa kamu masih bisa cerita sama aku.

Clara Pricilia: Gue rasa gak perlu 

Jericho Marcelino: Kalo ada cowo yang bikin kamu jatuh cinta, cerita ya sama aku?

Jericho Marcelino: Jaga diri baik-baik, take care.

Jericho Marcelino: Jangan sedih ya, karna sekarang aku gak bisa ngehapus air mata kamu lagi.

Clara Pricilia: Terima kasih untuk rasa sakitnya.

CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang