O1

1.4K 69 23
                                    

"besok bisa jemput gue?"

suara itu berasal dari pemuda manis yang kini sedang berbaring sembari menatap langit-langit kamarnya.

suasana menjadi hening sebelum sedetik kemudian pemuda diseberangnya menjawab,

"sorry, non. besok gue harus jemput prigkhing. lo mau gue suruh jemput chimon atau yang lain?"

yang ditanya justru diam. terdengar jelas helaan nafas dari pemuda bersurai arang tersebut.

"ehm, gausah, deh. gue berangkat sendiri aja."

kemudian sambungan telepon diputuskan sepihak olehnya. ia mengusap wajahnya gusar; merutuki dirinya sendiri karena sekarang ia malah menjadi kesal tanpa alasan yang jelas.

kenapa sih gue? masa cuma gara-gara ga berangkat bareng ohm jadi badmood gini.

line!

notifikasi dari ponselnya membuyarkan lamunannya begitu saja. nanon melirik ponselnya sekilas, tidak sedikitpun tertarik oleh apa yang ada disana.

baru saja ia hendak beranjak pergi,

line!

ponselnya berbunyi lagi, menandakan bahwa ada pesan yang masuk.

arghh, siapa sih. gue lagi kesel!

nanon mengambil ponselnya malas. dalam dirinya bertanya-tanya, siapa yang barusan mengirim pesan padanya.

LINE

ohm
hey?
kenapa dimatiin telfonnya?

nanon
lowbatt

ohm
besok jalan yuk

nanon
ngapain

ohm
beli eskrim
alias nyogok lo biar gak ngambek lagi

nanon
lagi gaada janji ya sama pacar lo?

ohm
ada sih
tapi gapapa gue bilang ada tugas aja

nanon
hmm okay deh!
besok jemput gue

ohm
laksanakan!

tanpa disadari senyum nanon mengembang dengan perlahan. ajaib memang, hanya butuh sepersekian detik untuk seorang ohm pawat mengembalikan mood nanon.

kalau kata nanon sih,

ohm itu moodbreaker tapi juga moodbooster bagi gue.

『••✎••』

hari ini nanon terpaksa berangkat ke sekolahnya seorang diri. ohm yang biasanya mengantar nanon ke sekolah, kini harus lebih sering mengantar pacar barunya itu.

nanon sangat merasa kehilangan atas sosok ohm. ia menginginkan semuanya kembali seperti dulu lagi, saat-saat dimana hanya ada dirinya dan ohm saja.

tolong katakan bahwa nanon tidak egois. ia hanya ingin ohm memiliki lebih banyak waktu dengannya. lagipula, ia yang lebih dulu mengenal ohm.

"non! nanon!"

mendengar namanya disebut, ia segera mencari asal sumber suara tersebut. tetapi nihil. ia tak menemukan apapun.

"BAAA!"

nanon terperanjat. refleks ia mendorong lelaki yang ada didepannya itu hingga terjatuh.

"mon, ah! ngagetin gue sih lo!"

nanon segera membantu temannya untuk berdiri. kemudian pergi meninggalkan chimon yang sekarang pasti sedang menyerapahi dirinya dengan kata-kata kasar.

chimon berjalan menghampiri nanon,

"tumben sendirian, ohm kemana?"

nanon hanya mengedikkan bahunya asal. matanya menangkap dua orang yang sedang berjalan menuju ke arahnya.

nanon segera mempercepat langkahnya. tapi,

"NANON, TUNGGU!"

telat. ohm sudah melihatnya.

dia terlihat berlari kecil menghampiri nanon dan chimon, setelah berpisah dengan prigkhing tentunya. mereka berdua selalu berpisah di lobby, prigkhing ke atas, sedangkan ohm menuju kelas XI.2 yang ada di lantai pertama.

"lagi anget-angetnya nih, kemana-mana nempel terooos." goda chimon kepada ohm yang langsung dibalas pukulan tepat di kepalanya.

"anget terus, bukan lagi anget gue mah."

nanon seperti tidak menganggap eksistensi kedua temannya itu. ia terus berjalan dan hanyut dalam pikirannya sendiri.

"dianter siapa tadi?"

nanon menoleh, mendapati ohm yang kini sudah berjalan disampingnya sambil merangkul pundaknya. ia mencari-cari oknum brisik bernama chimon yang tadiーsepertinya masih berada disini bersamanya.

"chimon pergi sama abang," ujar ohm yang seakan-akan tau isi pikiran nanon.

nanon menjawab dengan anggukan. melirik sekilas tangan ohm yang bertengger di pundaknya, lalu mendongak menatap muka lawan bicaranya.

"tadi tanya apa?"

"lo dianter siapa?"

"sendirian."

ohm menatap nanon bingung, "nggak bareng abang?"

nanon menggelengkan kepalanya, "nggak, abang ada kelas pagi. jadinya berangkat duluan."

"oohh,"

"nanti jadi?" nanon menanyakan lagi janji ohm semalam untuk menjajakannya eskrim. berharap ia tidak membatalkannya dengan alasan pacar barunya itu.

ohm mengangguk sambil mengacak-acak rambut nanon asal,

"jadi dong."

sang empunya rambut hanya dapat bergeming membiarkan rambutnya diacak-acak. ah, semua usapan ohm yang diberikan padanya berhasil membuat darahnya berdesir dengan cepat.

ia suka, nanon selalu suka ohm pawat dan semua perlakuan manisnya.

hey, bukan cuma rambut. bahkan hati gue ikutan lo acak-acakin gini??

『••✎••』

°

°

°

halooo!

dikarenakan aku mulai capek ngebadutin ohmnon terus, berakhir ngide banget bikin ff kaya gini😭

idk what to say because it's my first time writing TT

so please give me lots of love!

enjoy!

dear heart | ohmnonWhere stories live. Discover now