Aku seolah seperti langit, meski terus terlupakan dan tak dianggap tetapi akan tetap terus ada. Menjadi latar matahari, bulan, bintang, awan, dan pelangi. Seperti halnya aku yang terus menjadi latar darimu, terlihat namun tak dianggap, ada namun bukan yang utama. Aku ingin menjadi langit untukmu, menjadi awan untukmu, dan menjadi pelangi untukmu. Namun sepertinya itu hanyalah hayalanku yang mustahil terwujud.Lelah terus tak dianggap, sakit terus terlupakan. Bisakah kamu menoleh kebelakang sekali saja, lihat aku ada disini, dibelakangmu. Jika memang tidak bisa, mungkin memang seharusnya aku berhenti. Cukup sudahi rasa sakit ini, lenyapkan rasa lelah, enyahkan kamu dari pikiranku.
Aku akan segera bangkit, kembali memulai langkah menuliskan kisahku dalam lembaran baru. Meniliskan ceritaku dengan orang-orang baru dengan harapan hal yang lalu takan terulang kembali. Mengharapkan akan ada kebahagiaan bukan lagi sakit yang amat mendalam.
My future tolong bersabar menunggu. Semoga nantinya aku tak lagi terus bepura-pura, menjadi seorang yang tegar dan ceria. Semoga nantinya aku akan benar-benar bahagia, benar-bisa melupakan luka lalu. Tolong tunggu aku.
***
Hai...
Jadi ini tuh cerita pertama yg aku buat jadi maaf kalo masih acak"an dan masih banyak typo. Dan aku juga butuh comment, kritik dan saran dari kalian semua. Semoga cerita ini menarik buat kalian. Sekian👋~Wil
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Star
Teen Fiction"Jika memang tidak bisa untuk apa dipertahankan, jika memang lelah untuk apa diteruskan. Jika memang menginginkan ayo lakukan, jika tidak bisa diraih ayo kejar." -Varanya Keisya Brawija "Aku akan trus mengejarmu sejauh apapun itu, mendapatkanmu baga...