Biar Waktu Hapus Sedihku (MinJin)

326 28 0
                                    

Tak ku mengerti dan tatap matamu
Sering ku bertanya tanya benarkah ini .

Seokjin merasa kekasih tampan nya mulai berubah. Entahlah Seokjin tak mengerti hanya saja, tatapan sang kekasih kepadanya tak sehangat dulu.

"Jiminiee~ " panggil Seokjin pada kekasihnya yang masih sibuk dengan handphone ditangannya.

Seokjin mencoba bersabar saat kekasihnya tak kunjung menjawab panggilannya.

"Jiminie.. " panggil Seokjin lagi kali ini agak lebih keras. Namun tetap saja kekasih tampan nya ini tak kunjung menghiraukan nya, malah kekasihnya ini terlihat senyam senyum dengan handphone ditangannya, membuat Seokjin kesal setengah mati.

"Yak! Jiminie kau ini sibuk liat apa sih!? " Bentak Seokjin pada akhirnya, sambil merebut handphone dari tangan Jimin.

" Kembalikan " ucap Jimin datar sambil menatap dingin ke arah Seokjin yang terlihat sedikit ketakutan.

" Tidak mau!! "

" Aku bilang kembalikan Seokjin!!! " bentak Jimin penuh emosi. Membuat Seokjin terkejut dengan mata mulai berkaca kaca. Ini pertama kalinya Jimin membentaknya sejak 1 tahun lalu mereka pacaran.

Seokjin menatap Jimin tak percaya. Kenapa? Apa yang salah? Seokjin hanya ingin perhatian dari Jimin tapi kenapa Jimin marah? Dan apa itu? Kenapa tatapan Jimin sedingin itu?

" Kamu berubah .. " gumam Seokjin dan tanpa sengaja mata Seokjin menangkap sebuah panggilan di handphone Jimin di tangannya.

Sebuah panggilan dari seseorang yang menghancurkan hatinya.

Jihoon

Seokjin kembali menatap Jimin berkaca kaca. Jadi ini penyebab Jimin berubah. Jadi ini penyebab Jimin sekarang acuh kepadanya.

" Kenapa jihoon? " Tanya Seokjin dengan suara bergetar menahan tangis.

" Bukan urusanmu! Sekarang kembalikan sebelum aku berbuat sesuatu kepadamu Seokjin" jawab dingin jimin. Tangan Jimin terulur meminta handphone nya di kembalikan, tanpa peduli jika Seokjin merasakan sakit mendengar perkataan jimin.

Tak lagi kurasa hangatnya cintamu
Hampa rasanya saat peluk dirimu...



" Apa!? Kau mau berbuat apa padaku!? Silakan saja lakukan apa yang mau kau lakukan!! " Tantang Seokjin penuh emosi. Cukup sudah kesabaran Seokjin. Seokjin bukan namja lemah yang hanya bisa menangis.

Jimin pun tersulut emosi dan tanpa sadar tangan kanannya menampar pipi Seokjin.

PLAK

Seokjin terdiam. Begitupula Jimin.

Oh dimanakah..
Kau yang dulu mencintaiku
Kini kau tlah berubah
Kau acuhkan diriku..

"Haha.. haha.. jadi ini ya jawabanmu jiminie... " Ucap Seokjin sambil memegang pipinya yang terasa panas. Air mata sudah mengalir deras melalui pipi mulusnya.

" Terima kasih untuk waktu yang singkat ini.. kalau kau bahagia dengan jihoon maka aku akan melepaskanmu... Aku akan pergi dari hidupmu .. " ujar seokjin lagi sambil meletakan handphone Jimin di meja, secepat kilat Seokjin segera membereskan barang barang nya tanpa sekali pun menoleh ke arah Jimin yang masih terdiam tanpa mencegah Seokjin sedikit pun.

' apa aku sudah tidak berarti lagi bagimu Jimin? Lalu apa kenangan kita itu juga sudah kau lupakan? ' batin Seokjin saat dirinya sibuk membereskan seluruh barang yang ada di apartemen Jimin. Detik ini juga Seokjin akan pergi jauh dari Jimin, karena Jimin sudah tidak membutuhkannya lagi.

Kenangan kenangan indah itu melintas di otak Seokjin, saat hubungannya dengan Jimin masih sangat hangat, saat pertama kali Jimin mengungkapkan perasaan kepadanya, saat kencan pertama mereka, semua itu membuat dada Seokjin makin sesak. Tangis nya makin pecah saat melihat sebuah bingkai foto dirinya dengan Jimin.

Seandainya waktu bisa diulang kembali.. Seokjin tidak ingin bertemu dengan Jimin.. Seokjin takkan pernah menerima perasaan Jimin.. dan dengan itu mungkin Seokjin takkan terluka..

Selesai membereskan barang nya, Seokjin pun menatap Jimin dengan senyum penuh luka untuk terakhir kalinya..

" Aku mencintaimu Jimin.. dan aku tidak menyesal karena mencintaimu... Maaf jika aku membuatmu tidak nyaman... Mungkin butuh waktu untuk melupakanmu.. tapi aku yakin aku bisa melupakanmu .. selamat tinggal jiminie... Hiks.. "

Setelah mengatakan apa yang harus ia katakan, Seokjin pun berjalan melewati Jimin yang terpaku,  berjalan keluar dari apartemen jimin dan pergi entah kemana.


Biarlah Seokjin yang membawa semua kenangan sekaligus luka yang sudah Jimin berikan. Seokjin yakin, waktu akan menghapus semua luka dan kesedihan Seokjin ini...


Biar waktu yang merelakan
Setiap keping kenangan
Tuk hapus sedihku


END

Maaf kalau feel nya kurang dapet yaaa 😅

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

one shoot (song fanfic) BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang