Kamu harus memiliki lentera ditanganmu untuk memberi cahaya, jika tidak semua materi didunia tidak berguna, karena kamu tidak akan menemukannya.
Cahya Bulantera
Gadis berwajah pucat, berambut panjang dengan gaun putihnya selutut. Tinggal seorang diri ditengah hutan yang hanya ditemani lentera kesayangannya.
Hidupnya hanya berisi kegelapan, kesepian dan kesedihan.Wajahnya memiliki bekas luka yang sangat nampak. Dia belum pernah menginjakkan kakinya didalam kerumunan manusia. Dia hanya bisa melihat manusia dari kejauhan dia sangat takut dengan keramain diluarsana.
Hingga dia melihat seorang laki-laki yang sedang berada didalam jurang yang berteriak-teriak, badannya penuh darah dan luka. Dia nampaknya butuh bantuan dirinya tapi, dirinya sangat takut untuk mendekat karene dirinya belum pernah mendekat dengan seseorang.
Akhirnya dia mengumpulkan keberaniannya untuk membantu, dan mendekat kepada sosok laki-laki itu.
Ternyata laki-laki itu sudah tak sadarkan diri, dia ingin meminta bantuan tapi, namanya juga hutan pasti sepi. Dan dirinya pun dengan sekuat tenaga menggendong laki-laki itu Sampai kerumah gubuk kecilnya meskipun selalu terjatuh.
Didalam hati Cahya bertanya-tanya "Kenapa laki-laki ini bisa tersesat sampai disini?, Mengapab laki-laki ini bisa terluka?, Apa karena dia jatuh?"Dia mengobati laki-laki itu dengan bahan alami yang tersedia di hutan. Dia merawat laki-laki itu dengan baik jika, dirinya tidak menolong laki-laki itu mungkin nyawa laki-laki itu tidak akan terselamatkan.
Selama tiga hari laki-laki itu tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya laki-laki itu membuka matanya perlahan.
"Dimana gue?" Laki-laki itu melihat sekeliling nya yang sedikit buram. Setelah mengusap matanya dengan tangannya, laki-laki itu melihat seorang gadis yang sedang menundukkan kepalanya.
"Siapa Lo?" tanya laki-laki itu kepada gadis itu. Tapi gadis itu hanya diam dan terus menunduk.
Akhirnya, laki-laki itu mencoba berdiri untuk mendekat kepada gadis itu."Aww..." Dan laki-laki itu jatuh dari tempatnya, tapi gadis itu masih sama tidak bergerak atau mengatakan sepatah katapun.
"Lo itu budek? Kenapa Lo ga nolongin gue jatuh?" masih sama tak ada respon sedikitpun tapi, laki-laki itu masih ingin mendekat.
Dan Akhirnya sampai juga didepan gadis itu."Tatap mata gue?!" bentak laki-laki itu. Tapi masih sama hasilnya justru gadis itu tambah ketakutan.
"Tatap mata gue!" sekarang nada laki-laki itu melembut. Dan akhirnya gadis itu pelan-pelan mengangkat wajahnya hingga, wajah gadis itu dan laki-laki itu saling bertemu dan hampir bersentuhan. Dan beberapa menit mata kedua remaja itu saling pandang memandang akhirnya, mereka berdua tersadar dan saling menjauh.
"Siapa nama Lo?"
"Cahya Bulantera" jawab singkat kepalanya menghadap kebawah.
"Owh, nama Lo cantik juga. Kenapa gue bisa ada disini? Lo culik gue? Lo udah ngapa-ngapain gue?"
"Kan kemarin kamu jatuh ke jurang, terus aku tolongin" laki-laki itu kelihatan sedang berfikir untuk mengingat sesuatu.
"Owh iya gue inget kemarin, gue kepleset terus masuk jurang"
"Untung luka kamu ringan"
"Iya Alhamdulillah. Lo nggak pengen tau nama gue?"
"Emm.. i-iya pengen" Cahya yang kelihatan sangat gugup, baru kali ini dia berbicara dengan seorang laki-laki.
"Nama gue Adelard arsenio agler" dan diangguki oleh Cahya.
Adelard arsenio agler
Anak dari pengusaha kaya yang bernama tuan agler. Dia merupakan anak yang ke dua dari tiga bersaudara, dia biasa dipanggil Arsen.
Arsen memiliki ketampanan bak dewa Yunani, Alisnya yang tebal, hidung nya mancung, bertubuh jangkung, berkulit putih dan mempunyai iris mata berwarna hijau."Apa Lo juga tersesat?, Dimana alamat rumah Lo?"
"Emm.. Nggak. Ini rumah saya, saya sudah lama tinggal disini."
"Hah, jangan bercanda Lo?"
"Nggak bercanda kok"
"Terus, dimana orang tua Lo?"
"Nggak tau, saya disini sudah lama yang saya tau saya dirawat nenek tapi, lupa namanya. Dari kecil saya bersama nenek. setelah umur ku 17 tahun nenek pergi ga tau kemana"
Arsen dibuat melongo dengan gadis ini. Apakah dia bisa hidup tanpa keluarga? Seorang teman? Makannya pake apa? Masa pake daun. Batin Arsen"Lo buat akun prank ya? Lo YouTuber ya? Wajah lo, Lo make up in jadi serem ya?"
Cahya menaikkan sebelah alisnya, tak faham maksut Arsen."Aku ga bercanda. Luka diwajahku ini dari aku sejak kecil meskipun, sudah diobatin tapi tetap nggak ada hasilnya" Arsen bukan bermaksud mengatakan bahwa wajah gadis itu buruk tapi, dia kira kaya prank yang dimedsos.
"Maaf bukan maks-" ucap Arsen terpotong dengan perkataan gadis itu.
"Gapapa, kamu pulang aja dulu nanti kamu dicariin orang tua kamu."
"Iya tapi, gue ga tau jalan pulang hp gue jatuh dijur-" ucapan Arsen terhenti karena, ada yang meneriaki nya diluarsana seperti...papa nya.
Arsen...Arsen..Arsen.. teriak papanya bersama teman-teman nya yang berada diluar.
"Please... Cepetan keluar jangan bilang ada orang disini" mohon Cahya. Cahya takut jika orang-orang tau keberadaannya dan membuat takut orang lain. Tapi, kenapa laki-laki tadi tidak takut kepadanya??
"Kenapa?, Lo nggak ingin ikut gue pulang?"
"Nggak usah, cepetan pulang please.." pinta Cahya yang memelas, yang membuat Arsen gemas.
"Okay. Gue janji bakal kesini lagi, Makasih atas semuanya" Arsen tersenyum manis dan berlari keluar.
"Apa aku sakit ya?" tanya Cahya pada dirinya sendiri. Sangat aneh jantungnya merasa ada yang sedikit menjanggal dan aneh.
Apakah dia terkena penyakit jantung?Jangan lupa tinggalkan jejak:)
Vote and comentSiapakah Cahya sebenarnya??
Follow Ig:@dedek.aini.1405
@dedekaini7
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHYA LENTERA
Teen Fiction"Meskipun cahayanya redup namun, mampu menembus kegelapan" Gadis ini beda dari gadis yang lainnya Hidupnya penuh teka-teki Hidupnya penuh kegelapan Hidupnya hanya ditemani lentera Semua menjauhinya hanya karena rupanya Wajahnya penuh keredupan Bukan...