💭Selamat Membaca!!
Mawan hidup dari keluarga yang mungkin bisa di bilang beruntung walaupun banyak kesedihan di hidupnya. Dia mempunyai seorang Ayah bernama Sada , Ibu yang bernama Purnam , Abang yang bernama Endang, dan Kakak yang bernama Laura.
Dulu saat Mawan masih kecil, Mawan pernah menonton televisi. Televisi itu bercerita yang dimana isinya ada seseorang yang mempunyai hutang dan tidak mampu membayarnya. Lalu, ia sampai diusir dari rumahnya karena tidak mampu membayar hutangnya.
Disitu Mawan bertanya-tanya kepada ibunya, apa yang dirasakan oleh pemilik hutang ketika ada penagih hutang atau biasa disebut decolector datang ke rumahnya.
"Mahh, kasian banget ya pemilik hutang itu, gimana perasaannya ya Mahh saat decolector itu dateng ke rumahnya dan mengusirnya??"
"Tentu sangat sakit hati, Wan."
Sekarang cerita itupun datang ke dalam kehidupan Mawan. Apa yang sedang Mawan rasakan sekarang adalah bukan sebuah drama atau cerita, ini adalah kenyataan yang dialami oleh Mawan. Pada saat ini Mawan bahkan bukan bertanya-tanya lagi, tetapi Mawan merasakan kekecewaan dan sedih yang mendalam.
Abang Mawan atau biasa disebut Endang. Ia adalah seorang yang sangat pintar dalam masalah photographer. Ia juga sangat ahli dalam berkomunikasi, tetapi sayang keahlian yang ia miliki dipakai untuk hal yang sangat buruk bagi keluarganya, seperti berbohong. Bahkan uang yang ia dapatkan dari hasil memotret, ia gunakan untuk berjudi.
Suatu waktu telah tiba, dimana semua terbongkar oleh ayah Mawan karena datangnya decolector ke rumah Mawan.
Sada adalah panggilan untuk ayah Mawan. Sebenernya dia adalah seorang pribadi yang baik akan tetapi dia juga tegas. Ketegasannya membuat anak dan istrinya takut sehingga sering ketegasnnya dianggap suatu kemarahan. Walaupun ia terlihat marah, tetapi ia tidak pernah bermain tangan kepada anaknya.
Malam hari pukul 19.00, tepatnya saat Endang tidak ada di rumah. Mawan sedang mengerjakan tugas, ibu sedang menyiapkan makanan untuk ayah (Sada) dan kakak sedang bermain handphone dan ayah sedang sholat. Terdengar suara salam dari luar dan ibu keluar menghampiri.
"Assalamulaikum"
"Waalaikumsalam, ada apa ya Pak?"
"Maaf Bu sebelumnya, kami dari pegadaian ingin memberi tahu bahwa anak ibu yang bernama Endang belum melunasi cicilannya dan sudah terlewat dua bulan."
"Maaf pak, boleh duduk dulu..cicilan yang mana ya pak?"
"Anak ibu menggadaikan 2 surat motor beat, dan 1 buah laptop."
Mendengar itu, ayah sangat kaget, karena ini bukan pertama kalinya Endang terikat hutang. Bahkan ucapan "Astagfirullah" terdengar kencang dari mulut ayah dan ibu. Tetapi karena ayah adalah sosok yang kuat, ayah berusaha terlihat tegar.
"Berapa sisa yang harus dibayar dan berapa bulan sisa angsurannya, Pak?" Tanya ayah kepada decolector.
"Untuk sisa pembayaran cukup banyak dan jika memang Pak Sada tidak tau tentang ini, kami akan memberikan waktu 3 hari untuk melunasi 1 bulan saja dulu."
Sangat beruntung karena dihadapkan dengan decolector yang bisa mengerti perasaan orang tua. Tetapi hutang tetap lah hutang. Akhirnya terjadi lah hitam diatas putih untuk perjanjian dibayar 3 hari lagi. Setelah itu decolectornya pun pergi.
Kejadian itu membuat ayah sangat marah, bagaimana tidak, motor dan laptop digadaikan tanpa sepengetahuan keluarga, itu sudah masuk kategori pencurian. Ibu, Mawan, Laura berusaha menenangkan ayah. Lalu, ayah menelpon Endang agar pulang lebih cepat.
Ketika Endang pulang, kita dikumpulkan di satu ruangan oleh Ayah. Dan disidanglah Endang pada saat itu. Mawan pun kaget melihat ayah menangis, karena jarang bahkan hampir tidak pernah melihat ayah menangis. Semua menangis, ayah menyuruh Endang untuk mencuci kaki ibu dan ayah dan meminumnya untuk meminta maaf karena telah memakai uangnya untuk berjudi. Endang pun sangat menyesal atas kejadian itu.
Dari kejadian itu, Mawan bisa mengambil pelajaran, bahwa jangan pernah mencuri, jangan pernah berjudi. Jangan sampai kita membuat orang tua menangis karena itu merupakan dosa besar.
TAMAT
***
To be continued 💭
KAMU SEDANG MEMBACA
DEBT
General FictionLelaki muda yang mempunyai keahlian berkomunikasi untuk berbohong dan sering berjudi. Apa yang akan dilakukan orang tuanya ketika tahu anaknya berjudi dan mempunyai banyak hutang????