49) Lucky Item

5.7K 780 379
                                    

Aku tersesat di dunia Gintama, ehehe.

🏀🏀🏀

Ketika tidurnya tidak lagi nyaman, perlahan (Nama) membuka mata. Ia mengerjap untuk menyesuaikan berkas cahaya yang masuk ke dalam retina. Menjauhkan kepala dari sandaran, (Nama) mengamati sosok Kuroko yang masih terlelap di pangkuannya. Seluruh tubuhnya terasa pegal terutama di bagian paha, seolah kesemutan.

"Kau sudah bangun?" tanya Kagami, membuat (Nama) terjingkat.

Semalam, (Nama) tidur dengan bertopang pada lengan Kagami. Pemuda dengan alis bercabang itu ternyata sudah sadarkan diri sebelum fajar menjelang. Setelah teringat akan tragedi keracunan yang menimpa Tim Seirin, dia mencari (Nama), khawatir akan keadaanya. Mata Kagami melihat gadis tersebut tengah menyenderkan tubuh di beranda bersama dengan Kuroko, masih pingsan seperti yang lain.

Kagami bergegas untuk menghampiri keduanya. Dia bermaksud untuk membopong (Nama) menuju kamar, namun rasanya tidak adil jika Riko tidak dia bawa serta. Berhubung kasur Kagami berupa single bed, jadilah dia menempatkan diri di samping (Nama). Kagami menyelimutinya dengan jaket yang dikenakan.

Kini Kagami merasa menyesal, seharusnya dia membangunkan tim basketnya sehingga mereka bisa tidur di tempat yang layak. Di atas karpet berbulu misalnya, karena di apartemen besar tersebut tidak memiliki futon atau kasur tambahan.

"Taiga-kun, sejak kapan kau di sini?" dahi (Nama) mengernyit heran.

Kagami berdiri, dia melakukan peregangan pada kedua tangan. Setelahnya Kagami melemaskan otot-otot leher yang kaku. "Ponselmu bergetar terus sejak semalam," balasnya seraya berjalan memasuki ruang tamu untuk membangunkan yang lain.

Mengerti akan maksud Kagami, (Nama) lekas membuka ponsel yang dia masukkan di dalam saku seragam.

50 panggilan tidak terjawab : Midorima Shintarou

Matanya seketika melebar, ia tidak percaya bahwa Midorima akan menghujani ponselnya dengan panggilan. Dan yang mengagetkan, pemuda tsundere itu meneleponnya dalam jangka setengah jam sekali. Atau mungkin tiap sepuluh menit sekali, yang pasti Midorima terus-terusan menghubungi (Nama) tanpa henti.

From : Takao Kazunari
To : (Nama)
Shin-chan menerorku, dia memintaku untuk mencarimu, (Nama)-chan. Cepatlah pulang sebelum aku dibunuh wortel kesurupan.

(Nama) membaca pesan singkat dari Takao. Dia lalu menepuk bahu Kuroko dengan pelan, tidak ingin mengagetkan pemuda baby blue itu. "Tetsuya-kun."

Kuroko membuka kelopaknya, pemandangan pertama yang dia lihat pagi ini adalah rupa elok sang manajer. Jemari Kuroko bergerak mengelus pipi (Nama) dengan lembut. "Selamat pagi, Manajer-san."

"Pagi," meski wajahnya memerah karena terngiang pernyataan suka dari Kuroko, namun tidak menutup kenyataan bahwa balasan (Nama) terkesan buru-buru. "Maafkan aku, Tetsuya-kun, aku harus segera pergi."

Beralih ke posisi duduk, Kuroko menatap (Nama) dengan wajah datar seperti biasa, ia melepas tanganya dari pipi gadis yang disukai. "Aku akan mengantarmu."

"Terima kasih, tapi aku akan pulang sendiri," tolak (Nama).

"Apa Midorima-kun menantimu?" Kuroko bertanya tepat pada sasaran, ada intonasi kecewa yang terkecap.

(Nama) mengalihkan pandang ke dalam rumah sehingga tidak lagi melihat Kuroko. "Mungkin," balasnya sedikit tidak yakin. Tapi dia bertaruh, Midorima pasti terjaga untuk menunggunya.

🏀🏀🏀

"Aku pulang," Manajer Seirin mengucap salam.

Detik berikutnya, (Nama) menutup kembali pintu rumahnya dari luar setelah melihat sosok yang ada di dalam menyebarkan aura negatif. Dia bermaksud untuk menghabiskan waktu di suatu penginapan, ketimbang harus bertemu dengan penunggu rumah Midorima. Ia berbalik arah untuk meninggalkan kediamannya sementara waktu.

Old Television [Kuroko No Basuke X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang