Pengorbanan

1.9K 153 84
                                    

Akk POV

Namaku Akarat Daengprase

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namaku Akarat Daengprase. Teman dekatku biasanya memanggilku Akk. Umurku 26 tahun. Saat ini aku mengelola homestay milik keluargaku di Chiang Mai. Tempat dimana orang bisa sejenak melarikan diri dari kepenatan kota besar dan menikmati kehidupan damai di pedesaan. Impianku adalah membuat homestay ini menjadi destinasi utama di Chiang Mai.

"Aku?" Tanyaku

"Ehm... Kamu ada di Chiang Mai kan?" Tanya seorang pria di ujung telponku.

"Tentu saja. Mau dimana lagi?" Jawabku sambil tertawa.

"Kalau begitu jemput Phi na krab*" Pinta pria tersebut.

"Jemput?" Tanyaku bingung.

Pria di ujung telpon adalah Wongrawish Nonekratoke atau biasanya kami memanggilnya Phi Tone. Phi Tone lebih tua 3 tahun dariku. Kami pertama kali bertemu di program pelatihan internal di Hotel Stars empat tahun lalu. Berkat program tersebut, Phi Tone diterima bekerja di Hotel Stars. Bahkan dalam empat tahun dia sudah menjadi seorang Manajer di Hotel tersebut. Aku tahu, pria pekerja keras sepertinya pasti bisa mencapai impiannya dengan mudah.

"Ehm... Phi sedang berada di airport saat ini, tapi Phi tidak tahu bagaimana cara untuk mencapai homestay-mu" Phi Tone terdengar seperti sedang kebingungan.

Perkataannya membuatku terkejut, panik, dan bahagia secara bersamaan.

"Oi, kenapa tidak mengatakan kalau Phi akan kemari!!!" Protesku sambil buru-buru meninggalkan pekerjaanku dan berlari ke dalam homestay.

"Jika Phi mengatakannya maka ini tidak akan menjadi kejutan"

Aku berdecak "benarkah? Bagaimana jika aku tiba-tiba tidak ada di Chiang mai atau sibuk. Apa yang akan Phi lakukan?" Protesku sambil mencari kunci mobil di laci meja resepsionis.

"Kalau kamu tidak ada di Chiang Mai maka Phi akan kembali ke Bangkok dan jika kamu sibuk, Phi bisa menunggumu. Untuk bertemu Nong Akk, Phi bisa menunggu bahkan sampai tujuh kehidupan sekalipun"

Aku terdiam sejenak dan tersenyum mendengar rayuannya.

"Meh, tidak bertemu empat tahun dan kini Phi berubah menjadi perayu seperti ini" Ejekku sambil memegang kunci mobil.

Phi Tone tertawa. Suara tawa yang aku rindukan.

"Karena selama empat tahun ini, Phi belajar dari Nong Akk" Jawabnya.

Aku menggeleng

"Ck...ok ok... Jika kita terus bicara maka hari akan berubah malam. Tunggulah, aku akan menjemput Phi" Ujarku sambil berlari ke parkiran

"Thank you. Phi akan menunggu Nong" Jawab Phi Tone sebelum menutup panggilan telponnya.

Aku memasukkan handphoneku dan membuka pintu mobil.

PENGORBANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang