"Denn lo naik apa?"
"Gue sama Enjelina, lo mau nebeng?"
"Mmm gausah deh gue udah suruh jemput nyokap gue"
"Oh yaudah kalo gitu gue duluan ya Ndin"
"Okelah hati-hati"
"Siyappp"
Denna melangkahkan kakinya menuju parkiran siswa. Hari ini parkiran cukup ramai karena hari ini pulang lebih awal dan ditiadakan les untuk siswa kelas 12. Ditengah ramainya parkiran Denna mulai mencari motor cross hitam miliknya sebut saja Enjelina.
Tidak biasanya Enjelina pindah begitu saja. Biasanya motor hitam miliknya selalu ia parkirkan di depan tapi sekarang entah kemana motor itu, tidak mungkin kalau motor itu pulang sendiri kan. Mata Denna terus mencari-cari, kepalanya tengok kanan tengok kiri tengok belakang, karena parkiran di SMA Cakrawala sangat besar jadi wajar kalau para siswa kebingungan mencari letak kendaraan mereka masing-masing.
Mata Denna tak henti mencari keberadaan Enjelina dan akhirnya ia tau siapa yang sudah memindahkan motor kesayangannya itu, ini semua pasti ulah Detra. Denna mulai menghampiri segerombolan pemuda gagah dengan rasa marah, bisa-bisanya dia memindahkan motornya ke belakang.
"Heh lo tu ya bisa ga sih sehari aja ga bikin gue emosi, daripada gue tambah emosi mending lo minggir deh, lo punya motor sendiri kan hah? udah sana lo naikin motor lo sendiri, enak aja lo main pindah-pindahin Enjelina" Denna mendorong tubuh Detra dengan keras tapi dorongan itu tidak mempan sama sekali untuk tubuh ukuran Detra.
"Tuh kan, Tuan Putri lo marah hahaha" Raka tertawa geli melihat Denna memaki-maki temannya, sementara Detra yang dimaki-maki dia cuma melihat Denna dengan santai tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Eh lo gausah ikut-ikutan ya, mau mati lo hah?"
"Widih ampun Denn"
"Pulangnya hati-hati ya Tuan Putrinya Detra"
"Sampah lo"
"Hahahaha" ke-4 pemuda itu tertawa keras mendengar perkataan Denna.
Denna mulai menyalakan mesin motor dan mulai menjauh dari ke-4 pemuda itu. Membutuhkan waktu 20 menit dari SMA Cakrawala menuju rumah Denna.
Hari ini cukup melelahkan bagi Denna, walaupun dipulangkan lebih awal, namun tetap saja melelahkan. Gadis itu berjalan menuju kamarnya, sebelum ritual bermain-main di dunia maya kini Denna membereskan barang-barang yang tadi ia bawa. Sepatu ia letakan di rak, baju kotor yang baru saja digunakan ia masukan ke dalam bak cuci, dan tas berwarna hitam ia letakan di dekat meja belajar.
Gadis itu mengambil kimono lalu membersihkan badan selama 30 menit. Setelah selesai membersihkan badan kini Denna mempunyai niat untuk tidur, tetapi niat itu terpaksa diurungkan karena ulah manusia titisan babi, siapa lagi kalau bukan Detra.
34 missed calls
"Sial, ganggu mulu" guman Denna.
34 kali Detra menghubungi Denna tapo tak ada jawaban sama sekali. Untuk yang ke-35 kalinya kini telpon dari Detra diangkat oleh Denna.
"Assallamuallaikum Tuan Putri"
"Waallaikumsallam, gue ingetin sama lo jangan berani-beraninya panggil gue Tuan Putri jijik gue dengernya, ngerti lo hah!" Denna merasa geram mendengar Detra memanggil namanya dengan sebutan Tuan Putri.
"Widih jangan marah-marah atu neng ntar cantiknya ilang tau rasa lo"
"Brisik banget lo jadi orang"
"Mmmm...Tuan Putri udah makan belom"
"Jijik banget bego, sekali lagi lo panggil gue Tuan Putri gue gak akan pernah mau ngomong sama lo"
"Iya iya Denn maaf, lo udah makan belom elah?"
"Belom"
"Oh yaudah si cuma nanya doang hahaha"
"Ngeselin banget jadi orang" tutttt.....
-Detra-
Tuttt....
"Bangsat telpon gue dimatiin sama Denna"
"Yaelah Det udah mending dia mau angkat, biasa juga gapernah kan diangkat" guman Arya.
"Iya brooo harusnya lo bersyukur udah mending diangkat hahaha" Raka tertawa kecil melihat tingkah temannya.
"Kalo gue sih mending lo beliin dia macan, Denna kan suka banget tuh ya sama macan sampai katanya Andin selimut sama asesoris di kamar dia banyak yang bergambar macan, boneka macan dia bejibun brooo"
Merasa setuju dengan ide Galih kini Arya juga mengusulkan "Wah bener juga Det lo mending beliin dia macan kali aja dia langsung jatuh cinta sama lo"
"Bener banget lo Ar, gila juga tu anak masih mending gue suka sama laron nah dia bisa-bisanya suka sama macan"
"Oiya ide bagus, besok lo semua ikut gue cari baby macan!"
"Wahh okelahh gue juga mau cari laron sih kali aja ada yang jual"
"Besok mending kita ajak Andin aja gimana Det, dia kan pasti tau ya mana macan yang Denna suka" usul Raka.
"Hmm boleh juga"
Setelah berdiskusi panjang mereka mulai melanjutkan bermain game online. Saat ini mereka berada di rumah Detra, karena memang mereka akan menginap buat hari ini. Lama mereka tidak menginap dirumah Detra, biasanya setiap malam minggu mereka menghabiskan waktu bermain game di rumah Detra.
Rumah yang sangat nyaman untuk dihuni para makhluk pemalas seperti mereka, rumah besar, berpenghuni 5 orang dengan 1 pembantu, rumah yang cukup sepi karena kedua orang tua Detra sibuk mengurus restoran yang letaknya tidak jauh dari rumah.
Salma adik Detra sering tidur di rumah Bimo pamannya, sebab sekolah Salma jauh dari rumah, sementara Fahmi adik Detra yang paling kecil dirumah neneknya yang berada disamping kediaman Erlangga, karena biasanya setiap sore Fahmi akan mendatangi rumah neneknya untuk bermain dengan Pandu anak dari Rasti, bibi Detra. Alhasil kediaman Erlangga sangat sepi ketika mata hari berada dibarat.
_____________________
Jangan lupa pencet bintang ya teman:) maaf banget kalau ceritanya berantakan, ga menarik atau alurnya gajelas, karena ini pertama kalinya aku buat cerita di waatpad:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja
Teen Fiction"Lo beban banget buat gue, hidup lo tu cuma bisa bikin ribet hidup gue, asal lo tau ya hidup gue hancur gara-gara lo Denn, bener-bener manusia gatau diri!" "Detra maaf Det maafin aku, aku gatau Det sebesar apa salahku ke kamu, tapi tolong maafin aku...