Kosong.
Tidak ada notif pesan masuk darinya barang satupun sejak tadi. Padahal biasanya saat Amatsuki membuka mata di pagi hari dan mengecek ponsel, orang itu pasti selalu online dan mengirimkan chat padanya. Meskipun itu hanyalah sebuah ucapan selamat pagi atau gombalan ampasnya yang menggelitik hati Amatsuki.
Tapi sejak pagi sampai detik ini, orang itu tidak online sama sekali. Padahal mereka sedang berada di ambang long distance relationship, mengingat dia kembali melakuan tur luar negeri untuk debut lagu terbarunya. Karena itu hubungan di dunia online mereka harus terus terkoneksi, kata Amatsuki sih. Anggap saja bulan kita ini tsun, gabisa jauh dan gampang kangen dengan orang itu wwww.
"Kusso.." pemuda bulan itu semakin uring-uringan. Netranya tak henti memandang ke arah layar ponsel. Sejak tadi yang dilakukannya hanya berguling-guling di sofa memeluk Masamune.
"KASHITAROU-SANNNNNNN.."
Lelah menunggu, kantuk mulai menyerang Ama. Padahal.. ia sangat ingin... sangat ingin mengobrol sebentar saja dengan orang itu. Tapi, antara tak ingin mengganggu atau ingin dihubungi duluan, Amatsuki jadi badmood begini. Gara-gara dia. Kashi. Pujaan hati Amatsuki. Uhuk.
KARENA IA INGIN MENGINGATKAN KITSUNE TIDAK PEKA YANG TIDAK TAHU TANGGAL ITU BAHWA HARI INI ANNIVERSARY MEREKA.
"Mou.. shiranai..!" Ia sudah tidak peduli lagi. Bahkan saat malam berganti, sepertinya mustahil sekali Kashi akan kembali. Karena bukan hanya hari ini saja ia tidak menghubungi Amatsuki, tapi sudah dari tiga hari yang lalu!
Setelah tidur sebentar Amatsuki akan membuang dua potong steak yang ia masak dan panggang sendiri itu ke dalam bak sampah. Botol wine kesukaan Kashi juga akan ia kembalikan ke tempat semula atau mungkin berakhir di tempat sampah juga.
.
.
.
Setelah tidur beberapa jam, Ama tersadar. Di luar sudah benar-benar gelap. Lumayan larut, dengan penunjuk waktu yang menunjukkan pukul sembilan malam. Dengan malas ia berjalan terseret-seret menuju wastafel dan mencuci muka, meraih Masamune yang tergeletak di atas sofa lalu naik ke atas dan tidur.
Itu yang Amatsuki rencanain sih. Nyatanya dia masih rebahan mager diatas sofa :")
TAK---!
Seluruh lampu di rumahnya tiba-tiba saja padam.
"EhhHHH---NANI KORE---"
Dengan panik ia bangun dan menyalakan flashlight handphone-nya lalu memeriksa ke rumah sebelah.
'Deg! Rumah sebelah lampunya tidak padam. Hanya rumahku yang mati---atau ada yang sengaja mematikan?' Amatsuki membatin dengan cemas. Saat ini.. kalau tidak salah di berita televisi.. sedang rawan..
"PERAMPOK--!?(; ̄д ̄)"
Berdiri mematung dengan gemetar, ia melirik gorden jendela ruang tamu. Benar saja, terdapat sebuah bayangan hitam seseorang dengan jelas diluar sana. Tentu saja dia adalah pelaku yang memadamkan listrik rumah Amatsuki dari luar, taktik baru para perampok atau pencuri jaman sekarang.
Bahkan tak lama ia juga mendengar suara keran luar terbuka. Suara air mengalir yang begitu jelas. Membuat orang rumah pasti kebingungan dan ingin segera mengecek keluar kalau-kalau terdapat sebuah kebocoran.
Tapi Amatsuki tidak sebodoh itu, tingkat kewaspadaannya tiba-tiba meningkat layaknya insting seekor kucing pemarah. Namun, mencoba keluar dan memeriksa apa ada hal yang salah tidak terlalu buruk, kan? Dengan kemungkinan tipis bisa saja ia malah berakhir dibacok dan terbunuh :")
"A--APa yaNG HARus KULAKUkaN?!?" Ama mengeratkan pelukannya pada Masamune dengan risau. "Aku pe-perlu senjata.. Ya! Senjata!!"
Berlari dengan cepat bersama pencahayaan flashlight handphone, Ama menculik sebuah teflon besi besar, juga... pisau dapur.
Aduh dede Ama, kalo gaada abang Kashit di rumah bakalan ada pertumpahan darah :")
"Satu.. dua.. tiga.. empat---" dengan langkah awas Ama berjalan menuju pintu depan, sosok bayangan hitam itu masih diam di sana menunggu mangsanya keluar sepertinya.
Cklek...
"LIMAAAAAA---!!!!"
Teflon keras pemberian Luz yang katanya beli di Hongkong hadiah dulu sebagai kedok untuk menggaet hati Amatsuki melayang tepat ke arah wajah si bayangan hitam di depan. Hanya saja serangan langsung amatiran itu ia hindari dengan mudah. Dalam satu kali gerakan sosok itu menghindar, memutar dan mengunci pergerakan Amatsuki sambil menyematkan pisau tiga senti lagi dari pangkal leher pemuda bulan itu.
"H--hwaaa.. Le-lepaskan akuu!!!"
"Diam!"
Suara itu begitu menusuk dan kejam. Hanya saja terdengar sedikit familiar..
"Sendirian saja, huh? Mana kekasihmu itu??" Sontak seluruh lampu ruangan kembali menyala. Kini terlihat jelas sosok perampok berbadan sedikit besar dari Amatsuki dengan setelan pakaian hitam ala penjahat dan juga kupluk yang menutupi wajahnya, menyeringai.
"M--mau apa kau dengan Kashitarou-san!!?"
"Ahh.. aku hanya ingin memberikan sesuatu pada bulannya ini. Padamu~"
"E--ehh?? Apa??"
Belum sempat Amatsuki merespon dan bertanya lebih lanjut ia malah didorong dan dihempaskan begitu saja diatas sofa. Sosok kriminal itu mengunci pergerakannya dan tanpa basa-basi meraup bibir merah manis itu kasar tanpa permisi. Kedua manik merah cerah Amatsuki membulat. Apa-apaan perampok ini?!?!
WOE DIA MAU DIPERKOSA?!?! //ga gitu kambeng
"...Hmmhh!! Nnghhhh!! Mmnn---!!"
Ama susah payah menahan desahannya dan mendorong kuat orang itu sekuat tenaga, tapi cengkeramannya sangat kuat bahkan ciuman kasarnya yang berubah menjadi lumayan lembut hingga menyeruak ke dalam memainkan lidahnya.. tiba-tiba saja membuat Amatsuki tidak berkutik.
'Apa-apaan.. rasanya aku mengenal bibir ini..'
"Mnnnhh.. Nghh.. nn---fuahh!!" ciuman paksa sepihak itu terlepas dan Amatsuki terlihat sudah begitu kacau dengan saliva dan paras memerah padam. Netra sayunya bahkan tidak menyadari saat sosok kriminal itu membuka kedoknya, menyodorkan sepucuk surat ke arah Amatsuki dan pergi begitu saja.
"Ehh??"
WOE, JADI INI MAU NGELECEHIN AJA MAKSUDNYA?!?!
Susah payah Ama mengumpulkan lagi kewarasannya dan duduk bersandar di sofa. Menutup wajahnya sambil meremas surat sialan itu. "Apa-apaan.."
BRAKKK---!!
"AMATSUKI-KUN?!?!?"
Next chap >>
Kashit : Pastiin bintangnya jadi warna oren ya minna~

KAMU SEDANG MEMBACA
🎁KashiTsuki || Happy Anniversary
FanficAnniversary? Hari yang Amatsuki nantikan sejak ia melihat kalender hari ini. Hari yang Kashitarou kira hanya hari biasa karena kegilaan workaholic-nya kambuh. Semoga hari mereka berakhir manis. || SEMUA YANG DITULIS DISINI HANYA FANFIKSI DAN TIDA...