PROLOG

735 110 19
                                    

Ruang BK, sudah tidak asing untuk seorang Oh Sehun. Ia selalu menikmati waktunya duduk dikursi berhadapan dengan guru BK nya, tentu saja karena ia tidak perlu mengikuti pelajaran membosankan dikelas.

"Oh sehun, kau tidak lelah membuat keributan?" Pria berusia akhir 40 tahun itu memijat keningnya pelan.

"Aku bosan dengan ocehan tak berguna mereka, kenapa mereka harus lakukan itu jika ada buku dan internet yang dapat membantu tanpa harus mengeluarkan ludah disetiap keterangan yang ada"

"Astaga. Kau itu sudah ditingkat akhir, Sehun. Kurang dari dua bulan lagi kau akan melakukan ujian Nasional. Bersikap baiklah!"

Sebenarnya banyak guru yang protes dengan sikap sehun yang semaunya, tapi sekolah enggan atau mungkin sungkan untuk mengeluarkan bocah tengik itu karena alasan orang tua.

"Sudah tingkat akhir dan aku tidak sabar untuk segera keluar dari neraka ini. Dan sekarang aku lapar, terima kasih atas waktunya Mr. Kim"

"Aku berharap kau menemukan neraka yang lebih buruk Oh Sehun"

"Ya ya terima kasih"








DRRT DRRT

Sehun mengerang kesal karena tidurnya terusik oleh getaran ponsel. Mencoba tidak peduli tetapi itu tidak mau berhenti.

"Arggh! Kau mengganggu tidurku sialan!" Akhirnya mau tidak mau ia mengangkat panggilan itu.

"Maaf tuan, hanya mengingatkan kau ada janji temu dengan investor, tiga puluh menit lagi"

Sehun mengernyit bingung, menjauhakn ponselnya dari telinga lalu membaca nama yang tertera dilayar.

CHOU TZUYU

Dia tidak ingat dengan teman ataupun orang yang memiliki nama ini. Mungkin ia mabuk saat menyimpan nomornya.

Memilih untuk memutus sambungan karena ia pikir wanita itu salah sambung. Melihat jam di ponselnya. 08.00

"Kenapa ibu tidak berteriak di kupingku? Aku diijinkan bolos hari ini?"

Syukurlah kupingnya selamat pagi ini, mungkin ibunya itu lelah berteriak setiap pagi untuk membangunkannya. Tapi tunggu, ini bukan kamarnya, terlihat berbeda dan asing.

"Sehun kau sudah bangun? Tidak biasanya kau bangun siang. Kau sakit? Sudah kubilang jangan memaksakan diri, jangan terlalu lelah. Sekarang mandilah, aku sudah menyiapkan sarapan"

Sehun masih diam ditempatnya. Ia sibuk berpikir siapa lelaki ini? Kenapa ada dikamarnya ah tidak kenapa ia berada disini? Ini bukan kamarnya. Tiba-tiba kesadarannya ditarik dengan keras kepermukaan setelah bibirnya terasa tertekan sesuatu yang kenyal dan basah.

"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!!"

Astaga! Ada apa dengan pria itu?! Mencium bibirnya?! Tidak waras.

Selamat Oh Sehun, kau mendapat neraka yang lebih buruk!















MAAP! MAAP PISAN:( AKU GREGET. Tapi kalo gada respon, aku bakal unpub:(((( hik

Bad CEO [Hunkai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang