Dahulu sebelum semuanya dimulai, saat diriku belum pernah terluka, saat hati ini masih sanggup bahagia, aku menyukai lentera pagi, sinarnya mampu memberiku semangat.
Dulu sekali, saat aku masih mampu berlari ... tubuh ini menyukai semilir angin, menyejukkan dan menenangkan, membawa jiwa ini untuk terus mengejar mimpi.
Dan dulu saat aku merasa bahagia dengan duniaku, aku tak menyukai hujan.
Ibuku pernah berkata padaku, air hujan itu kotor, dan kita tak baik terlalu lama berada di bawahnya.
Akan tetapi, jika sekarang aku berada di bawah hujan, beradu dengan bulir-bulir berlian yang menetes anggun melewati angkasa, apakah air hujan masih mampu disebut kotor bila dibandingkan diriku?
Yang ternistakan, Arum Pramesti. Aku terlahir menjadi putri sulung dari empat bersaudara. Orang-orang memanggilku Arum, namun tak jarang pula ada yang memanggilku dengan sebutan cupu, cewek udik, bahkan juga cewek kampung.
Tapi semuanya berubah, semuanya ....
Hidupku yang dulunya biasa saja, seketika berubah.
Aku mulai menyukai hujan.
Kurasa berada di bawah hujan bukanlah hal yang buruk. Saat beban hidupku terasa berat aku mencoba berlari bersama guntur, dan semua terasa lebih ringan. Seakan terguyur ... mengalir bersama derasnya air hujan yang mungkin akan menyatu di muara, membaur menjadi satu bersama Sang Pencipta rasa.
Tak ada seorang pun yang tahu bahwa aku ... sedang menangis.
Aku menyukai hujan.
Suara gemericiknya, tetesan sendunya ... bahkan halilintar yang menggelegar seakan menjadi temanku untuk mengadu, ia tak pernah menimbulkan setitik rasa takut di dalam hatiku.
Kegelapan menjadi saksi bisu saat netra ini menemukan sepatu hitam tak jauh dari tungkaiku yang basah, dalam sekejap, semuanya gelap.
Sesuatu terjadi padaku.
Detik ini semuanya akan berubah. Hidupku, masa depanku ... nasibku, duniaku, keluargaku, beban hidupku, dan juga ... hatiku.
Bahkan sang surya yang telah lama menjadi alasanku untuk tetap hidup, mampu menertawakanku.
Sebegitu konyolkah takdir ini?
Ada apa dengan masa laluku Tuhan ... dengan teganya kau memberi pelajaran sepelik dan semenyakitkan ini kepadaku, kepada hati ... yang tak mampu membendung rasa sakit lagi.
Kalian ingin tahu bagaimana si gadis cengeng sepertiku menghadapi takdir yang tak mungkin bisa kurubah?
Mari ikut denganku, bergabung bersama mereka yang penasaran akan duniaku dan juga ...
rumah tangga kami.
Pluviophile adalah sebutan bagi orang-orang pengagum hujan. Mereka adalah orang yang merasa damai dan bahagia ketika hujan mendera.
Salah satunya adalah Arum.
Arum akan mengajak pembaca untuk ikut terjun ke dalam masalah hidupnya.
Nah, sebelum ikut Arum melangkah lebih jauh lagi pastikan kalian tidak akan tersesat, oleh sebab itu ayo ramai-ramai tinggalkan jejak dengan memencet bintang, jangan lupa pula bertanya kepada Arum tentang kisah hidupnya di kolom komentar ....
Arum bilang kalian harus bijak.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE
Teen FictionGenre : Teenfiction. Kalian penyuka hujan? Jika iya, maka kalian wajib bertemu dengan Arum, gadis yang punya alasan tersendiri untuk menyukai hujan. Mari berteman dan berbagi cerita dengan gadis yang dulunya tak menyukai hujan namun mulai detik ini...