Hari demi hari mereka jalani dengan seksama dan penuh keyakinan masing-masing untuk tetap bisa melaju ke babak selanjutnya. Mereka pun dipertemukan dalam tempo waktu yang singkat namun harus cepat berbaur untuk membentuk sebuah hubungan. Berawal dari top 70 yang nampaknya kian menjadi hambatan tapi pembentuk strategi untuk tetap bertahan.
Tak hanya mengandalkan SMS sebagai penunjang tapi kualitas yang mereka tunjukkan sebagai bukti bila mendapat SMS tertinggi disebut layak karna berdasarkan kualitas yang ditunjukkan. Tak hanya kualitas banyak background yang terlibat didalamnya. Termasuk background mereka bersembilan.
Tak banyak yang tau bila dalam kesenangan yang mereka tunjukkan ada secercah kesakitan yang tak nampak oleh mata tapi terlihat oleh hati yang terbuka.
Bahkan yang memilukan salah satu dari bersembilan itu harus menjadi lebih kuat dari sebelumnya karna tujuan awalnya mengikuti kompetisi untuk mengobati sang bunda kini harus pupus beriringan dengan takdir Tuhan yang Berkehendak lain. Dia adalah gadis cantik asal Papuan barat, Fak-Fak. Bernama lengkap Siti Nurjanna Rumasukun usia saat kompetisi 14 tahun. Dengan eloknya dia menuju ruangan juri untuk menampilkan penampilannya. Dengan balutan gaun hijau berjilbab kuning begitu anggun dipandangnya, menyanyikan sebuah lagu dari salah satu jebolan D'Academy tahun pertama Lesti berjudul Kejora.Selesai penampilan ada sesi tanya jawab yang dilontarkan juri untuknya. Dengan hati-hati dia pun menjawab jika tujuan daripadanya adalah untuk menyembuhkan sang bunda.
"Janna ikut kompetisi untuk apa sayang?"tanya Dewi Persik selaku juri saat itu.
"Menyembuhkan mama"
"Mama memang sakit apa?"
"Diabetes"
Begitu selanjutnya pertanyaan dengan nada yang sama.
"Kalau ayah?"
"Ayah sudah meninggal"
Terlihat jelas diraut para juri begitu merasakan apa yang saat itu Janna rasakan. Tibalah saat mereka meminta Janna menghubungi keluarganya untuk menyampaikan kebahagiaan tersebut.Tapi alunan duka cita menyelimuti seisi ruangan seakan merasakan apa yang terjadi. Ditengah perbincangan Janna dengan sang paman terlihat jelas rasa khawatir bercampur aduk dalam butiran air mata. Pelan tapi pasti sang paman menyampaikan dengan sangat hati-hati, bilamana sang bunda sudah lebih dulu mendului akan berita kelolosannya. Yah, Allah lebih sayang padanya. Seperti tersambar petir Janna menangis dengan sejadinya, dan terlihat semua juri terpaku beruraian air mata menyaksikan apa yang mereka lihat dan dengar. Jelas begitu menyakitkan. Ditambah ketika Janna berucap "Mama bilang sama Janna baik-baik saja. Tapi kenapa mama pergi saat Janna sudah tembus sampai tahapan yang mama mau" begitu menyayat tapi begitulah sosok Janna gadis dengan usia belia.
Mungkin saat audisi dirinya menangis. Tapi kemudian dia tunjukkan saat berkompetisi jiwa tegarnya terlihat begitu jelas, saat awal pembukaan konser Bhinneka Tunggal Ika sebagai gerbang awal kompetisi akan dimulai, dirinya menyanyikan sebuah lagu dari salah satu jebolan D'Academy Putri Isnari berjudul Doaku bersama teman-temannya. Terlihat begitu syahdu dan terdalam tapi tetesan buih air mata pun tak nampak darinya. Bukan karna telah usai kesedihan tapi pesan sang bunda lah yang menjadi pegangan kuatnya. "Janna harus kuat, tegar tidak boleh lemah" itulah kunci tegarnya. Hingga terbukti kini dia bisa melaju ke babak yang semakin mengecurut yaitu Top 9.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sembilan 9
Teen FictionSeperti yang tertera diatas yaa gaess Mimin bakal buat imajinasi tentang Top 9 yang merupakan peserta dari salah satu kompetisi besar tingkat nasional stasiun televisi swasta Indonésia yang juga acara kesayangan mimin😁 . Karna keberadaan mereka men...